
"saya naira tante"
aku meyalami tangan wanita paruh baya dihadapanku.Wajar jika dia tidak mengenaliku.Satu kali pertemuan yang terjadi diantara kami.Dan itu belasan tahun silam.
"o,naira..senang bertemu dengan kamu akhirnya"
wanita itu tersenyum padaku.Di usianya yang tak lagi muda,dia tak berbeda jauh dari yang dulu kutemui.
"Arga banyak cerita tentang kamu"
oia ?
"Ma.."
sebuah suara terdengar dari pintu tengah.Seorang laki-laki berdiri di sana.Berkaca mata.Dan aku bahkan hampir tak mengenalinya.
"naira ?"
aku memandanginya.Jelas dia berbeda dari yang aku tahu.
"Kapan nyampe balikpapan ?"
tanyaku pada akhirnya.
Ya,lelaki itu adalah arkha,Arkha Dewantara.
"Dua hari yang lalu..."
jawabnya dengan senyum yang dulu membuatku bahakn berani mengirimnya surat,dan itu berisi pujianku tentang killer smille yang dimilikinya.
"apa kabarmu ? kudengar kau salah satu orang trsibuk dalam phonebookku"
"oia ? bagaimana bisa ??"
tanyaku.bagaimana bisa dia memiliki nomor ku.
"Kita pernah berada dalam satu proyek.Dan sayangnya,saat itu aku lagi di aussie.Jadi kita gag pernah bertemu secara langsung di Indonesia"
"Astaga ! Pantas saja.Kau..jadi kau assistant Pak Haryo !.Dunia begitu sempit.Aku tak yakin awalnya jika itu kau,kha"
Arkha tergelak.Dia jelas berbeda dari yang ku tahu.Gayanya memang masih se-slengek-an dulu.Tapi siapa dia,jelas berbalik dengan keadaan itu.
"Kapan-kapan,berkunjunglah ke gallery kami"
Aku mengangguk.
"pasti..aku cukup mengenali hampir banyak rancanganmu"
Arkha lagi-lagi tersenyum.Menit berikuntnya kami larut dalam obrolan yang bahkan untuk pertama kalinya terjadi sepanjangan kami saling mengenal.Tentang kariernya di perusahaan rancang bangun ternama,tentang pendidikannya di australi,dan pastinya tentang passion bermusiknya yang tak pernah hilang.
"Aku punya band di sana.Dan kami sering manggung setiap akhir pekan"
ceritanya.

Dan akhirnya,..seornag anak laki-laki datang berlari menghampiri kami.
"Papa mana ?" tanyanya pada arkha.
"Tadi sama eyang.Devan jalan ke sana"
tunjuknya pada sebuah ruangan yang tak lain adalah ruang tengah.
"Nah,nanti di sana ada tante yuli.Dianterin sama tante ya"
ucapny apada anak laki-laki yang serta merta berjalan mengikuti arahan arkha.
"Devan anak yang pintar.Beruntung arga memiliki istri yang bisa menddik dan membesarkan anak laki-lakinya"
gumamku.
"Ya,andai saja mamanya masih di sini"
aku menoleh.
"maksudnya ?"
tanyaku pada arkha.Entah kenapa aku merasa ada satu hal yang beberapa ini belum kuketahui.Sekalipun oleh retha.
Arkha menatap bagian luar kaca jendela.Gerimis baru saja turun.
"Devan sudah tidak bisa melihat ibunya sejak lahir.Mbak naya meninggal sesaat sesudah persalinan"
Aku menghela nafas singkat.Jadi ini alasan mengapa baik aku dan retha tak pernah mendengar kabar tentang arga.Kehilangan istri merupakan pukulan terberat dalam hidupnya.apalagi harus membesarkan anak seorang diri.
"Kamu mungkin tak pernah mengenal naya.Tapi kehadiranmu membuat kami sekeluarga merasa dia masih di sini"
"mak...maksudmu ?"
tanyaku pelan.Mencari jawaban atas pernyataan arkha barusan.Naya ? Aku ?
Arkha melangkah mengambil tumpukan album di meja kecil dekat sudut ruangan.
"lihatlah..."
dia menyodorkan sebuah album foto bersampul maroon.Ada nama rga dan...naya di sana.Tepat 3 tahun yang lalu.
Aku menatap arkha.
"Bukalah..kau bisa menemukan jawabnnya di sana"
AKu mulai membuka halaman pertama.Foto pre-wedding.Apa maksudnya memperlihatkab gambar-gambar ini padaku ?
Tapi tunggu dlu..ini kan ?
Gedung bercat putih,papan tulis,bangku bangku dan meja...dan ! Plank kecil di atas sevuah pintu bertuliskan : 2A !
Aku terhenyak.
Ini kan tempat pertemuan kami.Maksudku,aku dan arga !.Ruang kelas 2A,belasan tahun lalu,dan berpuluh jam sebelumnya.
Dadaku sesak.Jadi selami ini...justru dialah yang tak pernah ada dalam benakku.Bukan aku !
"Arga tak pernah melupakanmu,nai.Bahkan sejak surat itu dikembalikannya padamu.begitu lulus,dia kehilangan jejakmu.Apalagi sejak kau pindah ke pulau jawa.Dia mencarimu,tapi tak pernah bisa menemuimu"
Ada segurat cahaya yang kurasa menyilaukanku.Bagaimana bisa,cinta pertamanya.Aku telah melupakan arga dalam berapa tahun ini.Tapi tidak sebaliknya.Bayangkan untuk sekian belas tahun.Sekian pergantian prosesi hidup.
Aku memperhatikan dengan seksama.
Tiba-tiba mataku terpaku pada satu hal.Pada sesosok tepat di samping arga.
"Ini...ini,naya ?"
tanyaku pada arkha.Arkha menatapku lama.Sampai detik berikutnya,
"ia..itu naya"
jawabnya singkat.
Aku terdiam lama.
Sampai kusadari..entah seberapa mirip dia denganku.Seperti menemukan kembaran.Lewat sosok dalam foto itu.
"kurasa naya merupkan bagian dari masa lalu kalian yang tak tergantikan.Nyatanya,TUhan ingin menunjukkan bahwa naya tak benar-benar mampu menggantikanmu untuk erwan,nai"
jelas erwin.
Dan aku hanya bisa terdiam.Hening.

-SELESAI-
0 komentar on "My Love Twin : Part 3 - End"
Posting Komentar