Selasa, 25 Juni 2013

English Mode : Mute





oke..udah lama ya gag ngepost pake bahasa ibu *gag bermaksud sombong*. Bisa dibilang angin-anginan sih, bentar-bentar getol pake bahasa inggris, eh setelah itu dengan gag konsistennya ganti haluan pake bahasa indonesia. Anyway, apapun itu yang penting baik indonesian readers atau international readers,sama-sama bisa baca setiap postinganku. Soalnya yang jadi pertimbangan kenapa aku pake bahasa inggris, karena ada temanku yang orang korea pengen baca blog, jadilah..aku change postan selama beberapa bulan kemaren pake bahasa inggris. Hitung-hitung perlancar bahasa inggris. Soalnya aku tuh ya, penganut paham "bisa karena biasa". Kita bisa sama sesuatu,karena kita biasa. Dan awalnya..pasti akan selalu bermula karena dibiasakan. (setuju ? oke lanjut..)

Travelling itu bikin kangen. Banget. 

Itu yang aku rasain akhir-akhir ini. Khususnya buat travelling ke tempat yang punya kultur dan bahasa baru. Yups, travelling ke luar negeri. Bagi sebagian orang, mungkin aktivitas ini terbilang buang-buang uang. Tapi banyak ilmu, pengalaman ,soft skill yang kita dapat. Siapa bilang kalau city tour ke luar negeri itu gag menantang. Sama menantangnya dengan travelling ke alam bebas. Bedanya tantangan kalau travelling ke luar negeri itu lebih ke adaptasi budaya dan bahasa. Apalagi kalau di negara yang bahasa utamanya bukan bahasa inggris.

Kadang sempat terbesit dalam pikiran , "kalau nanti udah berkeluarga, bakal diperbolehin buat tetap travelling ke luar negeri gag ya ?"

Ia kalau punya partner hidup yang sejalan dan sepemikiran. Tapi kan tiap-tiap orang punya pemikiran yang berbeda. Let's say buat kemungkinan terburuk : ternyata partner hidupku punya mindset kalau travelling ke luar negeri itu sebuah pemborosan.
Gag sepenuhnya salah sih. Soalnya biayanya jelas gag sedikit. Tapi gag dipungkiri, travelling dalam negeri pun ada juga yang biayanya bisa bolak-balik eropa. (contoh : trip ke raja ampat buat diving.Bisa habis ratusan jeti men.....)

Pertimbangannya yang lain, karena setelah berkeluarga prioritas hidup gag bisa lagi sama dengan ketika masih sendiri. Buat biaya hidup sehari-hari, biaya tak terduga semisal kesehatan, biaya pendidikan anak,dll..

Oke, sekali lagi hal yang kayak gitu gag salah juga.

Yang jadi permasalahan adalah : ketika gag ada kompromi/negosiasi alias ngotot bin otoriter.

Oke, benang merah dari permasalahan di atas kan intinya masalah ekonomi ya.

So,proudly i suggest some alternative problem solvers  (win win solution lah jatohnya) :

1. Ayo sama-sama buat nabung. Jaman sekarang udah marak banget dengan yang namanya "budget travelling". Selama gag males, dan niat buat full preparation, gag ada yang gag mungkin buat dapat cheapest abroad trip. Intinya tadi : mesti betah dan getol ngecekin tiket pesawat promo pp, nahan hati pas bikin itirenary.Dan satu lagi  : Mesti giat buat cari duit !!! . Kayak kata trinity (indonesian famous traveler) : buat nabung untuk jalan-jalan itu cuma dua hal _"perkecil pengeluaran,perbesar pemasukan"

2. Mentok-mentoknya aku gag diperbolehkan sama sekali buat travelling ke luar negeri, sorry to say, dipilih jalur terakhir..keluar negeri dengan mindset bukan buat pribadi,tapi buat nganter anak sekolah ke luar negeri setamat SMA.Hehehe...ujung-ujungnya tetap travelling ke luar negeri juga. So karena niatku yang tulus dan tetap pada jalurnya buat masa depan generasi ini, jadilah aku bersama my life partner nantinya, harus sama-sama kerja keras dan hidup hemat untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut.

Well, bagaimanapun tanggapan kalian terhadap postingan saya ini,please be positif ya..pake kacamata normal, bukan kacamata kuda..Karena gag ada SARA, pornografi ataupun yang melanggar HAM dan agama dalam postingan saya ini. Hanya saja memang agak terasa futuristik dibanding biasanya.HAhaaa...

See you on next post...^^

0 komentar on "English Mode : Mute"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez