Senin, 29 April 2013

Butterfly's flying in My Tummy When I'm with...You !



My Eternal Bias : Lee Jinki aka ONEW ^^

“Ini gajimu untuk bulan ini”

Faza mengamati sebuah amplop putih yang kini bergeser ke arah pandangannya. “jinjja ?”

Wanita paruh baya itu mengangguk mantap, menarik kedua sudut bibirnya. “Kau bisa membeli apa yang kau suka dengan uang ini. Setidaknya...meskipun jumlahnya tidak seberapa, kau sudah tau bagaimana susahnya mengumpulkan won demi won”

Faza mengangguk. Mengambil amplop berwarna putih dihadapannya. Ini kali pertamanya faza menerima uang tidak dari uang beasiswa bulanannya,tapi dari hasil kerja kerasnya bekerja di “Hana Tour & Travel” bagian ticketing.

“jeongmal gomawo”

“Sekarang pergilah membeli makanan yang kau suka. Khusus hari ini kau boleh libur sampai besok lusa. Toko akan tutup selama dua hari ke depan, perayaan chuseok”

Betapa kagetnya faza. Dipeluknya wanita paruh baya yang sudah seperti ibunya sendiri.”aa...jeongmal gomawo sajangnim,,,”
..
“Ya ! Tumben hari ini kau mengajakku makan di tempat yang tidak biasa kita kunjungi”
Onew mengambil bolpoin dari dalam saku bajunya. Menghitung setiap angka di atas kertas yang tidak lain pengeluarannya sebulan.

“aisss...hidup mandiri jauh dari orang tua itu tidak semudah yang dibayangkan ketika di bangku sekolah”
Onew mengacak rambutnya yang sudah tidak keruan lagi letaknya. Faza mengamati laki-laki yang duduk disebelahnya ini. Cuaca malam musim panas di kota seoul untuk kali ini terasa segar, sesegar begitu tahu bahwa mereka bisa berjalan-jalan di saat jam baru menunjukkan pukul 7 malam.

“kali ini aku akan mentraktirmu makan” ucapnya singkat.

“mwo ??”

“ya ! kau meragukanku ??”

“a...aniya..hanya saja..apakah kau memiliki uang yang cukup ?” tanya onew ragu-ragu.

“Sejak aku menetap di sini, aku belum pernah sekalipun menjamumu layaknya seorang sahabat”

Onew menoleh ke arah faza. “kau baru saja menerima gaji pertamamu ?”
...
“Bolehkah aku menanyakan sesuatu ke padamu ?” faza memainkan sumpit yang tengah dipegangnya.

Hidangan samgyeoptang dan tteobokki terasa mengenyangkan diperutnya.


“Silahkan..kau bebas menanyakan apa yang kamu mau. Oneuleun noyesiganiya”

“lebih tepatnya..aku ingin menceritakan sesuatu. Akhir-akhir ini...entah kenapa aku selalu bermimpi tentang anak kecil”

“mwo ?? maksudmu kau memimpikan semacam...anak kecil...di film horor itu ??”

“ya !!” faza mengetuk kepala onew dengan gelas plastik disebelahnya.Onew meringis kesakitan. Tidak benar-benar sakit.

“aku serius...semacam...bayi..”

“bayi ? a....araaa...aku tau apa arti dari mimpimu itu” ujar onew sembari mengaduk kkimbapnya yang tinggal separuh.

“oia ? kalau begitu..paliwa..marhaebwa”

“mm....kau sedang terkena syndrome marriage desire “

“maksudmu ?”

“ya...semacam keinginan untuk segera menikah, dan membentuk sebuah keluarga”

Entah mengapa mendengar perkataan onew barusan, ada hal lain yang dirasakan dan bergejolak di dalam perutnya.

“ya ! mana mungkin, umurku baru 24 tahun. Masih terlalu jauh untukku berpikir hingga ke arah sana”
Faza kembali memainkan sumpitnya ke hidangan tteobokki yang tampak lezat berbalur saus merah.

“sudahlah..tidak perlu sungkan membicarakan hal seperti itu padaku. Kau tau, aku mahasiswa tingkat akhir kedokteran. Di umurku yang seperti ini, hal seperti itu bukan lagi hal yang tabu.Lagipula menikah adalah hal yang mau tidak mau akan kita lewati.Kecuali...kalau kau berkomitmen untuk menjadi perawan tua hingga nanti.hahaha...”

Faza kembali memukul kepala onew dengan gelas plastik kosong disebelahnya. Kali ini benar-benar sakit.Membuat onew meringis kesakitan.

“Giliran aku yang bertanya”
Faza mengangguk pelan.

“Apakah kau ingin menikah di umurmu sekarang ini ?”

Deg. Perasaan itu kembali bergejolak. Ini pertanyaan atau semacam pernyata...an ?? Aishhh...lupakan fantasy itu faza. Jerit faza dalam hati.

“seperti yang sudah kukatakan sebelumnya, di kultur negaraku..wanita sebaiknya menikah tidak lebih dari umur 30 tahun. Meskipun hal seperti itu merupakah hal yang lumrah di negara ini. Tapi..kurasa..hal tersebut akan tetap kujalankan”

“jadi kau akan menikah di umur sebelum 30 tahunmu ?” tanya onew penasaran, dibarengi dengan sebuah anggukan pelan dari faza.

“ya..mungkin di angka 28. Setidaknya aku masih punya waktu empat tahun dari sekarang untuk menyiapkan segalanya”

“menyiapkan pesta pernikahanmu ?”

“aiss...baru kali ini aku menemukan mahasiswa kedokteran bego sepertimu”

“mwo ?? bego ?? ige mwoya ??”

“maksudku menyiapkan apa yang seharusnya disiapkan untuk membangun sebuah keluarga. Kau pikir aku akan memberi makan anakku cukup dengan gaji yang kuterima ini ??”

“bukankah itu tugas suamimu nanti untuk membiayai keluargamu ?”

“aku tidak ingin membebani suamiku. Setidaknya ada hal yang bisa kulakukan tanpa harus bergantung dan meminta kepada suamiku. Tanpa mengurangi rasa hormat, impianku adalah menjadi independent woman untuk urusan finansial”

“uwaaaa...harusnya semua wanita korea berpikiran sama sepertimu. Kau tau apa yang menjadi alasan kebanyakan wanita kami menikah di umur kepala tiga ?”
Faza menggeleng.

“Mereeka ingin mendapatkan laki-laki yang benar-benar bisa menanggung biaya hidup mereka sepenuhnya.Mungkin yaa...semacam..Kamu tau lah apa maksud perkataanku”

“aku sendiri heran, mengapa teman-teman di usiaku sangat ingin sekali segera menikah. Apa mereka kira berkeluarga itu semudah seperti halnya pacaran yang hanya bermodalkan perasaan dan kepercayaan ? tapi lebih dari itu”

“Majayo. Seorang sunbae di kampusku yang sudah menikah mengatakan bahwa satu dari tiga alasan penyebab pertengkaran rumah tangga.Kau tau apa itu?”

“Orang ketiga ?”

“selain itu”
Faza menggeleng.

“uang !”

“Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya membutuhkan uang. Pendidikan, kesehatan merupakan dua hal yang vital yang harus dipenuhi ketika kita memiliki anak”

“hei..chankanmanyo...ini tidak berarti kau khwatir untuk memiliki anak kan ?”tanya onew, membuat faza tidak tahan untuk mengambil gelas plastik itu lagi. Tapi ditahannya.

“Kau sendiri, ibu yang baik itu seperti apa ?”tanya onew lagi.

“maksudmu tipe seorang ibu yang baik bagi keluarganya ?”
Onew mengangguk.

“mm...sejujurnya aku bingung menjawab pertanyaan yang belum pernah kujalani. Tapi uri omma pernah bilang, kalau ketika kita bisa memberikan kepada anak kita sama seperti yang orang tua kita berikan kepada kita, itu sudah lebih dari cukup”

“mm...araaaso..nae omma juga pernah bilang, sebagai seorang wanita..siapapun dia, setidaknya memiliki 3 kemampuan ini”

“apa itu ?”

“Memasak.Mengelola Keuangan dan...menabung”
....
Entah angin apa yang membawa malam ini terasa begitu berbeda bagi faza. Untuk kesekian kalinya onew mengantarnya hingga ke depan pintu flatnya. Hal yang sama yang sering dilakukannya dalam kurun waktu satu tahun ini.

“terima kasih atas jamuannya hari ini...” ucap onew sesaat setelah mereka tiba setelah memilih berjalan kaki dari restauran yang terletak tidak jauh dari kediaman faza.

“terimakasih juga untuk obrolannya” sambungnya.Membuat onew tertawa pelan. Saat tertawa seperti itu,entah mengapa ada hal yang bergejolak lagi di dalam perutnya.

“faza-ya..ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu. Tapi...a...a”

“mwo ?”

“aiss...aku susah mengatakannya. Begini saja, ini ambillah. Jangan tanya sebelum kau benar-benar membukanya sendiri”

Serta merta onew memberikan satu benda berukuran tak lebih dari dua jari..
“ige mwo ya ?flashdisk ?”

Onew mengangguk.”bukalah..nanti.Tapi tolong, jangan katakan apapun sampai kau benar-benar membuka isinya.a...a...aku pergi dulu.Annyeong” ucap onew membungkukkan badannya dan lantas berjalan tergesa meninggalkan onew yang terdiam dengan banyak pertanyaan yang hinggap di kepalanya.

Dari kejauhan..onew terus berjalan melangkah.Dia tak memiliki keberanian untuk menoleh kebelakang. Ditengadahkan pandangannya ke atas langit malam kota seoul.Entah mengapa..banyak bintang bertaburan di sana. Byul-i arumdawo haneul-e jinjja mannhi isso..

“aa,,,yeppuda”
..

Faza menekan tombol mousenya.
Start..
Open Windows Explorer..
Removable Disk (F: )..

“igo mwoya?”

Dilihatnya sebuah folder tanpa nama...
Dan...ditemukanlah sebuah file music video dari didalamnya. Tak ada yang lain.Hanya sebuah link url.

http://www.youtube.com/watch?v=nrRxD83CJH4

Faza mengcopy sebuah link dari sebuah akun,untuk kemudian disambungkannya melalui akses internet.

Diperhatikannya sebuah video yang sebenarnya tak terasa asing baginya.

Faza menutup mulutnya yang terbuka tanpa sengaja.Ada perasaan aneh yang perlahan kembali bergejolak di dalam perutnya.Perasaan aneh yang muncul sejak berjam yang lalu, minggu,bulan bahkan beberapa tahun yang lalu.Dan kini perasaan itu tiba-tiba merangkak naik ke atas...ke atas...dan akhirnya...ia memilih hinggap di dadanya.






0 komentar on "Butterfly's flying in My Tummy When I'm with...You !"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez