“kasihan ya rafa..dia gag tau kalau orang yang selama ini
dikaguminya..yang Menuhin dinding-dinding kamar dengan foto orang
itu_ternyata…adalah seseorang yang mencoba nguasain bumi, dan manfaatin dia
jadi sandera” ucap Merry kepada Faza, dalam bahasa informal,Banmal-nya
Indonesia.
Faza mengangguk, menancapkan tusuk lidinya ke tteobokki yang
sejak tadi mengisi perutnya, Menemani obrolannya bersama Merry di teras
hanok,di lokasi drama “Daejanggeum”, bagian dari blok K-drama.Malam ini Merry
dan faza kebagian tidur di rumah tradisional korea ini.
“sebenarnya…Danny itu orang baik. Dia gag tau apa-apa. Hanya
saja The Antis berhasil ngebrainwash pikirannya, dan kemudian menjadikan dia
antek-antek mereka. Apalagi The Script punya pengikut yang lumayan banyak.
Fans-fans hardcore yang bakal mengikuti setiap pergerakan idolanya_ya…kayak rafa
gitu” ucapnya lagi.
Merry membetulkan letak selimutnya. Meskipun hanya buatan,
salju yang diciptakan untuk turun di The Old Seoul ini terasa seperti
sungguhan. Dingin. Beberapa kali Merry mengusapkan kedua telapak tangannya, dan
lantas menempelkannya ke dua sisi lehernya.
“lalu siapa The Antis sebenarnya ?” Tanya Merry.
“mereka adalah para scientist sayap kiri, yang sudah tidak
percaya lagi dengan kekuatan Tuhan. Mereka meyakini bahwa tidak ada hal yang
tidak mungkin di jagat raya ini. Kelahiran, kematian, takdir, masa depan..semua
bisa direkayasa. Dengan kata lain, mereka hendak melawan hukum alam”
“termasuk membekukan kutub utara dan kutub selatan dengan
cara mencuri kekuatan cryokinesis-xiumin dan menukarnya dengan keruntuhan
kejayaan Kpop?” Tanya Merry semakin tertarik pada topic ini.
“Yap. Mereka yang semula netral akhirnya percaya pada
kekuatan dan kemampuan The Antis yang bisa menanggulangi masalah Global Warming
ini. Padahal..mereka lupa bahwa harus ada Yin dan Yang di bumi. Semua elemen
harus seimbang. Dan salah satu penyimbang tersebut adalah..keberadaan planet
EXO, planet ke-10, planet yang menggenapkan kesembilan planet lainnya dalam
tata surya ini”
“Berarti jalan satu-satunya adalah…menutup The Black Hole ?”
“Termasuk mengembalikan semua makhluk-makhluk planet EXO
yang ada di bumi. Sehingga dengan begitu…takdir ini bisa dikembalikan ke
semula. Ke kondisi seharusnya. Dan..sebagai akibatnya, kita tidak akan pernah
mengenal EXO lagi. EXO tidak pernah debut. Karena sebenarnya tujuan mereka
debut sebagai Korean idols adalah untuk mengembalikan takdir dan menggagalkan
ramalan itu”
Faza menenggak habis soju yang tersisa di botol kalengnya.
Alkohol khas Korean ini benar-benar bisa melegakan pikirannya. Sama seperti
yang kerap dilihatnya di adegan-adegan drama korea.
“Betewe, kamu kok selama ini gag pernah cerita sih za kalau
punya kemampuan ngeramal ?” Tanya Merry penasaran, dan lantas ikut meminum
maekju-nya. The Rice Wine.
Faza tersenyum. Satu botol penuh soju sudah mampu membuat
wajahnya memerah. Beberapa kali ia cegukan.
“Ya,Merry-ssi ! aniya,Merry Ahjumma !” Faza tertawa. Ia
berdiri dengan tubuh olengnya. “Itu juga kenapa aku tidak pernah percaya dengan
ramalan telapak tanganmu. Hahaa…igo wae ? karena aku tau bahwa kenyataan
akhirnya…tidak akan seperti itu…hik”
faza cegukan, dan lantas tertawa lagi.
“aisss…kau tak sadar bahwa sekarang kau sudah mabuk,onnie”
“KONBEEEEEE !!!” teriak faza tiba-tiba, membuat jantung
Merry terasa mau copot. "Konbe/Keonbae" tak lain bermakna sama dengan kata “Bersulang”
atau “cheers”. Merry mengambil botol maekjunya dan ikutan meneguk, membuat
kerongkongan dan tubuhnya terasa hangat.
Faza dan Merry tertawa bersama. Seandainya saat ini rafa
sedang ada bersama mereka, tentu dia sudah ikut-ikutan mabuk. Tidak dengan
soju, ataupun maekju, tetapi dengan Wine mahal-nya.Entah mengapa, tiba-tiba
baik faza ataupun Merry ,mereka sangat merindukan sahabatnya itu.Keheningan
seketika menjalar. Bersamaan dengan hadirnya dua orang laki-laki yang bersiap
akan membopong tubuh kedua wanita mabuk itu,sebelum faza dan merry tertidur di
teras sampai pagi.
“ckckck…sudah tau tidak terbiasa minum-minuman alcohol,
wanita yang sedang mabuk memang menunjukkan sifat aslinya..”
…
In Faza’s Dream
“Oppa, no gwenchana ?”
Tanya faza dari arah belakang. Ia
melingkarkan kedua tangannya erat ke pundak laki-laki bernama onew. Piggyback
adalah salah satu scene di drama korea yang sangat ingin dilakukannya. Untuk
itulah dia mati-matian menjalani diet ketat. Onew menggelengkan kepalanya. Dan
lantas menurunkan ‘beban bawaannya” ke sebuah tempat duduk di Han-gang Park.
“aaaa…akhirnyaaaaa…banpo bridge rainbowwww !!!!” teriak
faza. Suasana malam di musim dingin di bawah jembatan banpo yang membelah
sungai Han begitu melegakan pikirannya, setelah berkutat dengan ujian thesis
master degreenya di SNU.
“jinjja chuwoyo” ucapnya kemudian, dan menggosok-gosokkan
kedua telapak tanganya.Onew lantas mengambil tangan kiri faza, dan lantas
memasukkannya ke dalam saku coatnya.
“chigeum ottohke, anchuwo ?” Tanya Onew, disertai dengan
jawaban “Ne” dari faza.
“gomawoooo oppa” ucap faza. Pipinya terasa memerah. Detik
berikutnya, onew melepaskan sebelah kanan earphone, dan mengenakannya ke
telinga faza. Sebuah melodi dari sebuah lagu mengalun ditelinga faza dan onew.
..stand by me,
nalbarabwajo,ajik sarengeul morejiman
..stan by me, nal
jikyobwajo, ajiksarangeunsuttonkeotgatta..
(song : Stand By Me
–SHINee)
Kilauan cahaya warna-warni berbarengan dengan air mancur
keluar dari tepi-tepi jembatan banpo..Atraksi Banpo Bridge Rainbow..
“Saranghae” bisik onew pelan dan lantas merangkul erat faza.
…
In Merry’s Dream
Merry berlari menjauh, pasir pantai terasa berat di kakinya.
Dia hampir kehabisan tenaga. Sementara itu tak jauh darinya Mario Maurer tengah
mengejarnya.
“khophunkab lakimlakoy a” ucap Merry dalam bahasa Thailand
ngawurnya. Merry dan Mario menghentikan langkah bersamaan.
Merry merebahkan pantatnya di atas pasir putih halus.
Sebentar lagi senja datang.
“it’will be the greatest sunrise moment ever in my life”
ucap Mario, dalam bahasa inggris logat Thai-nya.
“Me too…Thanks God we meet finally” ucap Merry. Ia kemudian
berjalan menuju api unggun, mengambil ikan hasil tangkapan di perairan pulau
tak berpenghuni di laut tenggara Thailand.
“take this” ucap Merry, menyerahkan ikan hidup-hidup yang
masih bergerak-gerak di dalam ember.
“euuuuiii…you wanna me to eat this ??” ucap Mario bergidik
ngeri.
“Hahaahaa…Nooo…I mean, you take this one, and let it
goo..somebody said if we release fish into the sea, and then we make a wish..it
will come true. Trust me,it’ll work”
Ooooo…
Mario lantas memilih satu ikan berukuran sedang dari dalam
ember. Bersamaan mereka kemudian berjalan menuju tepi pantai.
“Ready ?” Tanya Mario, disertai dengan anggukan Merry.
Dengan hitungan “il-i-sam” nya mereka pun bersamaan melepas
ikan tersebut kembali ke lautan.
“by the way, what did you pray,Mario ?” Tanya Merry
penasaran.
Mario terdiam. Memandang cakrawala langit Thailand berwarna
campuran biru-orange-merah dan ungu.
“you wanna know ?” tanyanya gantian.
“Yes, sure” jawab Merry Girang.
“I wanna spent the rest of my life like this moment_forever”
….
“NUNA-deul !!!! Ireonaaaaaa….wake up !”
Byuurrrr sebuah guyuran air seketika membanjiri lantai
dan..membasahi Faza dan Merry yang masih terlelap sejak tiga puluh menit yang
lalu dibangunkan.
Suho menggeleng-gelengkan kepalanya. Kekuatan
hydrokinesisnya ternyata juga tak mampu membuat dua wanita di hadapannya ini
tersadar dari mimpi “liar”nya.
“ayo, kita siapkan makanan sendiri. Sepertinya efek soju
belum benar-benar hilang” ucap Lay yang seketika menyerah, dan mengurungkan
niat untuk mengeluarkan kemampuan “healingnya”_menyembuhkan pengaruh alcohol
dari para nuna-nya ini.
“nado saranghaeeee..” ucap faza dan Merry berbarengan,dari alam
bawah sadarnya.
-BERSAMBUNG-
0 komentar on "First Snow : Hydrokinesis (episode 8)"
Posting Komentar