Minggu, 02 Februari 2014

First Snow : Achrophobia (episode 9)







"andweeee..." faza bergumam sendiri dalam hatinya. Bagaimana mungkin potongan puzzle yang berhasil mereka temukan di Yoo Jae Suk's House menunjukkan sebuah gambaran tempat_tidak, lebih tepatnya sebuah aktivitas yang amat-sangat-dihindarinya.

"kau takut ketinggian,nuna ?" tanya Tao. Keringat dingin mengalir di dahi faza. Lututnya serasa bergetar, memikirkannya saja sudah membuat isi perutnya bergejolak.

"nan mothae..aku gag bisa" Faza melambaikan tangannya ke udara. Kalau diperbolehkan untuk menyerah_tentu sudah sejak mendapat "suara-suara" ghaib beberapa jam yang lalu.

Dan tempat itu adalah...NAMSAN TOWER !. Titik paling tinggi di kota seoul. Kota Seoul saat ini, bukan The Old Seoul.

Tao memegang pundak faza. Faza gantian menatapnya. seolah Tao mengerti apa yang sedang dipikirkannya.

"jika kau merasa takut, tetaplah fokus pada keselamatan sahabatmu,nuna"

Tao memang adalah member termuda di sini_selain Kai, tetapi terkadang cara pemikirannya, dan bagaimana dia menenangkan dan meyakinkan bahwa dirinmya bisa, membuat faza tak berpikiran bahwa usia Tao terpaut jauh darinya.

"thanks Tao" ucap faza pelan. Dia hampir menangis, membayangkan akan melakukan satu hal yang selama hidupnya amat dibencinya. Faza mengidap Acrophobia akut. Tubuhnya akan bereaksi berlebihan saat berada dalam ketinggian. Itu juga mengapa terkadang faza menghindari eskalator dan gedung-gedung tinggi berdinding kaca transparan.

"bagaimana, semua sudah siap ? tujuan kita...ada di sana " Onew menunjuk pada sebuah titik jauh yang tak terlihat.Sisi Timur Seoul.

"Flying fox ini akan membawa kita ke tujuan dari misi pertama ini. Aku sendiri tidak tahu kita akan berakhir dimana. Faza, apa kau mendapat petunjuk di mana titik akhir flying fox ini ?" tanya Onew.

Suara onew terdengar hanya seperti keriuhan kendaraan di bawah sana. Pikirannya dan pendengarannya penuh.

...ketinggian,gunung,panjang...

hanya itu kata-kata yang bisa didengarnya. Tiga kata yang sebenarnya menggambarkan apa yang akan dia alami.

"faza-ssi ?" tanya onew untuk kedua kalinya.

"Onew hyung, faza nuna takut akan ketinggian" ucap Kai, sembari mengikatkan peralatan pengaman kepada Merry yang mendapat giliran turun ke-tiga setelah Kai dan Tao.

"kau_kau tidak bisa bersikap_lemah seperti ini" ucap Onew dingin. Dan lantas berlalu, memastikan bahwa semua sudah siap. "Oke, kita tidak memiliki waktu lama. Kita harus menemukan pemilik kekuatan lainnya. Kita tidak tahu apa yang akan kita temui di perjalanan nanti, Kai-Tao-Merry-Luhan-Xiumin-Lay-Suho-Faza dan terakhir aku. Aku akan menjaga posisi terakhir dari kita. Ketika kalian telah tiba di tempat tujuan, kirimkan sinyal pada orang selanjutnya untuk memastikan semuanya berjalan aman. Luhan, kau harus tetap bersama Merry apapun yang terjadi. Jangan sampai lengah, kita tidak akan pernah tau apa yang The Antis telah rencanakan. Semua hal bisa terjadi. Tetaplah waspada"

Luhan mengangguk. Merry adalah inti dari misi ini. Kemampuannya untuk mengendalikan pikiran setidaknya membuat The Antis tidak menganggap bahwa Merry adalah Malaikat Kunci itu. Telekinesisnya akan mengubah Merry menjadi faza. Karena dengan begitu, tak seorang pun akan menyadari keberadaannya..

"Kai, bersiap di posisimu.Kau yang pertama"

Kai mengencangkan tali pengamannya. Ia meraih ujung tali yang menahan beban  tubuhnya. Ia melangkahkan kakinya ke ujung terluar Namsan Tower. Hembusan angin terasa jelas menerpa wajahnya. Kilauan lampu perkotaan kota Seoul di malam hari setidaknya menenangkan pikirannya. Ini memang bukan kali pertama ia mencoba wahana ini, tetapi mengingat track yang super panjang dengan tujuan yang belum diketahui dan kemungkinan bahaya yang mengancam kapan saja, tentu membuat pengalaman ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.

Kai menarik nafas panjang. Keselamatan misi pertama ini akan dipastikan olehnya. Begitu tiba di tempat tujuan, dan memastikan semuanya aman, segera ia akan mengirim sinyal ke yang lainnya.

..hana...

kai menghitung mundur pelan dalam hatinya.

..dul...

Ia memejamkan matanya. Fighting ! teriaknya dalam hati, SET !!!

Begitu Kai melangkahkan kakinya keluar dari ujung tepi tower, seketika bagai ada pusaran angin typhoon, badannya serasa ditarik. Semakin menjauh dari Namsan Tower. Ini adalah kecepatan melesat tertinggi yang pernah dirasakannya, menyaingi kecepatan teleportasinya. Dirasakannya terpaan angin yang serasa menampar wajahnya. Ia tak berani membuka mata. Sedikit saja membuka mata, tentu akan berakibat buruk pada penglihatannya.

Kai merasakan tubuhnya serasa ditarik oleh sebuah pegas kencang, tak ubahnya roller coaster, sebentar-sebentar ia seperti baru saja dilemparkan dari lantai gedung tiga belas, beberapa detik kemudian tubuhnya menukik tajam. Bisa dipastikan saat ini dirinya sedang berada di atas awan, ketika sebuah kabut tebal menerpa tubuhnya. Kai bergegas menurunkan masker pelindung wajahnya. Medan flying fox ini tidak pernah ada dalam bayangan "terkestrem"nya manapun.

Masih dalam keadaan mata terpejam, Kai merasakan sebuah cahaya tiba-tiba muncul, seperti kunang-kunang, Tapi bagaimana bisa kunang-kunang akan terbang setinggi ini. Kai bersiap pada fokus teleportasinya. Jika sesuatu yang tak dinginkan muncul, setidaknya satu rencana akan dilakukannya.Plan B.

Cahaya itu berpendar, mengikuti gerak tubuh Kai yang melesat cepat menyusuri kabel flying fox super ini. Kai berharap ia akan segera tiba di tujuan akhirnya, dengan begitu dia bisa segera memberitahukan perihal cahaya ini kepada Onew hyung..

Tiba-tiba ia merasa tubuhnya melesat dalam keadaan semakin cepat, menukik ke bawah. Dan...

Kai memberanikan diri membuka matanya. Sebentar lagi dia akan menginjak tanah.

Kakinya tertahan bersamaan dengan sebuah tarikan tali besar yang menahan tubuhnya. Kai terlempar, kakinya berusaha untuk menginjak tanah. Dan...dirinya baru menyadari akhirnya di mana ujung dari namsan's flying fox.

Patung Budha..hamparan pepohonan..Gundukan tanah yang menjulang..

"Soe...Soeraksan ?!"


-BERSAMBUNG-



0 komentar on "First Snow : Achrophobia (episode 9)"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez