Minggu, 26 Desember 2010

My Urban Planning Review : Area Perdagangan


Fyi : Tau gag apa kota yang mendapat julukan sebagai city of mall ?
atau kota dengan populasi mall terbangun terbanyak di dunia ?

Yups,itu ada di negara kita : Jakarta !!!
Menurut Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia: Mr.Yayat Supriatna..Jakarta memiliki 130 mall.Lebih banyak dari angka maksimal jumlah mall di belahan dunia manapun (maks 100 buah).
Weel,fakta ini terdengar ironis jika dibandingkan juga dengan jumlah taman kota yang ada di jakarta,sebanyak hanya 4 buah.Jumlah yang benar-benar relatif sedikit untuk ukuran bangunan yang tentu saja menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Apakah jumlah mall ini juga menjadi gambaran betapa konsumtifnya orang-orang Indonesia ? Padahal,tidak jarang masih banyak kita dengar orang Indonesia yang melakukan shopping trip ke luar negeri.Padahal di negeri sendiri,jumlah pusat perbelanjaan tersebar di berbagai tempat di ibukota.

Green Campaign sudah sedemikian populer digaungkan.Tapi tidak sedikit,masyarakat indonesia yang lebih memilih berbelanja di pusat perbelanjaan ketimbang mengitari pasar tradisional.Alasannya sederhana : Gag punya cukup waktu dan takut kotor !.

Ia c,kalau dilihat dari kondisi pasar tradisional kita yang kebanyakan kondisinya kumuh,becek,dan sumpek.
hmm..pernah kepikiran gag c,seandainya kita punya pasar yang benar-benar rapi dan tertata,tapi gag harus dibangun bangunan berlantai ?

Ini salah satu contoh lapak jualan *istilahnya kaki lima kalau di Indonesia*.
Rapi,dan sifatnya gag menetap.Tetap merawat sarana umum yang lagi dipake *jalan*.
Kita punya banyak open dan public space yang bisa digunakan buat multifungsi,tempat jualan,berkumpul,sekaligus sebagai spot-spot promosi ke wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.Tapi sayangnya,banyak dari tempat-tempat berpotensi tersebut yang tidak dimanfaatkan secara optimal.Yang ada,banyak kaki lima memanfaatkan media pedestrian sebagai areal berjualan,yang notabene akan semakin mendukung budaya orang indonesia yang gag doyan jalan kaki.


Sering kita dijumpai di dorama-dorama jepang.Buka hingga malam hari,difasilitasi dengan tempat duduk yang nyaman,barang dagangan yang terusun rapi,dan pastinya limbah buangan makanan yang gag berceceran sembarangan hingga mengotori jalan,pedestrian atau bahkan tanaman yang biasanya sering kita jumpai di sekitar kita.


Penataan kaki lima yang berdekatan dengan area perkantoran,tapi tidak menciptakan kesan kumuh.

0 komentar on "My Urban Planning Review : Area Perdagangan"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez