Minggu, 12 Mei 2013

Dilemma






“udahlah...gag usah dipungkiri.Mau kamu sembunyiin kayak gimanapun, aku pasti bakal tau fan”

Faza mengambil smartphone yang tengah dipegang fandy,sahabatnya.

“apaan sih za ??” fandy tiba-tiba sewot. Untuk kesekian kalinya, faza menggodanya begitu mengetahui kalau dirinya baru saja mengomentari sebuah status yang baru diupdate arini.

“hm....pake nutupin segala.Aku kenal kamu bukan Cuma sehari dua hari, tapi sejak kita kelas satu,fan.Aku tahu kamu banget..tapi aku gag cukup ngerti.Gag cukup ngerti kalau sejak awal kamu emang suka sama kak arini,ia kan ??”

Faza nyerocos. Arini adalah kakak kelas,lebih tepatnya mantan senior yang sekarang udah duduk di bangku kuliah. Terpaut dua tahun di atas mereka.

“sampe kapan sih fan,kamu bakal kayak gini terus ? kamu tau kalau kak arini sekarang lagi jomblo.Kalian dekat,sering bareng. Sampe kapan kamu bakal tetap bilang kalau kamu sama dia Cuma kakak adek doang,huh ?” faza makin sewot.

Fandy mengambil kembali handphone dari tangan faza. Mengamati bahwa ia memang gag cukup pintar untuk jadi seorang stalker handal. Gag kayak faza, yang berhasil nyimpen rapat rasa kagumnya pada seorang yang berinisial ‘O’,yang gag lain adalah Onew.Ketua Kelas Ipa 1.

“ya at least gini deh fan...apa sih yang bikin kamu ragu buat nembak dia duluan ? takut berkomitmen ? takut LDR ? malu sama orang kalau kamu berondong yang punya cewek yang lebih tua ?”

Fandy mengamati lantai kamarnya yang licin baru saja dibersihkan. Ngerjain peer bareng adalah rutinitas yang kerap mereka jalani, 4 sekawan faza-fandy-onew-firaz.

“gw mau fokus ke UAN” jawab fandy singkat. Faza membuang wajahnya cepat.

“ahhh..basi. Berapa kali kamu harus bilang kayak gini ?eh fan” tepuknya pada pundak fandy.”Kalau kamu memang gag pengen main-main, berani berkomitmen dong. Kalau kamu nutupin kayak gini terus, apa bedanya kamu sama pecundang ? Looser. Hypocrite.Munafik kalau kamu bilang kamu gag ada apa-apanya sama kak arini,sementara kalian kerap diam-diam jalan bareng, mention-mentionan personal di twitter,dan...kalian sering bbm-an diem-diem kan ?” selidik faza.

Fandy tetap diam.

“gag usah tanya aku tau info ini dari mana.Dan gag penting. Aku bisa baca dari mata kamu setiap kamu bicara tentang kak arini. Kamu pengen tau banget tentang info dia aja udah jadi signal kalau perasaan kamu gag Cuma sebatas junior sama senior”

“Za,kenapa sih kamu selalu ngomong kayak gini ke aku ??” Fandy bangkit dari tempat duduknya.Kesabarannya sudah memuncak.

“Kamu cemburu ??” lanjt fandy lagi.

Faza terdiam. Menatap ke atas ke arah fandy yang mimik mukanya tak seperti beberapa detik sebelumnya. Faza bangkit dari duduknya,mensejajarkan arah pandangannya setinggi fandy.

“ini...ini yang jadi alasan aku kenapa kamu harus berani buat nentuin sikap” jawab faza,memberikan sesuatu ke tangan fandy,yang tak lain adalah sebuah laman blog di ipadnya.

Fandy melihat ke halaman pencarian yang dimaksud.Ada foto arini yang tengah boncengan pake moge bareng...panji !

Faza melangkah membelakangi fandi.

“dan satu hal lagi fan” ucapnya berbalik badan menuju fandy yang masih mematung menatap layar ipad.

“Fandy yang aku kenal..bukan fandy yang bisanya cuma sembunyi-sembunyi kayak gini.Pe-nge-cut !”
Ucapnya berlalu meninggalkan kamar belajar.

...

Ombak bergulung pelan,berusaha untuk menjangkau tepian pasir pantai terdekat. Sementara nun jau di sana,sunset sudah mulai muncul di ufuk barat. Faza menghirup dalam-dalam bau air laut bercampur dengan pasir pantai legoo island.

“udahlah za..kamu yang ikhlas. Gag semua hal berjalan sesuai kehendak kita” onew memegang pundak faza erat. Faza menoleh ke arah onew yang tersenyum singkat.

“makasih ya ,on. Aku minta maaf karena udah ngelibatin kamu dalam hal ini, dengan bilang ke fandy kalau orang yang selama ini diam-diam aku suka itu kamu,tapi...”

“Tapi ternyata justru orang itu sendiri,yang gag lain adalah...”lanjut onew.

“udah deh..jangan ngomongin dia lagi” faza menyikut lengan onew.Tergelak dalam isak tangisnya.

“Fazaaaa...fazaaaa...kamu tuh aneh. Suka sama orangnya, tapi kamu gag berani buat bilang”

“onew !!!!!!!!!!!” teriak faza pada onew.

“ya kalau aku gag bisa temenan lagi sama fandy gara-gara aku nembak dia trus gag taunya dia tetap gag suka sama aku, hanya karena gag bisa move on dari kak arini gimana ?” cerocosnya,membuat onew makin terbahak-bahak.

“hahaha...ya itu resiko za.Ditolak mah urusan yang biasa.Yang luar biasa itu justru mereka yang bisa move on.Ibarat kayak lagunya raisa, ya orang-orang yang gag terjebak nostagila”

“Lagian aku heran, kenapa sih si fandy masih bertahan tanpa status gini ke arini.Padahal dia sendiri tahu kalau arini udah mau jadian sama panji ?” onew melayangkan pertanyaan sendiri.

“ya gag tau...susah si on,kalau udah ngomongin first love alias cinta pertama”

“haha..makanya udahlah...daripada mikirin fandy sama arini,mending kita mikirin ini” Onew tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya.

“aaaarrrrggggg....ia.Wah kamu memang the top man dah on, cowok yang anti galau alias yang gag easy buat mikirin hal-hal tentang cinta-cintaan doang”teriak faza,sembari merangkul erat onew.

“woiiiii,apa-apaan nih,lepasin !!!!!!” teriak onew meronta-ronta.

Dari kejauhan fandy menatap nanar pada dua orang yang dikenalnya. Apa yang didengarnya beberapa menit yang lalu menjadi sesuatu yang menghantam pikirannya. Arini adalah cinta pertamanya, tapi faza...adalah seseorang yang tanpa dipungkiri selalu ada untuk dirinya.

Dilema.

0 komentar on "Dilemma"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez