Sabtu, 07 Desember 2013

Lagu Untuk Sahabat


Saya bersyukur berada 'disini', karena saya tidak hanya menemukan teman, sahabat, tapi sebuah keluarga. Keluarga kedua setelah keluarga saya di rumah.

Ketika menuliskan postingan ini, beberapa saat sebelumnya saya mengantarkan salah satu 'anggota keluarga' saya di legoo. Rere..yang saya kenal hampir 6 tahun lamanya. Hari ini rere balik ke Jember, dan mungkin tadi itu adalah momen terakhir saya bersamanya dalam status kami sama-sama masih lajang. Kepulangannya kali ini tentu berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Tepat pada tanggal 28 desember nanti, rere akan melangsungkan pernikahannya di kota kelahirannya.

Ada rasa bahagia, haru, sekaligus sedih yang saya rasakan saat orang terdekat saya  akan menikah. Perasaan yang saya alami terhadap kakak-kakak saya_ dulunya, dan kali ini sahabat saya, Rere. Ketika mereka menikah, otomatis ada batasan-batasan yang tak lagi bisa saya lampui. Dalam artian., saya juga sadar, bahwa ketika orang menikah, telah ada sebuah tanggung jawab baru yang dibawanya. Dan entah mengapa, saya merasa bahwa tidak bisa lagi sepenuhnya bergantung pada Rere dan sahabat-sahabat saya lainnya (ketika mereka akan menikah juga). Sebuah kehidupan yang sangat real telah menunggu. Satu per satu, orang terdekat saya sudah memasuki fase kehidupan baru. Terkadang, dalam pikiran saya, saya berharap waktu tidak bergerak barang beberapa saat. Saya ingin tetap seperti ini. Tidak tumbuh dewasa dan menjadi tua. Karena terkadang saya menyadari bahwa hanya waktu yang bisa merebut kenangan-kenangan terbaik saya.

Tapi ya..,,menjadi tua adalah sebuah keharusan,tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Ketika saya memilih menjadi dewasa, itu artinya saya harus bersedia untuk menjadi tua dengan jalan mengikuti setiap fase-fase hidup yang terjadi pada saya.

Rere adalah salah satu sahabat terbaik saya. Dia adalah tempat saya bercerita. Ketika beberapa tahun yang lalu dia balik ke kotanya setamat kuliah, saya pun juga sedih. Tapi ternyata ada kesedihan yang lebih dari itu. Dan ini yang saya alami saat ini.

Ketika kami berangkulan saat dia berpamitan tadi, entah mengapa saya ingin menangis. Tapi saya tahan, sampai sosoknya mengilang masuk ke dalam gerbong kereta. Namun sayangnya, begitu di jalan saat mengendarai motor, tangis saya tumpah. Saya menangis sejadi-jadinya. Saya sadar bahwa saya tidak akan bisa bersama dengannya lagi dengan status kami- masih sama-sama lajang.

Melalui tulisan ini juga, saya berdo'a semoga Rere hidup bahagia selamanya bersama pasangan hidupnya, Mas Teguh. Semoga Allah menjaga mereka untuk kami. Rere adalah bagian keluarga besar kami, begitu juga Mas Teguh.

Dan pada akhirnya... saya sadar bahwa suatu saat (entah itu kapan), satu per satu dari kami pun akan memasuki tahap itu...

Teruntuk : Resita Dwi A'yuni
Terima kasih m untuk selama ini, untuk menjadi tempat berbagi cerita. Menikah bukanlah akhir dari semua impian-impianmu, tapi sebuah fase dimana kau akan mendapatlan seorang partner terbaik untuk meraih mimpi-mimpi itu...

Lagu yang kami persembahkan untuk hari bahagiamu, From Legoo

1 komentar on "Lagu Untuk Sahabat"

Unknown on 27 Januari 2014 pukul 07.55 mengatakan...

Sumpah baru baca ni blog.. gw nangis cobak #mewek..

Makasi atas semua doa semua kebersamaan.. tanpa kalian aq ga bisa jadi seperti saat ini ^^
Saat hari pernikahan rasanya pengen nangis ketika kalian hadir.. rasanya masih pengen balik ke masa2 qta sama2 diposisi yg sama dan berjuang bersama..
M, legoo, majo, semuanya itu kado paling indah yg disiapin Tuhan yg ga pernah habis rasa syukurnya..
Wait for next legoo member ya..

♥♥♥♥

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez