Jumat, 11 Januari 2013

Draft Scene 1


...
 Kafe tampak lenggang. Beberapa masih berseliweran keluar masuk. Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Hanya alunan musik dari band akustik yang memainkan lagu dari arah panggung kecil di pojok kafe membuat suasana masih sama lenggangnya sejak dua jam yang lalu. Dua jam kehadiran kaka bersama aras di kafe biasa mereka menghabiskan malam minggu bersama.

Kaka mengaduk-ngaduk oreo blend yang tak habis-habis sedari tadi. Tak ada mood di sana. Dengan ogah-ogahan dia menatap piring putih yang masih terisi dengan spaghetti tunanya. Masih sama saja, hanya dengan satu suapan , setelah itu tak dilanjutkkannya lagi. Kebosanan menyerangnya kali ini. Padahal ini malam minggu. Tapi entah mengapa sejak 6 bulan terakhir, kebosanan itu makin menjadi-jadi.

"kamu habis ini mau ke mana?" tanya aras, setelah melirik arloji tangannya. Jam sembilan lewat seperempat. Diutak-atiknya bb yang sedari tadi dipegangnya. Sebuah kontak bbm tak berganti di sana. Sesekali kedua sudut bibirnya tertarik. Chat di bbm tampaknya lebih menarik minatnya ketimbang memulai aau membuka obrolan dengan kaka, yang notabene adalah pacarnya. Pacar sejak lima tahun yang lalu. Tapi toh, tiap hari pun, ia akan dengan mudah bertemu dengan kaka, jadi kalaupun malam minggu hanya berlalu seperti ini, tentu tak jadi masalah untuknya.

Tidak juga dengan kaka. "palingan pulang" jawab kaka singkat.Yang dibarengi dengan jawaban "oo" singkat dari aras.

"Kalau gitu, aku antar kamu pulang dulu" aras memasukkan bb ke dalam saku celananya. Dan melambaikan tangannya pada seorang waitress yang sedang duduk dibalik meja pemesanan.

Kaka mengamati ke sekeliling. Beberapa pasang anak muda yang sedari tadi datang setelah mereka, tampak bercengkerama dengan hangatnya. Beberapa diantara mereka bahkan tak segan untuk saling menunjukkan perasaanya masing masing dengan rangkulan kecil. Entah mengapa bayangan kaka tiba-tiba melayang ke lima tahun silam. Dia baru sadar bahwa lima tahun bersama, ia tak pernah merasakan hal yang sama dengan apa yang diilihatnya saat ini. Semua terasa hambar, sehambar spagetti plain yang dipesannya malam ini.

"kamu duluan aja, tunggu aku di mobil" ucap aras, menyerahkan kunci mobil pada kaka, dan berlalu mengangkat panggilan yang tiba-tiba muncul di layar bb nya.

---

0 komentar on "Draft Scene 1"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez