Faza mengamati sebuah amplop putih yang kini
bergeser ke arah pandangannya. “jinjja ?”
Wanita paruh baya itu mengangguk mantap, menarik
kedua sudut bibirnya. “Kau bisa membeli apa yang kau suka dengan uang ini.
Setidaknya...meskipun jumlahnya tidak seberapa, kau sudah tau bagaimana
susahnya mengumpulkan won demi won”
Faza mengangguk. Mengambil amplop berwarna putih
dihadapannya. Ini kali pertamanya faza menerima uang tidak dari uang beasiswa
bulanannya,tapi dari hasil kerja kerasnya bekerja di “Hana Tour & Travel”
bagian ticketing.
“jeongmal gomawo”
“Sekarang pergilah membeli makanan yang kau suka.
Khusus hari ini kau boleh libur sampai besok lusa. Toko akan tutup selama dua
hari ke depan, perayaan chuseok”
Betapa kagetnya faza. Dipeluknya wanita paruh baya
yang sudah seperti ibunya sendiri.”aa...jeongmal gomawo sajangnim,,,”
..
“Ya ! Tumben hari ini kau mengajakku makan di tempat
yang tidak biasa kita kunjungi”
Onew mengambil bolpoin dari dalam saku bajunya.
Menghitung setiap angka di atas kertas yang tidak lain pengeluarannya sebulan.
“aisss...hidup mandiri jauh dari orang tua itu tidak
semudah yang dibayangkan ketika di bangku sekolah”
Onew mengacak rambutnya yang sudah tidak keruan lagi
letaknya. Faza mengamati laki-laki yang duduk disebelahnya ini. Cuaca malam
musim panas di kota seoul untuk kali ini terasa segar, sesegar begitu tahu bahwa mereka bisa berjalan-jalan di saat jam baru menunjukkan pukul 7 malam.
“kali ini aku akan mentraktirmu makan” ucapnya
singkat.
“mwo ??”
“ya ! kau meragukanku ??”
“a...aniya..hanya saja..apakah kau memiliki uang
yang cukup ?” tanya onew ragu-ragu.
“Sejak aku menetap di sini, aku belum pernah
sekalipun menjamumu layaknya seorang sahabat”
Onew menoleh ke arah faza. “kau baru saja menerima
gaji pertamamu ?”
...
“Bolehkah aku menanyakan sesuatu ke padamu ?” faza
memainkan sumpit yang tengah dipegangnya.
Hidangan samgyeoptang dan tteobokki terasa mengenyangkan diperutnya.
Hidangan samgyeoptang dan tteobokki terasa mengenyangkan diperutnya.
“Silahkan..kau bebas menanyakan apa yang kamu mau.
Oneuleun noyesiganiya”
“lebih tepatnya..aku ingin menceritakan sesuatu.
Akhir-akhir ini...entah kenapa aku selalu bermimpi tentang anak kecil”
“mwo ?? maksudmu kau memimpikan semacam...anak
kecil...di film horor itu ??”
“ya !!” faza mengetuk kepala onew dengan gelas
plastik disebelahnya.Onew meringis kesakitan. Tidak benar-benar sakit.
“aku serius...semacam...bayi..”
“bayi ? a....araaa...aku tau apa arti dari mimpimu
itu” ujar onew sembari mengaduk kkimbapnya yang tinggal separuh.
“oia ? kalau begitu..paliwa..marhaebwa”
“mm....kau sedang terkena syndrome marriage desire “
“maksudmu ?”
“ya...semacam keinginan untuk segera menikah, dan
membentuk sebuah keluarga”
Entah mengapa mendengar perkataan onew barusan, ada
hal lain yang dirasakan dan bergejolak di dalam perutnya.
“ya ! mana mungkin, umurku baru 24 tahun. Masih
terlalu jauh untukku berpikir hingga ke arah sana”
Faza kembali memainkan sumpitnya ke hidangan
tteobokki yang tampak lezat berbalur saus merah.
“sudahlah..tidak perlu sungkan membicarakan hal
seperti itu padaku. Kau tau, aku mahasiswa tingkat akhir kedokteran. Di umurku
yang seperti ini, hal seperti itu bukan lagi hal yang tabu.Lagipula menikah
adalah hal yang mau tidak mau akan kita lewati.Kecuali...kalau kau berkomitmen
untuk menjadi perawan tua hingga nanti.hahaha...”
Faza kembali memukul kepala onew dengan gelas
plastik kosong disebelahnya. Kali ini benar-benar sakit.Membuat onew meringis
kesakitan.
“Giliran aku yang bertanya”
Faza mengangguk pelan.
“Apakah kau ingin menikah di umurmu sekarang ini ?”
Deg. Perasaan itu kembali bergejolak. Ini pertanyaan
atau semacam pernyata...an ?? Aishhh...lupakan fantasy itu faza. Jerit faza
dalam hati.
“seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, di kultur
negaraku..wanita sebaiknya menikah tidak lebih dari umur 30 tahun. Meskipun hal
seperti itu merupakah hal yang lumrah di negara ini. Tapi..kurasa..hal tersebut
akan tetap kujalankan”
“jadi kau akan menikah di umur sebelum 30 tahunmu ?”
tanya onew penasaran, dibarengi dengan sebuah anggukan pelan dari faza.
“ya..mungkin di angka 28. Setidaknya aku masih punya
waktu empat tahun dari sekarang untuk menyiapkan segalanya”
“menyiapkan pesta pernikahanmu ?”
“aiss...baru kali ini aku menemukan mahasiswa
kedokteran bego sepertimu”
“mwo ?? bego ?? ige mwoya ??”
“maksudku menyiapkan apa yang seharusnya disiapkan
untuk membangun sebuah keluarga. Kau pikir aku akan memberi makan anakku cukup
dengan gaji yang kuterima ini ??”
“bukankah itu tugas suamimu nanti untuk membiayai
keluargamu ?”
“aku tidak ingin membebani suamiku. Setidaknya ada
hal yang bisa kulakukan tanpa harus bergantung dan meminta kepada suamiku.
Tanpa mengurangi rasa hormat, impianku adalah menjadi independent woman untuk
urusan finansial”
“uwaaaa...harusnya semua wanita korea berpikiran
sama sepertimu. Kau tau apa yang menjadi alasan kebanyakan wanita kami menikah
di umur kepala tiga ?”
Faza menggeleng.
“Mereeka ingin mendapatkan laki-laki yang
benar-benar bisa menanggung biaya hidup mereka sepenuhnya.Mungkin
yaa...semacam..Kamu tau lah apa maksud perkataanku”
“aku sendiri heran, mengapa teman-teman di usiaku
sangat ingin sekali segera menikah. Apa mereka kira berkeluarga itu semudah
seperti halnya pacaran yang hanya bermodalkan perasaan dan kepercayaan ? tapi
lebih dari itu”
“Majayo. Seorang sunbae di kampusku yang sudah
menikah mengatakan bahwa satu dari tiga alasan penyebab pertengkaran rumah
tangga.Kau tau apa itu?”
“Orang ketiga ?”
“selain itu”
Faza menggeleng.
“uang !”
“Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya
membutuhkan uang. Pendidikan, kesehatan merupakan dua hal yang vital yang harus
dipenuhi ketika kita memiliki anak”
“hei..chankanmanyo...ini tidak berarti kau khwatir
untuk memiliki anak kan ?”tanya onew, membuat faza tidak tahan untuk mengambil
gelas plastik itu lagi. Tapi ditahannya.
“Kau sendiri, ibu yang baik itu seperti apa ?”tanya
onew lagi.
“maksudmu tipe seorang ibu yang baik bagi
keluarganya ?”
Onew mengangguk.
“mm...sejujurnya aku bingung menjawab pertanyaan
yang belum pernah kujalani. Tapi uri omma pernah bilang, kalau ketika kita bisa
memberikan kepada anak kita sama seperti yang orang tua kita berikan kepada
kita, itu sudah lebih dari cukup”
“mm...araaaso..nae omma juga pernah bilang, sebagai
seorang wanita..siapapun dia, setidaknya memiliki 3 kemampuan ini”
“apa itu ?”
“Memasak.Mengelola Keuangan dan...menabung”
....
Entah angin apa yang membawa malam ini terasa begitu
berbeda bagi faza. Untuk kesekian kalinya onew mengantarnya hingga ke depan
pintu flatnya. Hal yang sama yang sering dilakukannya dalam kurun waktu satu
tahun ini.
“terima kasih atas jamuannya hari ini...” ucap onew
sesaat setelah mereka tiba setelah memilih berjalan kaki dari restauran yang
terletak tidak jauh dari kediaman faza.
“terimakasih juga untuk obrolannya”
sambungnya.Membuat onew tertawa pelan. Saat tertawa seperti itu,entah mengapa
ada hal yang bergejolak lagi di dalam perutnya.
“faza-ya..ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu.
Tapi...a...a”
“mwo ?”
“aiss...aku susah mengatakannya. Begini saja, ini
ambillah. Jangan tanya sebelum kau benar-benar membukanya sendiri”
Serta merta onew memberikan satu benda berukuran tak
lebih dari dua jari..
“ige mwo ya ?flashdisk ?”
Onew mengangguk.”bukalah..nanti.Tapi tolong, jangan
katakan apapun sampai kau benar-benar membuka isinya.a...a...aku pergi dulu.Annyeong”
ucap onew membungkukkan badannya dan lantas berjalan tergesa meninggalkan onew
yang terdiam dengan banyak pertanyaan yang hinggap di kepalanya.
Dari kejauhan..onew terus berjalan melangkah.Dia tak
memiliki keberanian untuk menoleh kebelakang. Ditengadahkan pandangannya ke
atas langit malam kota seoul.Entah mengapa..banyak bintang bertaburan di sana.
Byul-i arumdawo haneul-e jinjja mannhi isso..
“aa,,,yeppuda”
..
Faza menekan tombol mousenya.
Start..
Open Windows Explorer..
Removable Disk (F: )..
“igo mwoya?”
Dilihatnya sebuah folder tanpa nama...
Dan...ditemukanlah sebuah file music video dari
didalamnya. Tak ada yang lain.Hanya sebuah link url.
http://www.youtube.com/watch?v=nrRxD83CJH4
Faza mengcopy sebuah link dari sebuah akun,untuk kemudian disambungkannya melalui akses internet.
Diperhatikannya sebuah video yang sebenarnya tak terasa asing baginya.
Faza menutup mulutnya yang terbuka tanpa sengaja.Ada perasaan aneh yang perlahan kembali bergejolak di dalam perutnya.Perasaan aneh yang muncul sejak berjam yang lalu, minggu,bulan bahkan beberapa tahun yang lalu.Dan kini perasaan itu tiba-tiba merangkak naik ke atas...ke atas...dan akhirnya...ia memilih hinggap di dadanya.
http://www.youtube.com/watch?v=nrRxD83CJH4
Faza mengcopy sebuah link dari sebuah akun,untuk kemudian disambungkannya melalui akses internet.
Diperhatikannya sebuah video yang sebenarnya tak terasa asing baginya.
Faza menutup mulutnya yang terbuka tanpa sengaja.Ada perasaan aneh yang perlahan kembali bergejolak di dalam perutnya.Perasaan aneh yang muncul sejak berjam yang lalu, minggu,bulan bahkan beberapa tahun yang lalu.Dan kini perasaan itu tiba-tiba merangkak naik ke atas...ke atas...dan akhirnya...ia memilih hinggap di dadanya.
0 komentar on "Butterfly's flying in My Tummy When I'm with...You !"
Posting Komentar