Apa
yang bisa dilihat di drama korea, bisa juga anda temukan secara langsung
di negara asalnya. Adegan-adegan romantis ala lakon-lakon di Kdrama memang
benar saya jumpai ketika berada di sini.jangan heran jika sedang menunggu
subway, anda akan menemui banyak pasangan-pasangan yang menggunakan kaos atau
aksesoris couple. Saya kerap mendapati
pasangan-pasangan di korea yang tidak segan memperlihatkan “adegan drama korea”
ketika berada di tempat umum. Paling lucunya, ketika saya menemukan pasangan,di
mana si cowoknya ngipas-ngipasin si cewek.kebalik banget dengan kaum muda
kita.Yang ada si cewek yang multi fungsi jadi “babu” pasangannya.hehe..
Pasangan yang saling ngasih “face massage” ke
pasangannya, pelukan dan saling “gombalin” di depan khayalak umum merupakan hal
lumrah yang saya temui di sini. Budaya “sibuk gadget-an” di dalam subway atau
transportasi umum lainnya membuat satu sama lain memilih untuk tidak saling
peduli dengan apa yang sedang terjadi di kiri kanan mereka duduk. Saya pernah
mendapati sepasang muda-mudi yang “nyaris” ciuman(!) di dalam subway di seoul,
padahal di sampingnya ada bapak-bapak paruh baya yang sedang sibuk sama
gadgetnya. Beda sekali dengan kita di sini. Ketika sedang berada dalam sebuah
perjalanan yang memakan waktu yang lama, tentu kita tidak segan untuk ngajak
ngobrol orang di samping kita. Meskipun gag saling kenal. Makanya, selama di
subway dari seoul ke incheon atau sebaliknya, saya dan alya dengan iseng sering
berbicara dalam bahasa indonesia mengomentari orang-orang yang terasa “unik” di
mata kami berdua.Sekedar untuk menghabiskan waktu satu jam di dalam subway yang
penuh orang-orang di jam pulang kerja.
Bisa jadi, drama korea telah begitu banyak
“mendikte” kebiasaan mayarakat kaum muda korea. Atau malah sebaliknya, apa yang
diperlihatkan di drama-drama romatis tersebut diangkat dari realitas keseharian
orang-orang korea. Hanya saja, sejauh saya di sana, saya belum menemukan
pasangan yang melakukan “piggiback” seprti yang sering saya lihat di drama-
drama korea manapun. Entah bisa jadi saya kurang malam berada di luar, atau
memang hal tersebut tidak cukup populer di kalangan anak muda korea. Tidak
terbayang jika hal-hal ini saya terapkan di indonesia. Yang ada saya bakal kena
“hujat” teman-teman sekampung.
Well,Pasangan-pasangan korea memang relatif
terlihat “setia” di mata saya. Jarang tuh saya lihat cowok-cowok yang jelalatan
matanya ketika ada cewek cantik lewat, sementara pasangannya lagi berada di
sampingnya. Beda banget dengan di indonesia. Saya pernah ngobrol dengan teman
saya orang korea asli. Ternyata di budaya mereka, dalam sebuah hubungan, yang
paling sedih kalau putus cinta itu ternyata pihak cowok. Mungkin ada juga
korelasinya kenapa di lagu-lagu ballad, sangat sering saya temui lagu dengan
lirik dimana si cowok ngarep banget buat balikan lagi ma ceweknya. Jujur saja,
populasi cewek cantik di korea, lebih banyak dibanding cowok cakepnya. Karena
berdasarkan hasil ngobrol2, konsumen terbanyak operasi plastik di korea berasal
dari kaum hawa. Apalagi di seoul, banyak replika idol2 korea yang saya temukan
di jalanan. Selera fashion orang-orang korea, tidak yang muda maupun yang tua,
semuanya sama stylishnya. Seoul bagi saya pribadi merupakan “paris”nya asia.
Ada kejadian ketika saya dan alya pergi ke
kawasan ngumpul di cheongyecheon stream. Entah karena itu weekend dan malam
minggu,entah bagaimana bisa saya banyak mendapati pasangan-pasangan dari
berbagai pola di sana. Dari mulai yang lagi pedekate, udah jadian, berantem,
lengket-lengketnya, sampai pasangan yang pura-pura biasa tapi aslinya ngarep.
Dan pastinya hal-hal seperti ini jadi “santapan empuk” mulut kita bedua. Kita
pernah ngomentari pasangan yang lagi asik rangkul-rangkulan mesra di samping
kita. Yaelahhhh...drama korea banget. Bagi yang jomblo seperti kami, datang ke
kawasan cheonggyecheon stream di saat weekend, meskipun niat awal mau
refreshing berendam kaki, pulang-pulang yang ada malah “gerah”.hehehe... Tapi
toh, mereka tetap tidak risih dengan pandangan siapapun, termasuk kami yang
memang gag biasa dengan apa yang kami lihat.
Sekedar info Bagi para kaum hawa, ngecengin
cowok-cowok korea yang udah gag available merupakan sebuah kesia-siaan. Karena
apa ? kata teman saya nih, cowok korea kalau udah punya pacar, susah buat
pindah ke lain hati. Teman saya sendiri awet-awet aja tuh sama ceweknya padahal
udah dari tahun awal kuliah mereka pacaran. Dan psstttt...cowok korea biasanya
“manut” sama ceweknya.
Kecenderungan cowok korea suka sama wanita
yang lebih tua memang benar adanya. Itu juga kenapa ada lagu “replay”-nya
SHINee., nunna nomu yeppo..(kakak sangat cantik), karena memang realitas kaum
muda korea seperti itu. Saya sendiri tidak pernah menanyakan alasannya kepada
teman2 saya. Bisa jadi karena cowok korea beranggapan bahwa dengan menjalin
hubungan ke wanita yang lebih tua secara umur, dapat meningkatkan tingkat
pemahaman hidup dan kedewasaan mereka. Secara cowok korea rata-rata workaholic,
gila bekerja keras, jadilah mereka membutuhkan orang yang dewasa buat bisa
mengerti mereka, yang gag bertingkah kekanak-kanakan.
Selain tontonan yang beredar, spot-spot
penting juga ikut mempengaruhi budaya pacaran romantis orang korea. Ketika
pergi ke namsan tower, yang ada gembok-gembok cintanya, saya menemukan banyak
sekali gembok-gembok warna unyu bertuliskan nama-nama pasangan dengan harapan
bisa hidup sama-sama selamanya. Selain gembok, ada juga “love message” yang
ditempel rapi di sebuah dinding gerai cinderamata namsan tower. Orang-orang
korea memang sangat suka sekali ngekspresikan ungkapan sayang mereka ke
pasangan secara terang-terangan.
Dan uniknya, hal ini malah mampu dijadikan
“daya tarik” wisatawan luar untuk datang ke korea. Saya pribadi akui, awal
ketertarikan saya pada korea _tidak lain dan tidak bukan karena sering ngelihat
drama korea yang full adegan romantis mengharu biru. Sayangnya, sampai hari
terakhir saya di sana, saya belum sempat ke pulau romantis lokasi syuting drama
korea terkenal “winter sonata”_nami island. Saya berharap, suatu saat saya akan
bisa pergi ke sana bersama pasangan hidup saya. Karena dengar2 dari teman saya
nih, pergi ke nami island dalam keadaan masih jomblo itu sangat gag enak
banget. Siap-siap iri sama suasana romantisnya pulau itu, apalagi kalau datang
pas lagi winter. Beuhhh...berasa jadi beruang kutub deh kayaknya :P
0 komentar on "CInta di mana-mana"
Posting Komentar