“kakaaaaaaa......” sebuah suara
dari seorang ibu muda yang tengah membawa anak kecil _tampak berlari
menuju kaka. Berdua mereka berangkulan “apa kabar lo ? long time no
see”
Kaka menyambut pelukan dari wanita yang
tak lain adalah bitha. Reuni ini membuat siapa saja tak mengenali
bagaimana rupa dan penampilan masing-masing dari mereka “baek..kangen
banget sama lo. Datang sendirian nih ?”
“betiga . Sama bokapnya anak-anak”
Bitha tampak kerepotan menggendong anak laki-lakinya yang baru
berumur 4 tahun.
“eitsss...ini si bungsu ?” tunjuk
kaka pada anak laki-laki yang tengah asyik menghabiskan es krim
cokelatnya.
“ia., yang gede lagi sekolah. Baru
masuk SD. Nah lo, mana nih jagoannya ?” tanya bitha balik.Mengamati
tak ada siapapun yang ada di sekitar kaka, ataupun seorang anak kecil
yang tengah duduk di bangku di mana barang belanjaan berada, bitha
sedikit tau bagaimana status sahabatnya ini sekarang.
“boro-boro anak, calon bapaknya juga
belum ada” baik bitha dan kaka, keduanya sama-sama tergelak.
“kurang satu lagi neh, “ ucap kaka.
Tiba-tiba sesosok wanita yang tampak
kelimpungan dengan tas belanjaannya muncul dari arah pintu kafe.
Wanita berkacamata hitam itu tampak celingukan ke sekeliling ruang
kafe. Senyumnya mengembang ketika didapatinya dua sosok yang sangat
ingin ditemuinya.
“kaka....bitha.....kangenn....”
ucapnya sembari merentangkan tangan menuju kedua sahabatnya yang
tampak pangling. Detik berikutnya keduanya saling berangkulan hangat.
...
“cieeee...berarti baru pulang dari
honeymoon dari paris nih.mana oleh-olehnya ?!” ucap bitha, sembari
membersihkan mulut anak bungsunya_keenan_yang sedari tadi berlumurkan
cream cokelat di sekeliling mulutnya.
Naura tersenyum simpul. “makanya maen
ke rumah aja. Buat lo bedua, udah gw siapin khusus. Eh, suami lo mana
?” tanya naura pada kaka.
“dia masih betah ngejomblo,
nau...lagi nikmatin puncak kariernya. Biasaaaa...businessswoman kita
satu ini” ucap bitha. Mendengar perkataan sahabatnya barusan, tak
alang kepalang kaka tergelak.
“makanya lo bedua cariin gw calonnya
dong” ucap kaka tergelak.
“yang jadi masalahnya_ada gag calon
yang sesuai kriteria lo. Secara ya, seleranya si kaka tinggi banget,
ya gag bith ?! “ naura menoleh pada bitha. “kalau gag yang
sama-sama pengusaha, ya...dokter atau anak pejabat daerah kali
yaa..”
Ketiganya tergelak. “ di umur
sekarang, gw mah udah gag mentingin status atau backgroundnya lagi
guys.. Cuma ya posisinya lagi gag ada aja yang mau deketin”
“betewe..gimana kabar mantan lo pas
sma itu ?” tanya bitha.
“mario ? teman sma kita itu ?”
tanya kaka lagi, berusaha mengingat sekian wajah yang susah lama
dilupakannya. Bitha mengangguk.
“oo...gw udah loose contact ma dia”
ucap kaka pelan. Suaranya merendah, entah mengapa tiba-tiba
ingatannya melayang ke beberapa belasan tahun silam.
“soalnya pas nganterin anak sulung gw
ke sekolahnya, Gw pernah ketemu sama sesorang yang miripppp banget
sama mario”
“oia ??’ tanya kaka antusias,
sembari menggeser posisi duduknya yang sedari tadi sedikit menjauh
dari meja.
“kalau gw gag salah sih. Secara kan
ya yang namanya mario maurer itu populer banget di jaman kita. Siapa
sih yang gag kenal , apalagi pas dia resmi gabung ke kita semenjak
jadian sama lo”
“haha...ingat itu, gw jadi kangen
sama masa-masa SMA . Gag kerasa udah lama banget ya”
“kalau mr.pachara ?” sambung naura.
Mendengar satu nama disebut, kaka hanya
mampu menarik nafas panjang sebelum mmemberikan sebuah statement
lanjutan apapun.
...
Kaka mengamati layar macbooknya. Laman
facebook pribadinya yang sudah lama tak dikunjunginya. Dibandingkan
twitter, kaka memang tak memilih akun sosial facebook yang baginya
tak lebih dari ajang kenarsisan, berbeda dengan twitter yang sudah
seperti mini diary dan tempat sharing ide dan pikiran.
Kaka Alamanda Setyadi
Username yang tak berubah sejak awal
masuk kuliah. Saat pertama facebook begitu booming-boomingnya.
Rasanya tak ada seorang pun yang tak memiliki akun ini pada saat itu.
Facebook sudah berhasil menjaga eksistensinya hingga
sekarang.Tentunya dengan berbagai macam upgradean melalui fitur-fitur
tambahan yang tak ada si zamannya.
“suami gw pernah berhasil ketemu sama
sepupu jauhnya yang tinggal di belanda berkat facebook.Padahal mereka
terakhir ketemu pas masih TK di indonesia lho”
Kata-kata naura masih terngiang di
kepalanya. Facebook. Reuni maya. Menjadi kata kunci mengapa pada
akhirnya kaka memutuskan untuk membuka akun ini kembali. Rentang
waktu yang lama, sedikit membuatnya tak yakin apakah kaka masih ingat
alamat email serta password facebooknya.
Kaka mencoba mengetik sesuatu di kolom
email dan password.
Kaka_alamanda08@yahoo.com
, password...... “...kakamaurer..”ejanya pelan.
Dan klik, halaman terbuka.Berhasil
dalam satu kali trial!. Sebuah permulaan yang baik.
Betapa gelinya kaka jika mengingat nama
password yang diciptakannya , sebagai bentuk tak pernah dilupakannya
cinta pertamanya di bangku putih abu-abu itu.
Entah karena merasa sudah sedemikian
lama, atau memang facebook telah banyak berubah dengan sebegitu
cepatnya, apa yang dilihatnya pada tampilan ini membuatnya sedikit
merasa asing dengan berbagai fitur baru begitu laman “wall”
terbuka. Ada beberapa status yang bergantian muncul di wallnya.
Beberapa diantaranya adalah kolega kerja yang sekarang telah
berpindah tempat. Tak sedikit beberapa diantara mereka adalah teman
bangku kuliah yang masih aktif berfacebook ria, dan membuat kaka
nyaris tergelak dengan penampilan baru dari mereka. Ada yang memajang
fotonya bersama istri dan anak-anaknya, beberapa diantara mereka
bahkan sempat tak dikenali karena perubahan fisik ala orang tua
–orang tua muda.
Mata kaka tiba-tiba tertuju pada
sebuah username yang tak pernah berubah , bahkan sejak awal kaka
membuat akun itu atas permintaan si empunya. Peach Pachara. Username
yang tak lain adalah mantan terakhirnya yang notabene anak seorang
ekspatriat berkewarganegaraan thailand.
Tak ada yang berubah , kecuali sesosok
wanita yang berdiri dekat di sampinya. Dan sebuah status bertuliskan
“married with..” sebuah nama yang juga beraksen thailand. Sejak
lulus kuliah, peach dan orang tuanya memutuskan untuk kembali ke
thailand, dan jarak indonesia-thailand ini juga lah yang membuat kaka
memilih untuk tak meneruskan long distance relationship yang
ditawarkan peach padanya.
“aku gag bisa peach. Aku gag bisa
ninggalin tanah airku dalam waktu yang sangat lama. Apalagi mengganti
status kewarganegaraanku” ucap kaka. Sesaat setelah peach
mengajukan “proposal”nya dengan sebuah tawaran kesepakatan :
apabila “proposal” itu diterima, maka kaka diminta untuk ikut
menetap di thailand, dengan pertimbangan bahwa posisi karier peach
yang tengah berada di puncak kestabilan di sana. Dan bagi kaka, jika
sampai ia pada akhirnya memutuskan untuk menikah dengan peach, itu
artinya bahwa dirinya telah siap untuk diminta melepaskan status
WNInya sewaktu-waktu jika diminta oleh laki-laki yang akan menjadi
calon suaminya itu.
Tak terasa sudut matanya terasa
memanas. Tapi ditahannya. Sudah bukan masanya untuk bernostalgia
dengan kenangan yang terjalin beberapa tahun silam. Peach tak lain
adalah masa lalunya. Dengan statusnya sebagai suami orsng, semakin
meyakinkan dirinya bahwa tak ada hal apapun lagi yang akan membuat
keputusannya berubah. Peach adalah mantan abadinya. Untuk saat ini
dan seterusnya.
Kaka mengalihkan fokusnya dengan
mengamati profil picturenya. Foto yang tak pernah dirubah, fotonya
mengenakan toga yang diambil di salah satu studio foto di kota
yogyakarta. Tempatnya menimba ilmu.
..hi ka, apa kabarnya ? buset dah, nih
facebook kayaknya udah penuh sarang spiderman dah, saking udah
lamanya gag dibuka. Ganti dong pp lo.:P..
Kaka tergelak membaca comment dari
teman satu almamaternya : farikh. Yang kini telah memegang posisi
penting di sebuah perusahaan migas asing di luar jawa.
..kemaren gw berhibernasi cuy. Kabar gw
baek, lo ? gimana borneo, betah gag ?..ketik kaka pada kolom “reply”.
Tiba-tiba pikirannya teringat pada
tujuan awalnya membuka facebook. Segera dicarinya kolom “search”
yang dulu berada pojok kiri atas. Dan thanks god, kolom itu masih
sama. Tak ada yang berubah.
Berbagai kemungkinan-kemungkinan buruk
kembali menghinggapinya. Bayangan bahwa status mario yang tak lagi
single, akun yang deactive, username yang telah berganti nama,
memenuhi hampir setengah fokusnya.
“lo nyoba dulu aja ka. Gimana
resultnya nanti,udah terima dengan lapang dada aja. Kalau lo gag
nyoba, lo gag bakal tau gimana kabar mario sekarang. Masih hidup apa
gag, ya gag nau ?”
Naura mengangguk. “yups. Lagian nih,
kalau masih ada kemungkinan berjodoh lagi, palingan itu aku masih
aktif”
Obrolan singkat tadi siang di sebuah
mall berhasil mengembalikan keberaniannya lagi.
Segera di ketiknya sebuah nama di sana.
Ditunggunya proses loading yang memakan waktu tak lebih dari semenit,
sampai akhirnya pencarian itu benar-benar keluar. Dan..betapa
kagetnya kaka, akun itu masih sama, dan tetap aktif !
Kaka segera membuka sebuah akun yang
hanya tersedia satu dari proses pencariannya. Dikarenakan jenis nama
yang tak pasaran sekalipun di kehidupan nyata. Mario Maurer.
Dibukanya akun itu, dan keluarlah
sebuah foto yang tengah berdiri di sebuah menara terkenal di negara
perancis., yang tak lain dan tak bukan, adalah eiffel tower !. Kaka
tersenyum senang. Mario tak banyak berubah. Kulit putih, alis hitam
rapi, senyum yang selalu tertutup setiap difoto, serta mata sipit
tajam_adalah ciri khas yang tak pernah berubah dari laki-laki yang
dulu pernah mengisi hari-harinya selama 3 tahun lamanya.
Tiba, tiba pandangannya kembali
mencari cari informasi di bagian “about”.
Work as British-Paris Landscape
Consultant
Kembali kaka tersenyum lega. Passionnya
dan bakat menggambarnya berhasil mengantarkannya pada pekerjaan
impiannya. Menjadi seorang arsitek terkenal. Setidaknya itu mimpi
yang sama yang diceritakan mario padanya di akhir masa-masa putih
abu-abu.
Kaka mengamati informasi lain yang tak
kalah lebih ,dan bahkan jauh lebih penting, menjadi penentu apakah
usahanya kali ini akan berlanjut atau malah stop sampai tahap ini.
Status !.
Setengah mati, rasa gugup menjalar di
dadanya. Melebihi kegugupannya saat pertama kali melakukan presentasi
untuk business plan tahunannya.
Ditutupnya matanya. Tangan kananya
perlahan mengeseser panah kursor ke bawah.
..toh kalau pun kalian gag berjodoh,
setidaknya bakal ada seseorang yang lebih baik yang bakal
menggantikan mario buat lo, ka...
Kata-kata bitha kembali terngiang di
otaknya.
Kaka menarik nafas panjang. Tangannya
berkeringat dingin hebat.
Dibukanya matany pelan-pelan..
Tubuhnya melemah. Lunglai. Mulutnya tak
tau berkata-kata apalagi. Matanya memanas. Dan tak tertahan, keluar
bersamaan dengan hasil yang harus diterimanya. Apa yang dilihatnya
kali ini cukup memberikan gambaran kelanjutannya.
...kalau emang jodoh, gag bakal lari
kemana kok ka. Kalaupun gag berjodoh, digantikan yang lebih baik.
Yang namanya tulang rusuk, gag bakal pernah tertukar...
Ya,tulang rusuk itu gag pernah
tertukar. Dan..
sayangnya, mario memang bukan
diciptakan menjadi tulang rusuknya.
..engaged to Merry Abigail Anderson...
Tak ayal, air matanya tumpah membanjiri
pipi. Untuk kesekian kalinya kaka menangis dalam kesendiriannya.
Tuhan memang punya rencana lain, entah sampai kapan...Setidaknya itu
yang selalu diyakininya. Someday...
0 komentar on "Reuni"
Posting Komentar