Kamis, 29 Mei 2025

Pengen Nulis Random

0 komentar


Selamat pagi, kembali menulis kembali, sembari mendengarkan siaran tiktok dvet, siaran yang udah hampir sebulan ini kuikuti. Berasa dengerin siaran radio pagi zaman dulu.

Semalam kembali tidur larut. Harusnya lebih disiplin lagi. Biar bangun tidurnya gak kesiangan. Meskipun kali ini lagi gak shalat. Hari ke 2, masih banyak banyaknya. 

....

Hari ini semua masih pada libur, karena cuti bersama. Sebenarnya tidak terlalu signifikan buatku, karena memang selain sabtu dan minggu, selagi bukan tanggal merah, maka masih hari kerja untukku.

Sebenarnya lagi pengen bikin fanfic, tapi karena udah lama gak, dan gak gitu fokus karena secara waktu bukan waktu yang benar benar senggang, selain itu gak gitu fokus karena lagi sambil dengerin siaran. Mungkin agak siangan nanti baru bisa meluangkan waktu buat bikin fanfic.

...

Kemaren ada pertemuan dengan salah satu teman kami yang bulan depan akan berangkat ke Jepang. Menyusul suaminya, namun sedihnya anaknya belum bisa ikut, karena terkendala visa kerja dan peraturan kerja yang belum bisa memungkinkan untuk mengajak anak tinggal di sana. Semoga prosesnya berjalan lancar, sehingga semuanya bisa berkumpul secepatnya. 

Jadi ingat , kalau Jepang juga merupakan salah satu negara yang ingin kukunjungi. Tapi di atas itu, masih ada London yang menjadi impianku.Korea dan London adalah destinasi impianku. Setelah itu baru Jepang. 

...

Sebenarnya kalau gak kesiangan, hari ini mau menjalani rutinitas lagi yaitu ngelaundry sembari olahraga pagi. Cukup efisien. Mungkin hari minggu baru bisa.

Selasa, 27 Mei 2025

FUN FACT sebagai IRT Versiku

0 komentar


Aku adalah ibu muda (ya gak muda muda banget sih di usiaku yang tahun ini menginjak angka 36) yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga tanpa bantua ART ataupun support sistem apapun (entah ibu, mertua ataupun pengasuh anak). 

Bangga ? gak juga, karena kondisi ini lebih banyak bikin capeknya.

Tapi wajar sih, mengingat aku dan suami sebagai sama sama perantauan di kota dengan gaji UMR terkecil (maybe) se Indonesia Raya (tapi alhamdulillah penghasilan kami tidak seironis fakta tersebut), jadilah memaksa kami, khususnya diriku untuk semandiri ini, alias apa apa sendiri.

Tapi sisi positifnya adalah, kami , lebih tepatnya aku, bisa dengan MERDEKA mengatur semuanya. Memiliki kuasa penuh untuk apa yang kukerjakan, termasuk waktu pengerjaannya.

Beberapa fakta yang mungkin bagi beberapa orang tidak seperti kebanyakan :

1. Kami tidak memiliki MESIN CUCI

yup, kamu gak salah baca : TIDAK. Dengan kesadaran penuh, bahwa kami memutuskan (sampai tulisan ini dibuat), kami rasa belum perlu membeli mesin cuci. 

Dulu kami sempat punya, tapi karena entah aku yang gaptek atau memang tipe mesin cucinya yang gampang rusak, jadilah setelah tinggal di rumah baru sekarang, kami tidak mau lagi memiliki mesin cuci, setidaknya dalam satu atau dua tahun ke depan. Padahal dulu mesin cuci kami, tergolong pricey, dengan tipe seperti mesin cuci laundry, bukaan depan satu tabung.
Tapi karena sudah tidak bisa digunakan, jadilah mesin cuci itu kami hibahkan dengan biaya HANYA 75rb saja, padahal belinya berapa , huhuhu...:(

Lantas nyucinya bagaimana sekarang ? Laundry ?

Dulu memang kami sistem laundry, tapi karena sekarang sudah banyak laundry yang self service, jadilah kami mencuci baju dengan tipe laundry self service. Untuk cucian sebanyak 8 kilo, biayanya kurang lebih 20.000. 

Dan hal ini kulakukan setiap pagi, akan kupastikan dan selalu kuusahakan menjadi pelanggan pertama , sehingga mesin cuci yang kugunakan fresh, kalau siangan, akan menyebabkan aku mau gak mau menggunakan mesin cuci yang pastinya sudah berapa kali digunakan oleh orang lain. Dan sebagai tipe ovt, tentu hal tersebut kuhindaari. (Ini pemikiranku saja).

2. Aku masih cuci pakai TANGAN

Karena mayoritas baju kami dicuci dengan mesin laundry tadi, maka untuk underwear , dan sebagaian baju anak, aku memilih untuk cuci sendiri pakai tanga. Yups, menyikat sendiri. Alhamdulillah rumah baru sekarang memilii halaman belakang yang cukup untukku melakukan kegiatan mencuci dan menjemur cucian kami.

3. Menyetrika jadi salah satu ME TIME terbaikku

Lebih tepatnya me time produktif. Karena sambil menyetrika, aku bisa sambil dengerin podcast favoriteku. Jadi bonusnya pakaianku rapi dan wangi, tapi aku gak diprotes suami karena dengerin podcast mulu. Jadilah ini win win solution bagi kami. 

Tapi terlepas dari itu semua, dari sejak remaja, selain mencuci piring, menyetrika adalah salah satu spesialisasiku. Aku sudah terbiasa menyetrika dari jaman sekolah dulu. Bahkan dulu di rumah, aku suka menyetrika sambil mendengarkan radio.

oia ya, gara gara nulis ini, aku jadi sadar, kenapa aku suka sekali mendengarkan podcast, karena kegiatanku dari dulu yang senang sekali mendengarkan radio. ^^


NGAPAIN AJA DI RUMAH ???

0 komentar





Semenjak banyak yang berkunjung ke blog ini adalah orang yang ingin mengetahui lebih banyak tentang diriku, yang tak banyak kushare atau kuceritakan, jadilah disini aku akan menjelaskan hal-hal tersebut, hal hal yang sering bikin orang penasaran.

well..

Mayoritas orang mengenalku HANYAlah seorang ibu rumah tangga, yang tak bekerja dan wajar kalau mereka mengira bahwa penghasilanku hanya full disupport oleh suami. Kalaupun mereka tau, aku HANYA membantu dengan berjualan buku, karena memang hanya itulah lini usaha yang kushare di media sosialku. Tapi apakah HANYA demikian ?

sebutan IRT memang tidak salah, tapi berbeda dengan IRT kebanyakan, khususnya IRT di zaman dulu, tentu aku BUKANlah ibu rumah tangga yang HANYA mengharapkan dukungan finasial FULL 100% dari suami.

YUP, aku sama seperti sebagian IRT di generasiku (generasi millenial atau bahkan gen z) yang merangkap bekerja. Tentu pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang memiliki seragam dengan office dan jam kerja riil 9 to 5.

Bekerja kumaknai tidak lagi hanya seperti itu, dalam definisiku bekerja bisa di mana saja, dengan seragam apapun, dan bahkan dengan jam kerja berapapun yang bisa ku set.

singkatnya, berikut beberapa pekerjaanku :

1. Aku adalah humas dari sebuah NGO yang tak perlu kusebutkan namanya, dan ini aku WFH, tapi setiap seminggu sekali kami memiliki zoom meeting evaluasi. Apakah digaji ? yup, tentunya. Pekerjaan ini sudah kujalani dari sejak tahun 2022.

2. Selain "jualan"buku yang familiar kalian lihat di media sosialku, aku juga memiliki usaha dibidang digital marketing, baik itu lokal maupun luar. Dan ini sudah kujalani bahkan sejak dari sebelum  menikah.

3. Off course, toko buku. Bahkan saat ini, aku tidak hanya melakukan penjualan buku secara online dengan sistem PO, tapi juga tersedia dalam offline yang stocknya ready.

Dari 3 sumber tadi, bisa dikatakan bahwa aku bukanlah tipe Ibu Rumah Tangga yang cuma ongkang ongkang kaki. Aku mengerjakan semua urusan rumah, urusan anak, dan tentunya aku juga mendukung perekenomian keluarga melalui pekerjaan yang kulakukan.

Jadi, buat kalian yang membaca ini sampai selesai , dan kebetulan kalian mengenalku secara pribadi di kehidupan nyata, please STOP menilai atau mengira aku HANYA ibu rumah tangga yang kerjaannya hanya di rumah, sembari menunggu dukungan finansial dari suamiku saja. 

No, akupun BEKERJA . 

Sekian, dan terima gaji.


Selasa, 11 Maret 2025

Series Pernikahan Paling Komplit Nan Manis

0 komentar


Oke kembali kali ini aku aku bakal ngeriview detail tentang series atau film yang kelar aku tonton. Sebenarnya sudah aku lakukan di story instagram, hanya saja karena keterbatasan space buat nulis lebih panjang, akhirnya diputuskan untuk kembali menulis di sini, di ruang kebebasanku.

Kali ini aku mau nulis review satu series taiwan, fyi terakhir nonton drama taiwan itu ya jaman esempe, aku menyebutnya film "cenfong" , itu lho yang ada karakter anak basket, dengan soundtrack yang dinyanyiin sama group 5566. Nah sekian puluh tahun, akhirnya aku kembali "berjodoh" dengan drama taiwan, yang biasanya aku cuma nonton drakor aja.

Ternyata drama taiwan gak kalah kiyowo dan serunya kayak drama korea.

Series yang kutonton berjudul "I'm married, but..." di Netflix. Berawal dari liat postingannya teh Meira di IG, jadilah memutuskan untuk ikutan nonton film ini, karena selain jumlah episodenya sedikit (cuma 12 episodes), dan tiap episodenya itu gak panjang (karena credit tittlenya yang kepanjangan), jadilah ikutan nonton. Dann....ternyata filmya bagussssss....

Buat aku yang sudah nikah, series ini relate banget. Meskipun aku alhamdulillah gak ngalamin semua yang jadi tantangan mereka di film ini, tapii...sumpah ini film tuh komplit banget. Semua kemungkinan masalah yang bakal muncul setelah menikah tuh di bahas di sini.

Apa aja ?

1. Suka dukanya (dukanya yang lebih banyak) kalau kita memilih tinggal satu atap sama mertua

Beda culture, di sini digambarkan bagaimana ibu mertua yang super teratur dan pembersih (cenderung OCD) ini jadi hal yang sangat challengin untuk si I-lin (karakter utama cewek di film ini yang notabene adalah sang istri). Sesimple, ketika dia lagi cuci piring, eh diliatin sama ibu mertuanya, berasa kayak lagi ujian praktek cuci piring ,hahaha.. Dan pas gak sengaja barangnya ketinggalan saat dia sama You-you (suaminya) mau berangkat kerja, dan mau gak mau dia mesti balik lagi ke meja makan, tempat terakhir barangnya ketinggalan, eh dia gak sengaja liat, ibunya lagi nyuci ulang mangkuk yang udah dia cuci. Belum lagi kebiasaan ibu mertuanya yang suka tiba-tiba masuk ke dalam kamar, ngambilin cucian kotorm bahkan mencuci celana dalam i-ling. ia kalau nyucinya cuma perkara di cuci tangan, ini tuh CDnya sampai direbussss...Ibu mertuanya benar benar OCD sih. Belum lagi perkara makanan yang superrr sehat dan organik, ibunya memang tipe yang full turun tangan buat urusan dalam rumah, Berbeda banget sama bapak mertuanya, yang dianalogikan seperti pohon, gak ngapa ngapain, disamping memang kayaknya bapak mertuanya ini sedikit sakit, karena ada jadwal makan obat yang harus dilakukan. Berkat ibu yang semuanya diurusin, hal ini membuat suaminya (you-you) tumbuh jadi laki-laki yang agak gak bisa ngapa-ngapain terkait urusan rumah, sesimple misalnya agak nunda pas diminta buat beresin meja makan, belum lagi perkara yang makan masih berceceran.

2. Usaha mendapatkan anak

Awalnya i-ling ini gak mau punya anak, alias memilih child free, dikarenakan sebagai anak pertama yang mana dia harus mengurus kedua adiknya saat dia masih kecil (ibunya harus bekerja, dan ayahnya gak ada), membuat dia sedikit muak jika harus mengurus anak kecil lagi. Apalagi sebagai kakak dia merasa sudah gagal mendidik salah satunya adiknya, yang mana di usia 20 tahun adiknya ini gak ngapa-ngapain, masih mesti dihidupi oleh ibunya, dikarenakan dia gak suka sekolah. Usut punya usut dijelaskan dalam satu percakapan, kenapa adiknya gak sekolah, dan alasan tersebut membuat i-ling merasa gagal sebagai kakak, karena dia tidak memahami adiknya sebenarnya. Hal ini lah yang membuat i-ling menilai jika nanti dia punya anak, dia bakal jadi ibu yang buruk.

Tapi keadaan berubah, setelah pada suatu kesempatan, saat i-ling dan you-you membantu sahabatnya i-ling yang baru saja melahirkan, disitu i-ling mendapatkan sedikit semangat dan dukungan moril dari suaminya, dan disitu i-ling melihat you-you begitu bahagia dan cekatan mengurus bayi, yang akhirnya merubah keputusan i-ling untuk child free dan memutuskan untuk menjalankan promil.

Namun setelah menjalankan promil, dan tidak kunjung berhasil, mereka memtuskan untuk cek ke obsgyn, dan disitu baru mereka mendapatkan sebuah "plot twist". Lagi-lagi film ini berhasil membahas sebuah permasalahan dari sudut pandang yang berbeda dari sebuah film kebanyakan, tapi justru hal tersebut menjadi sebuah realita yang banyak dihadapi oleh masyakarat umum.

3. Hadirnya orang baru dan masa lalu

Dikisahkan a-ling tanpa sengaja bertemu dengan seorang pemilik apotek dekat rumahnya, dan ditengah permasalahannya menghadapi sifat suaminya yang bagi a-ling sangat menjengkelkan, karena belum berani untuk speak up ke ibunya untuk pindah rumah, sosok laki-laki ini sedikit jadi angin segar untuk dirinya. Apalagi laki-laki ini selalu mendengarkannya serta sangat act of service. Berbeda sekali dengan suaminya yang cenderung "gak peka" dan gak inisiatif. 

Di kesempatan lain, salah satu rekan kerja merangkap sahabatnya dari jaman kuliah, dan notabene ternyata adalah mantan pacarnya, ternyata diam-diam masih mengharapkan kebersamaan seperti dulu lagi dengan i-ling.

4. Godaan bibit asmara di tempat kerja

Tidak hanya i-ling, ternyata you-you juga menghadapi hal yang sama. Ada satu rekan kerjanya, yang seorang single parent, ternyata menemukan sosok "ayah" bagi putera semata wayangnya di diri you-you. Aku yang nonton sempat khawatir kalau kalau you-you bakal balik suka dan meladeni cewek ini, eh Thanks God penulis naskah series ini benar benar mempertahankan karakter you-you sebagai "suami green flag" sampai akhir.

Tapi pada akhirnya , film ini memberikan pesan kepada penonton, khususnya yang sudah menikah, (terlepas dari permasalahan KDRT yang mengancam nyawa ya, dan untungnya di film ini memang gak ada topik tersebut diangkat), bahwa pasangan sendiri adalah jodoh dengan karakter terbaik yang sudah dipertemukan Tuhan di waktu yang tepat, tidak kecepatan atau kelambatan. Semuany pas. Sekalipun karakter bertolak belakang, sebagaimana yang digambarkan di karakter i-ling dan you-you. I-ling si istri yang sangat gercep, ambisius, dan agak galak, karena datang dari keluarga yang banyak strugglenya, berbeda dengan you-you yang soft spoken, penurut (saking penurutnya malag agak "anak mama", tapi masih dalam koridor in a good way), dan datang dari keluarga yang sangat dekat antar anggota keluarganya, bahkan keluarga besar. Tapi justru sifat dan background mereka yang berseberangan justru jadi bikin rumah tangga mereka berwarna.

Btw, yang aku suka dari film ini adalah semua karakter cowoknya cakep cakep, jadi bingung sama pilihan i-ling ke si apoteker , atau i-ling dan suaminya. Tapi jujur, Jasper Liu jadi karakter you-you badaiiiiii bangetttttt sih...

argggg...gak sabar buat nyaris series taiwan lagi.....

Rabu, 20 November 2024

Setelah 7 Tahun, Aku Kembali

0 komentar

 


Harus seumur anakku yang pertama per blog ini ditulis, aku bisa kembali ke sini. Kangen menulis, karena beneran sudah lama. Menulis di kertas tapi seringnya tangan ini gampang lebih capek dan cepat bosan, belum lagi perkara di mana nyimpannya begitu sudah terisi, akhirnya memutuskan untuk ngeblog lagi.Karena keyboard bawaan laptop beberapa error, jadilah beli keyboard tambahan. Not bad, seenggaknya enak buat nulis.

Alasan lainnya adalah karena pengen bikin cerpen, fanfic lagi. kalau sekedar curhat mungkin bisa nulis di buku manual, tapi kalau bikin cerita beda lagi. Lebih enak nulis di laptop, karena begitu kalimat yang dipilih kurang pas, bisa tinggal delete, dan cerita tetap rapi.

Well cerita sedikit,

sekarang aku adalah ibu dari dua anak, sepasang, satu anak laki-laki, dan yang kedua anak perempuan. Di tahun 2016 aku menikah dengan laki-laki yang pernah kuceritakan dalam postingan di blog ini. Yups, setelah hampir 2 tahun, kami pun bisa menikah, setelah melalui beberapa syarat, salah satunya adalah suami harus bisa lulus. Jadi begiu suami selesai sidang dan dapat surat dinyatakan selesai yudisium, kami pun memutuskan lamaran di bulan agustus, menikah di akhir \oktober, dan di pertengahan November, saya menghadiri prosesi wisuda suami. Satu tahun kemudian, tepat akhir juli, aku melahirkan anak pertamaku, yang sekarang sudah berusia 7 tahun. 

Bagaimana rasanya menjalani kehidupan pernikahan ?

Begitu hamil anak pertama aku memilih untuk full sebagai ibu rumah tangga. Seteleah sebelumnya sempat bekerja. Kenapa berhenti bekerja, berawal dari kondisi kehamilan di trisemester awal yang lebih banyak morning sicknessnya, akhirnya memilih yaudah bekerja di rumah saja, alias menjalani profesi yang bisa dikerjakan dari rumah sampai sekarang, yaitu Internet Marketing. Alhamdulillah dari pekerjaan ini, sampai sekarang bisa menghidupi kebutuhan keluarga kecil kami. Ditambah dengan beberapa sumber penghasilan.

Aku dan suami berasal dari latar belakang suku yang berbeda, karakter keluarga yang sudah pasti berbeda pula, ya yang pasti perbedaan tersebut tentu membuat kadang perselilisahan beda pendapat muncul. Tapi itulah pernikahan, rasanya mustahil menemukan pernikahan yang tidak ada percik percik keributan atau masalah.

Oke munggkin segitu dulu aja ya untuk permulaan...

Next aku bakal bikin banyak postingan, kemungkinan besar bakal curhat di sini sih. Kayaknya kalau era sekarang, relatif lebih aman ya, karena sudah jarang orang mau membaca tulisan panjang, di tengah gempuran konten video singkat.


Yogyakarta, 21 November 2024

di meja kerja kamar belakang

Selasa, 25 April 2017

Ikhtiar MengASIhi

0 komentar
Sumber : IG @aimijogja




welcome back, akhirnya ngepost lagi.. Kangen nulis panjang, soalnya gak puas kalau cuma ngetik di laman facebook,twitter atau bbm. Kalau nulis di buku, gak tau sayang aja karena pasti  tar bukunya bakal dibuang kalau pas pindahan (kecuali kalau udah punya rumah sendiri, jadi gak bingung mau nyimpan di mana).

Hari senin yang lalu (pas long weekend, udah lupa kalau hari seninnya ternyata libur, akibat efek udah full work at home), aku dan suami pagi pagi udah nangkring di Hartono Mall buat  ikutan acara talkshow dengan tajuk "Menciptakan keluarga  Pro ASI Dukung Keberhasilan Ibu Menyusui" yang diselenggarakan oleh AIMI Jogja. Jujur, awal ikutan acara ini karena lagi bosen di rumah aja, jadi pengen cari suasana baru. Apalagi fee nya terjangkau, cuma 25ribu aja. Dan alhamdulillah gak rugi deh ngeluangin waktu untuk ikut acara ini. Selain nambah ilmunya, dapat doorprize pula (akibat jawab pertanyaan), niat untuk memberikan ASI untuk dedek nantinya pun makin ikut bertambah.


Kalau brbcara ASI, sbnarnya dukungan dari kluargaku sendri sudah terbukti. Kedua orang tuaku sangat PRO ASI sekali karena udah terbukti dari pengalaman keponaknku yang tinggal di rumah dan berhasil mendapatkan ASI selama 2 tahun. Waktu itu pun aku juga mengamati bahwa manfaat ASI sebagai imun alami bayi sangat berperan besar dalam kesehatan bayi, hususnya pemulhan kesehatam. Selain sebagai makanan, ASI juga bisa berfungsi sebagai obat. Dan hal ersebut suuudah dibuktikan oleh kepoanku sendiri yang beberapa hari (kurang lebih seam semiinnngu) pasca dilahrkkan belum bsa dibawa pulang dari rumah sakit karena mengalami gangguan kesehatan. Dan alhamdulillah berkat asupan asi rutin, kondisi ponakaku terus membaik. Aku melihatsendiri bagaimana perjuangan kakakku yang notabene sudah di rumah harus memerah ASI untuk kemudian di antarkan oleh kakak iparku ke rumah sakit agar diberikan pada keponakanku yang masih berada di inkubator.

Intinya au juga berikhtiar untuk nantinya bisa memberikan yang terbaik untuk anakku melalui ASI ini. SEMANGAT !!!

Selasa, 14 Juni 2016

Stay Healthy !

0 komentar


Hi readers, berhubung kali ini aku lagi masa recovery dari penyakit yang secara nama unik, flu singapura..Jadi aku pengen sharing tentang bagaimana cara meningkatkan sistem imun tubuh, Mungkin beberapa dari kamu udah tahu kali ya kalau imun tubuh yang ngedrop bisa bikin badan rentan sama penyakit, dan juga dah tahu bagaimana cara meningkatkan imun tubuh.

Ini beberapa tips yang mungkin bisa kalian terapin :

1. Jangan Merokok

Kalau kamu bukan perokok aktif, maka jangan juga jadi perokok pasif. Hindari lingkungan yang banyak asap rokok. Pake masker, dan segera ganti pakaian begitu udah nyampe rumah jika habis dari tempat yang mau gag mau terpapar asap rokok.

2. Konsumsi buah, sayur dan makanan rendah lemak

Buah dan sayur gag mesti mahal. Yang penting asupannya cukup. Kalau aku sih,berhubung masih anak kos, yang paling terkendala ya dapet sayur yang kualitas dimasaknya masih oke ya. Soalnya sayur-sayur yang beli di prasmanan atau tempat makan biasanya udah gag seger. Tapi better lah daripada tiap hari mesti makan karbo mulu.Bersyukur selama sakit  ini, yang mana susah buat keluar, Po selalu bawain buah-buahan di setiap makan malam. Dia tau kayaknya kalau asupan buah dan sayur kurang bangeeeeeetttt...

3. Latihan fisik secara reguler

Nah kalau yang ini jujur aku jarang banget. Apalagi semenjak area kerja pindah ke lantai satu, alhasil udha jarang banget naik turun tangga. Bersyukurlah buat kalian yang kantornya tingkat. Kalau masih bisa gag capek-capek banget naik tangga, hindari penggunaan lift. Sebenarnya work out gag mesti ngegym yaa, beresin kamar/rumah, nyuci itu udah semacam latihan fisik sederhana. 

4. Cuci Tangan

Biasakan untuk selalu mencuci tangan, gag cuma pake air, tapi paki cairan pencuci tangan yang mengandung antiseptik sehabis memegang sesuatu. Yang sering terlewatkan adalah sehabis memegang uang. Karena u guys know sendiri lah ya kalau uang itu mediator perpindahan kuman dari satu tangan ke tangan lain. Karena kuman dari tangan yang kotor bisa berpindah ke mulut (melalaui makanan yang kita pegang), atau ke muka. Itu juga bisa bikin kenapa wajah jadi berjerawat, misal habis megang benda kotor, kita pegang layar hp, pas telp masuk, udah deh kita tempelin di wajah.Fyi, mencuci tangan itu sangat jauh lebih baik menggunakan air mengalir yaa... bukan air menggenang kayak di kobokan. Kalaupun disediainnya air kobokan di mangkuk, bikin jadi air mengalir. Haha, aku sih biasanya kalau mesti gitu, aku alirin aja di atas piring kotor bekas makan. Gapapa lah yaa terlihat kurang etis, yang penting hygienis.

5. Kurangi stress

Terlalu banyak pikiran bisa ampuh banget bikin tubuh gampang nge-drop. What you think give impact to your immune. Kamu mikir happy, badanmu ngasih reaksi positif. Dan sebaliknya, kamu mikir galau, yang sedih-sedih, anger, dan negatif lainnya, gampang banget bikin penyakit datang. Mungkin beberapa tips simple agar bisa mengurangi stress diantaranya adalah :

a. Do what you love to do, misalnya menggambar, mewarnai, bernyanyi. Apa aja yang bisa bikin kamu happy
b. Tulis atau bikin "Dream Board", semacam wishing list gitu, tapi pake gambar. Bisa digambar sendiri, atau ambil gambar dari potongan-potongan majalah, gambar dari internet yang dprint. Dan jangan lupa untuk ditulis secara detail mimpi kamu itu (tanggal & tahun berapa kamu pengen itu terwujud,sama siapa, dsb)
c. Ibadah yang tulus. Buat yang muslim dengan mulai disiplin sholat misalnya. Dan selalu ingat ya guys, kalau yang namanya ibadah itu gag melulu tentang ritual agama. Tapi do kindness itu ibadah. Berbuat baik sekecil apapun, dengan catatan dilakukan dengan tulus (tanpa ada ekspektasi di appreciate orang lain, tanpa harap kembali) insyaAllah pasti rasanya beda. Gag capek, dan bikin happy
d. Aktivitas pagi-pagi, misal bangun pagi, mandi pagi, jalan-jalan pagi, beres-beres rumah pagi, even baca koran pagi-pagi pun bisa bikin happy
e. Berbagi, apa aja, berbagi cerita kayak blogging gini, berbagi makanan ke tetangga, berbagi uang lewat bersedekah, dan banyak hal deh. Because "sharing is caring"...
f. Ciptain "free gadget hour", i mean, jam-jam di mana kamu bebas gadget..bebas dari lihat-lihat timeline, stalking medsos orang yang bisa bikin kamu kurang ngehargai hidup yang udah kamu dapat saat ini. Gag selamanya kebahagiaan yang tampak di dunia maya itu real guys.. Just be happy of your real life. Love your life, and live life that you love !

6. Tidur yang cukup
Hindari begadang dan selipkan waktu tidur siang di tengah-tengah waktu padatmu. Gag perlu lama-lama, cukup 15 menit tiap hari, kamu sudah bisa mendapatkan kualitas istirahat siang yang cukup. Oia, kalau udah masuk jam istirahat, hindari gadget yaa.. Karena acara lihat-lihat gadget bakal bikin am tidurmu molor, molornya malah bisa berjam-jam lho karena keasyikan browsing/buka-buka medsos. Kalau pengen cepat tidur ,coba baca buku (buku fisik), dijamin gag lama setelah itu langsung cepat tidur. Buat yang muslim jangan lupa berwudhu sebelum tidur, plus minum air putih minimal satu gelas yaa...

Yogyakarta, 14 Juni 2016

Senin, 13 Juni 2016

Flu Singapura

0 komentar




Pagi itu, saat sudah mengenakan baju kerja, dan menunggu jemputan Po, saya dikejutkan oleh kondisi jari-jari tangan yang terasa sakit,melepuh, dan merah. Bintik-bintik merah, jerawat, tiba-tiba muncul di jari-jari dan telapak tangan. Dan yang saya kaget justru hal tersebut juga muncul di telapak kaki. Sadar bahwa hal ini pasti merupakan efek lanjut dari demam saya 3 hari sebelumnya, saya pun lantas menunjukkan ke Po, dan atas sarannya segera kami memutuskan untuk berobat kembali ke Rs.Panti Rapih. Kali ini saya memilih berobat ke dokter kulit agar bisa dapat jawaban yang fix.Akhirnya saya batal lagi untuk masuk kerja hari itu.

Saat berjalan, saya merasakan telapak kaki saya terasa sakit. Seperti luka. Beberapa pikiran menghinggapi saya. Waktu kecil, saya sudah pernah mengalami sakit cacar, baik itu cacar biasa maupun cacar api (yang menyisakan bekas sedikit di wajah saya). Jadi tidak mungkin kalau ini adalah cacar. Dan cacar biasanya demam dan bintik-bintik merah terjadi berbarengan. Berbeda dengan saya, demam dulu (didiagnosa "radang tenggorokan" oleh dokter umum), baru lah muncul reaksi tubuh berupa bintik-bintik ini.

Dan begitu saya dengar dari dokter kulit, saya menderita HFMD (Hand,Foot,Mouth Disease) atau populer dengan nama Flu Singapura. Mendengar namanya saja saya kaget. Baru kali ini saya mendengar istilah penyakit ini. Bayangan mengerikan muncul lagi, Tapi melihat ekspresi dokter yang begitu tenang dan biasa saja, barulah saya sedikit bernafas lega. Dijelaskan bahwa penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan karena kecapekan. Tidak ada obat pasti. Karena obatnya hanya beristirahat dan banyak makan dan minum. Kalaupun ada asupan obat, itupun berupa obat daya tahan tubuh atau vitamin. Mendengar penjelasan itu, saya akhirnya benar-benar lega.

Flu singapura biasanya diawali dengan demam, panas tinggi, sakit kepala, sakit tenggorokan_persis seperti yang saya alami. Jadi memang wajar jika dokter umum (kali pertama saya berobat 3 hari sebelumnya) mendiagnosa saya terkena radang tenggorokan.

Kali ini, untuk menyembuhkannya, saya dianjurkan untuk beristirhat dan sedikit "diisolasi", agar tidak menularkan ke orang lain. Hikmahnya , saya memang akui selama ini saya terlalu workaholic. Pulang kerja saya lanjut mengurusi jualan saya. Meskipun semuanya dilakukan secara online, tapi tetap saja tenaga saya terporsir. Saya tidak pernah olahraga, kurang gerak, makan asal-asalan, minum kurang, istirahat kurang, jadilah badan saya mengirimkan alarmnya kali ini.


Kamis, 12 Mei 2016

Peduli Anak,Peduli Masa Depan

0 komentar



Akhir-akhir ini publik sedang diramaikan dengan sederetan berita tentang kekerasan seksual, dimana yang jadi korbannya adalah anak perempuan. Bahkan mirisnya di satu kasus,si korban adalah batita yang baru berumur 2,5 tahun. Setiap mendengar berita seperti ini, entah mengapa selalu miris, mengurut dada, takut dan khawatir tiap mengingat betapa besarnya tantangan orang tua di zaman ini dan di zaman saya nanti sebagai orang tua. Bahaya ini tidak hanya bagi orang tua yang memiliki anak perempuan, anak laki-laki pun tidak lepas dari ancaman terkena kejahatan seksual. Pedofil, Sodomi, menjadi ancaman mengerikan. Apalagi jika mengingat pelaku ada orang di lingkaran terdekat dengan korban. Entah itu teman, tetangga, saudara dan bahkan bisa juga orangtua korban sendiri. Lalu siapa lagi yang bisa dipercaya sebagai penjaga anak ?

Tentu jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah IBU dari anak tersebut. Sangat kecil kemungkinan jika ibu menjadi pelaku. Kalau pun ada, tentu jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan kelompok pelaku lainnya. Ibu yang menjadi pelaku biasanya berperan tidak langsung, dan tentu kasusnya lebih ke arah human traffiking.

Mengapa di sini saya menyebutkan IBU menjadi penjaga terbaik untuk seorang anak, the best guardian angel? Karena faktor tumbuh dan menyatu bersama selama 9 bulan menjadi penguat mengapa naluri seorang ibu lebih besar ke anak. Signal atau alarm bahaya seorang ibu lebih aktif, Sudah berproses secara alamiah. 

Lantas apa yang bisa dilakukan seorang ibu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada anak :

1. Lebih Peduli dan Lebih Peka

Entah itu ibu bekerja atau ibu bekerja, rasa peduli dan peka tidak ditentukan oleh label tersebut. Hanya saja mungkin jam kebersamaan seorang ibu rumah tangga lebih banyak dibandingkan ibu bekerja. Tapi tidak sedikit juga ada ibu rumah tangga yang kepedulian dan kepekaannya kurang dibandingkan dengan ibu bekerja. Saya selalu miris jika ada ibu rumah tangga yang malah tidur siang dengan enak-enaknya, tidak tahu kalau anaknya keluyuran ke mana-mana. Okelah anak lagi bermain di rumah tetangga. Tapi jangan salah, kasus kekerasan seksual yang menimpa batita 2.5 tahun terjadi dan dilakukan oleh tetangga korban. Korban adalah teman sepermainan dari keponakan si pelaku. Terlepas dari faktor X yang bernama takdir meninggal, tapi setidaknya satu hal yang bisa kita pelajari adalah bahwa setidaknya kejadian tersebut bisa dicegah jika kita sebagai orangtua (saya belum jadi orang tua sih) peka dan paham lingkungan permainan atau pergaulan anak. Di mana biasanya dia bermain, di mana rute atau lokasi yang sering ditemui anak. Semua hal. Akan lebih bagus lagi jika kita memiliki anak yang apa-apa cerita. Hanya saja kan kalau ada kejadian mendadak, seorang anak tidak tau apa yang mesti mereka lakukan. Kita sebagai orang tua hanya mampu membentengi anak secara tepat tanpa berkesan overprotektif. Saya pribadi (karena memang belum terjun langsung sebagai orang tua, karena saya pribadi belum menikah) masih mencari-cari berbagai informasi dan ilmu bagaimana menjadi orang tua yang menjaga tapi tidak menjadi pribadi yang overprotektif. 

2. Waspada terhadap Bahaya Internet

Kasus pemerkosaan terhadap siswi SMP di surabaya yang dilakukan oleh 8 (delapan) anak di bawah umur, yang tiga di antaranya bahkan adalah siswa sekolah dasar dipicu oleh video porno yang merke tonton dari warnet. 

Pelajarannya adalah :

a. Jika rumah anda memiliki akses wifi, batasi penggunaan wifi di area-area tertentu, misal cukup dibatasi di area keluarga saja. wifi sebaiknya tidak menjangkau hingga kamar tidur anak. Sehingga ketika anak hendak browsing atau mengakses internet, hal tersebut dilakukan di ruang keluarga saja yang bisa anda pantau diam-diam.

b. Jika anda memilii kenalan programmer, minta bantuan pada ahli IT terkait rekomendasi aplikasi atau software yang dapa memblok konten-konten dewasa pada perangkat gadget anak anda. Saya sendiri sudah sempat browsing, dan memang menemukan beberapa pilihan aplikasi blocker tersebut, hanya saja saya tidak bisa menjamin keakuratan aplikasi tersebut dalam memblock konten-konten negatif teruji dan efektif atau tidak.

c. Untuk pemilik usaha warnet sebaiknya menerapkan kebijakan bahwa yang bisa mengakses internet di warnet hanya mereka yang sudah berusia di atas 17 tahun. Saya termasuk pengguna warnet aktif. Agak mempertanyakan juga setiap melihat ada anak-anak yang browsing di warnet. Karena sangat tidak aman sekali. Ketik saja kata kunci yang sangat amat general di google, yang keluar sekian ratus images-images terselubung yang absurd.


-BERSAMBUNG-

Jumat, 08 April 2016

Resign

0 komentar



Hujan turun deras. Sejak satu jam lalu, belum juga berhenti. Angin terasa berhembus kencang, menerbangkan helaian rambut pelan. Beberapa kendaraan masih lalu lalang di jam yang menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit. Sementara itu, suara musik penyanyi berkulit hitam masih mengiringi pengunjung kafe yang berkutat dengan kegiatannya masing-masing. Di pojok ruangan, tampak sepasang muda-mudi yang meskipun duduk di satu meja, namun tampak sama sekali tidak menyatu. Sesekali mengobrol, menyeruput air minum dingin yang gelasnya sudah berembun_dianggurkan sekian lama oleh sang empunya yang larut dengan smartphonenya. Tak jauh dari mereka, sekelompok orang_yang sepertinya adalah mahasiswa yang tengah berdiskusi_mengerjakan tugas bersama. Sementara itu, meja yang berada di antara mereka dan aku_ada sepasang_yang mungkin kekasih_entah bisa jadi sedang berada di tahap penjajakan_pendekatan, tengah seru mengobrol. Wajah sumringah si perempuan cukup memperjelas karena ini semacam kencan akhir pekan. 

Akhir pekan_ ya akhir pekan, yang tidak berlaku bagiku. Jum'at bukan akhir pekan selayaknya kebanyakan orang. Bagiku jum'at sama seperti empat hari sebelumnya. Hanya saja, aku tetap bersyukur, setidaknya besok tak perlu masuk selama 8 jam di kantor. Meskipun terkadang, tak jarang sabtu sama seperti hari-hari lainnya. Tapi malam ini, dan sama seperti jum'at malam sebelum dan akan datang, akan tidak sama. Bekerja di kota ini tentu tak bisa berharap banyak akan mendapatkan hari libur dua kali dalam satu pekan. Kecuali jika kau adalah karyawan BUMN atau pegawai negeri sipil. Pilihan menjadi wirausaha bahkan terkadang menjadi pilihan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bekerja di kantor swasta_di kota ini. Ah.. besok sudah sabtu. Dan lusa adalah minggu. Tapi sepertinya kali ini aku tidak akan benar-benar mendapatkan "hari minggu" ku. Hari ini dan kemarin, samar-samar bahwa pindahan studio baru akan dilakukan di hari minggu. Tapi tetap saja aku berharap itu tidak akan terealisasi. Setidaknya tidak dilaksanakan di hari minggu ini.

Sebenarnya bekerja bukanlah menjadi pilihan primadonaku. Aku tidak terlalu suka dengan waktu yang terlalu terjadwal. Aku lebih suka menjalani pekerjaan tanpa harus terpaku pada aturan "8-4". Toh pada akhirnya, goalsku hanyalah kemandirian finansial. Entah itu dengan cara bagaimana. Sekalipun dengan cara yang bagi kebanyakan orang umumnya tidak bernilai pasti. Berwirausaha masih menjadi hal yang berkesan "idealis" bagi orang-orang mainstream. Tapi bagi kami_aku dan komunitasku, berwirausaha adalah pilihan terbaik. Terbaik secara waktu. Karena bisa membagi waktu antara kegiatan finansial dan kegiatan sosial sudah menjadi komitmen. Komitmen yang tidak tertulis, namun telah terbukti dan teruji "empiris". Namun kembali lagi, pilihan yang bisa kupilih saat ini adalah menjalani dua-duanya. Setidaknya ada satu hal yang bisa menjamin bahwa di saat sesuatu bersifat ketidakpastian, (untuk tipikal diriku yang terkadang masih tidak fokus pada usaha yang kujalani), bekerja menjadi pilihan yang paling realistis. Meskipun efeknya_di setiap pagi datang, kata "resign" selalu keluar dari mulutku. Entah mengapa lagi-lagi, bekerja adalah pilihan "setengah hati"ku. Pada akhirnya aku tetap ingin berwirausaha. Cepat atau lambat. Menunggu dikeluarkan atau aku yang mengeluarkan diri.

Bunyi rintik hujan sudah tidak terdengar lagi. Hujan hanya sekedar datang menghampiri. Terbayang beberapa episode drama korea yang belum tertunaikan untuk dihabiskan. Entah mengapa, akhir-akhir ini kamar hanya cukup sebagai tempat istirahat. Tuntutan mengerjakan usahaku saat sudah tiba di kos sudah cukup menyita energiku. Selebihnya, tidak banyak tersisa waktu menuju angka 12 untuk menghabiskan bahkan satu episode drama pun. 

Dan lagi-lagi..kata "resign" itu kembali hinggap dalam pikiranku. 

Setidaknya selama satu jam ke depan.

Jumat, 20 November 2015

Aku, Kau dan Roti Maryam

0 komentar
Pict by Puuung


Jam di pojok layar laptop menunjukkan pukul 12.52. Biasanya jam segini udah tidur. Tapi karena habis mantengin acara D’Academia Asia (Semenjak di kamar kos dikasih TV sama Po), alhasil setiap malam selalu nyari acara dangdut. Untuk music, kalau nonton TV, selera musikku gag jauh-jauh dari dangdut. Soalnya bisa ngerasain atmhospere rumah. (Di rumah, kita sekeluarga paling hobi nonton acara dangdut). Jadi sekarang kalau Po nanya lagi apa, 

Me : Biasaa…lagi nonton acara favorite. 
Po :Pasti dangdut..


Well, kali ini tiba-tiba kepengen buka words, and then nulis..
Kali ini pengen bercerita tentang “Roti Maryam”.
Roti Maryam itu semacam roti canai, Cuma lebih tebal. Dan favoriteku adalah rasa cokelat. Sebelum sama Po pun, udah doyan. Hanya saja, gag tau kenapa, pasti gag pernah habis satu. Berasa cepat banget kenyangnya. Mungkin karena manis dan itu karbo banget, jadinya cepat banget bikin kenyang.

Pertama kali makan roti Maryam bareng Po itu pas hujan-hujan. Beli roti Maryam depan kantor pos seturan yang sekarang gerobaknya udah gag ada lagi (entah pindah, atau karena emang udah tutup). Waktu itu kita beli roti Maryam, bungkus buat cemilan pas saat nonton bareng di Amplas. Masih ingat banget, film yang kita tonton itu filmnya The Raid 2. Kayaknya itu nobar pertama kita di bioskop. Sambil nunggu filmnya mulai, aku dan Po maen tebak-tebakan “serba favorite”. Dari mulai warna favorite, makanan favorite, angka favorite, semuanya deh. Pasti ada banyak hal seru yang bisa dilakukan kalau lagi sama Po. Po itu orangnya Audio banget, suka denger cerita, dan welcome terhadap segala ide apapun yang pengen aku lakukan.


Berikut beberapa (dari sekian banyak) hal seru yang pernah kita lakukan :


1.       Keliling kota pake bus transjogja trus makan soto
2.       Wisata ke daerah belakang bandara buat lihat pesawat landing dan take off sore-sore
3.       Nulis wishing list di perahu kertas, dialirin di kali dekat Adisucipto
4.       Ngerasain sensasi naek motor di jalan samping rel barengan sebelahnya ada kereta lagi lewat
5.       Nonton pesta kembang api dari fly over janti pas malam tahun baru
6.       Nonton pertunjukan seni budaya belitong di Taman Budaya (Gratis)
7.       Makan malam di lesehan terbuka di lapangan karang Kota Gede sambil dengerin pengamen yang nyanyinya bagus banget. 
8.       Berburu kuliner sampai utara Sleman (Cangkringan kalau gag salah)
9.       Dan masih banyak lagiiiiiiiii lainnyaaa


Dan kita selalu punya kebiasaan :


1.       Makan ice cream cone di McD
2.       Makan roti Maryam di motor pas habis pulang makan malam bareng. Kita sampai hapal lokasi-lokasi mana saja yang jualan roti Maryam
3.       Kita wajib ngucapin “Happy Anniversary” (perayaan bulanan lebih tepatnya) di setiap tanggal 22 tiap bulannya
4.       Setiap tanggal 22 kita selalu beli kado kembaran, gag mesti mahal, yang kita kumpulin buat anak-anak kita nanti dan kita simpan di kotak khusus
5.       Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan harian kita
6.       Kalau ebay dan bona masing-masing kita laku, kita biasanya laporan via wa dulu, sebelum aku update status di fb : Alhamdulillah rejeki si (eb/bona) di (hari) (waktu) ini
7.       Setiap nyampe kos, masing-masing dari kita pasti bakal wa duluan bilang “Sayank, Alhamdulillah udah nyampe kos. Makasih yaa buat hari ini”. Selalu kata-katanya seperti itu :D
8.       Kalau aku mau beli baju baru, pasti nanya Po dulu bagus atau gag. Secara dia lebih ngerti apa yang cocok dan terlihat bagus di aku
9.       Setiap Po jemput aku dikostan, pasti kebiasannya Po gag langsung jalan, tapi lihat ke belakangan ke arahku bentar sambil bilang “xxxxxxxxxxxx”
10.   Tiap minggu Po bakal nemenin aku ngajar les Ryan (Anak sepupunya Po di Godean), dan kita be3 (Aku, Ryan dan Po) bakal maen kuis-kuisan yang soalnya dari pelajaran Ryan
11.   Kalau aku lagi PMS, po pasti udah tau mesti ngapain. Karena udah pasti aku bakal uring-uringan. Dan dia superrrrr sabaaaaar ngadepin aku yang PMS. (Maaf ya Po…)
12.   Kalau lagi haus habis pulang makan malam, pasti kita ngacir ke Alfamart atau kalau gag Indomaret. Aku minum teh botol dingin, dan Po sudah pasti “Susu Bantal Kedelai”
13.   Tempat favorite nongkrong kita Alfamart/Indomaret dekat kostan yang punya tempat buat duduk. Sambil bikin perencanaan keuangan, atau kalau gag ngajarin Po bahasa inggris.
14.   Kita paling rese’ banget kalau ada mahasiswa yang jualan bunga di lampu merah. Bukan karena aktivitas jualannya, tapi item yang dijual. Bagi kita ‘adek-adek mahasiswa’ tersebut kurang ‘entreprenur’ buat nyari donasi lewat jualan. Daripada jualan bunga, kenapa gag jualan makanan/minuman di keramaian aja yang udah pasti bakal ada yang beli ?
15.   Di motor kita gag pernah berhenti ngobrol. Mungkin karena Po audio, dan aku suka ngobrol. Makanya kalau di motor aku diem, pasti Po nanya langsung “Sayank kok tumben diem?”. Dan biasanya itu pasti pas lagi masa-masa PMS. Hahaha. Pernah saking moodku hari itu gag keruan, jadi mellow banget, eh tauknya Po langsung menuju samping pagar GSP, dan engingeeeeeng…dia beliin Roti Maryam!
16.   Kita juga punya kebiasan maen “Tanya angka” kalau lagi di motor, misalnya , “7 atau 8?”, “2 atau 3?”
17.   Kita punya tempat makan malam favorite. Apalagi kalau pas lagi berhemat. Tempat makan favorite kita : Lesehan pertigaan peternakan UGM, geprek nologaten depan kuburan, sama lesehan bapak ibu bawah jembatan janti yang punya sambal bawang paling enak menurut kita se-Kota Yogyakarta!
18.   Daaaaan masih banyak kebiasaan kita yang lainnya yang gag cukup sampai pagi buat ditulis di sini…


Intinya sama Po itu aku bisa jadi diriku apa adanya, I mean aku gag jaim buat nunjukkin kekurangan aku ke dia, apa yang aku suka, apa yang aku gag suka. Apapun itu. Keuangan pun kita udah kelola bareng. Dan gitu juga sebaliknya. Dia itu audio, kalau aku verbal banget. Dia Sensing Introvert, aku Feeling Ekstrovert. Sama-sama punya golongan darah B, jadinya aslinya kita suka melakukan hal-hal yang beda dari kebanyakan orang/pasangan.



Omooooo… baru sadar kalau besok tanggal 22…:D

Sabtu, 05 September 2015

“Kapan Married ?”

0 komentar






Kayaknya judul postingan kali ini menjadi pertanyaan yang paling banyak ditanyakan pada wanita usia 25-an. Sebenarnya kapan pertanyaan itu dilayangkan_berbeda bagi tiap-tiap kondisi. Kalau di kota-kota besar, mungkin pertanyaan tersebut memang kerap ditanyakan di usia seperempat abad tersebut. Tetapi di daerah-daerah, terkadang begitu seseorang selesai menamatkan pendidikannya (biasanya selepas SMA) dengan kondisi sudah bekerja, pasti akan dilayangkan oleh pertanyaan yang bagi sebagian wanita_sama annoyingnya dengan pernyataan “kok kamu gendutan yaa”, “kok kamu iteman yaa”.

Entah mungkin budaya kita (di Indonesia) yang cenderung ‘kepo’ terhadap personal life seseorang. Meskipun dapat dipastikan almost 90% orang yang bertanya Cuma sekadar “pengen tau aja”, atau malah “pengen nanya aja”. Tapi kadang tanpa kita sadari, tak semua pertanyaan tersebut dijawab dengan dasar “yaa pengen jawab aja” juga. Bagi sebagian orang, pertanyaan seperti “Kapan Married?”, “Kapan punya mantu?”, “Kapan ngundang?” bagi mereka adalah pertanyaan yang sensitive, kalau bisa jangan pernah sekalipun diutarakan ,terlebih di momen-momen tertentu. Semisal acara nikahan, syawalan, reuni. Karena terkadang ada beberapa perempuan yang menghindari datang acara-acara silaturahmi hanya karena ingin menghindari terpaan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bagi yang plegmatis, mungkin pertanyaan tersebut gag gitu susah buat dijawab, cukup bilang “belum ada calon” dkk, bagi yang sanguinis justru dijawab dengan jenaka “Makanya cariin aku calonnya dong”, si korelis justru dengan lantangnya menantang balik si penanya dengan “nah situ sendiri kapan ??” (kalau memang kebetulan yang nanya juga belum menikah),atau kalau lebih berani lagi nanya “Emang Situ kapan punya baby ??” (kalau pas si penanya sudah menikah tapi belum punya anak). Well, bagaimana dengan si sensitive melankolis ?


Saya pribadi yang memang berkepribadian melankolis plegmatis, pertanyaan “Kapan Nikah?” adalah pertanyaan “jackpot”. Artinya, apes-apesan seseorang aja bakal saya jutekin atau gag. Kalau memang sikonnya pas, mood saya lagi bagus, atau si penanya adalah orang yang memang tulus nanya (beneran berempati, bukan sekedar nanya), pasti cukup saya jawab “ditunggu yaa”, atau “do’ain ya”. Tapi kalau sebaliknya, hmm…siap-siap saya blackist. Karena bagi saya, pertanyaan “Kapan Nikah?” itu pertanyaan yang kadang super duper annoying. Karena kenapa ?

Pertama, menikah itu bukan perkara cepet-cepetan. Everything need time.. Semuanya punya waktunya sendiri-sendiri. Daripada kepo nanya, mending focus nyari solusi buat yang ditanya. Thanks God nya saya gag jomblo. Kalau pertanyaan tersebut ditanyakan ke perempuan yang masih single kan kayaknya gag fair aja. Toh kalau dia mau, besok nikah ke KUA juga bisa. Jadi daripada kita nanya kayak gitu, mending take the real action aja, “eh aku punya kenalan nih, insyaAllah orangnya baik dan bertanggung jawab, mau tak kenalin gag ?”. Tuh, kan lebih focus ke solusi, bukan Cuma “focus” ke masalah.

Kalau di Korea, orang-orang terdekat akan berlomba-lomba melakukan “blind date” alias mengadakan pertemuan yang bertujuan untuk mengenalkan entah anak/saudara/sahabat/rekan kerja/adik-kakak ke orang-orang yang mereka rasa pantas dan layak untuk dijadiin pasangan hidup bagi orang terdekatnya itu (ketika sama-sama sreg). Bedanya hampir kebanyakan, pihak yang akan dikenalkan/atau mau dikenalkan, sudah diminta izin terlebih dahulu. Dan punya hak untuk menolak jika dirasa masih kurang pas. Berbeda dengan di Indonesia, ajang jodoh-jodohan cenderung bersifat mengikat. Artinya, ketika sudah ditahap dikenalkan (apalagi jika yang mengenalkan adalah orang tua/orang yang lebih tua), maka kemungkinan besar adalah “lanjut atau terus” :P. Kalau menolak, pihak yang telah mengenalkan cenderung akan merasa tidak enak hati. Padahal kan kembali ke niat ya, mesti legowo kalau ada penolakan.

Yaa..begitulah hidup. Punya fase sendiri-sendiri yang harus dilewati dengan tahan hati. Setelah pertanyaan “kapan nikah?”, pertanyaan-pertanyaan lanjutan akan menyusul , semisal “kapan punya anak?”, “Anaknya sekolah di mana ?”, “Kapan punya mantu?” dll. Dan kita sebagai pasangan, harus saling menguatkan. Bahwa just take it slow setiap pertanyaan itu datang. Toh kita yang menjalani, orang lain hanya berhak “nanya”.

Tapi kalau saya pribadi, pilihanku adalah gag terlalu mau untuk nanyain pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya personal seperti itu ke orang-orang yang ditemui. Menghargai dan Toleransi aja. Toh saya cukup smart buat mikir atau nebak tuh orang udah nikah atau udah punya anak apa belum, gag perlu susah-susah nanya. Kalaupun nanti mereka mau nikah, pasti dikabarin. Kalaupun mereka udah hamil, pasti perutnya buncit. Sesimpel itu aja. J
 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez