Sabtu, 04 April 2009

nonamelicious #10


CHAPTER 10

“Loh…itu kan si Vito, Def. Sudah lama ya, Vito gak ke sini lagi”
Iya pa, itu Vito. Anak kecil yang sering melarikan anak gadis papa dulu. (eiit…jangan salah paham dulu, maksudnya ngajak bermain). Saat ini, di ruang keluarga, aku, mama, sama papa, plus bik yem (pembokat setiaku), sedang asyik nonton TV. Aku sih sengaja merubah chanel, soalnya jam segini sedang diputar sinetron yang dibintangi Vito. Dan benar saja, sosok keren Vito ada di sana. Di sinetron ini, Vito jadi pemeran utama, sang playboy yang akhirnya tobat setelah menemukan cinta sejatinya. (Kok bisa tahu sih akhir ceritanya ?! Ya iyalah…Vito yang cerita ke aku tentang sinetron yang udah selesai dijalaninya).
“Wah…Vito ternyata tambah keren ya,Def. Padahal dulunya, kucel banget. Ya kan pa ? Gak kayak anak kita, yang tambah gede, kok malah jadi jelek gini”
Duh..ini lagi mama yang ikutan nimbrung. Aku jadi manyun.
“Sebentar lagi gak kok ndoro. Non Defa bakal jadi cakep lagi. Bakal kembali kurus lagi. Tuh, pipinya gak chubby lagi”
What ?! Pipi gue gak chubby lagi ?!
“Beneran bik ?”
Kulihat bik yem mengangguk mantap. Yes, akhirnya programku mencapai titik terang nih !
“Alah…palingan beberapa minggu lagi bakal kembali kayak semula, seperti yang sudah-sudah”
“Ih…mama. Kok, gak senang sih anaknya mulai cantik ?”
“Mama kamu itu khawatir kalau nanti gak ada lagi yang nemenin ngemil di rumah ini”
Kamipun tertawa. Ah…bagaimanapun, tenang aja ma…Ini semua kulakukan untuk bahagiain mama sama papa kok! Bikin mama sama papa bangga punya anak sepertiku !.
“Oh ya pa, bagaimana kabar keluarga om Hendrik, sekarang ?Vito sih..jarang cerita tentang keluarganya”
“Papa juga kurang begitu tahu. Kalau papa gak salah…terakhir ketemu, beberapa bulan yang lalu, om Hendrik sedang mengurusi perceraiannya”
Apa ?! Perceraian ? Beberapa bulan yang lalu ?! Berarti…Kok, Vito gak pernah cerita ya tentang masalah ini ?
***
“Kita mau ke mana sih Vit, malem-malem gini ?” Tanyaku dengan mata yang masih mengantuk berat. Beberapa menit yang lalu, tanpa kusangka-sangka sebelumnya, seseorang membangunanku, yang ternyata itu Vito. Termasuk papa, mama, gak ketinggalan bikk Yem. Surprise sih…soalnya tiba-tiba aja, mereka berempat menyanyikan Happy Birthday (dengan suara yang gak bisa dibilang kompak, terlebih papa), membawakan lilin yang berbentuk angka 19. This is my birthday !
And next…seperti sekarang ini, sembari sebelumnya minta izin sama papa dan mama, Vito membawaku dengan mobilnya ke sebuah tempat yang aku gak tahu di mana.
“Kita bentar lagi nyampe kok. Lo tenang aja. Gue gak bermaksud jahat ma lo. Kalau gue nyelakain lo, siap-siap deh, pulang ini, om Danu bakal menginterogasi gue habis-habisan. Udah…kalau lo ngantuk…lo tidur aja dulu”
Tapi mataku tidak berniat lagi untuk menutup. Aku masih penasaran dengan rencana Vito kali ini.Yang jelas, aku tidak tahu di mana ini. Di luar terlalu gelap. Sesekali hanya ada cahaya lampu jalanan. Selebihnya, hanya cahaya…lampu mobil yang berusaha menerobos kegelapan malam.
Aku melirik jam di atas dashboard mobil. Masih terlalu dini. Setengah jam berlalu dari pukl 00.00. Berarti sudah setengah jam perjalanan ini. Jauh…juga !
“Sedikit lagi kita sampai”
Kira-kira mau ke mana ya ?
Lama aku memperhatikan ke sekitar, sampai akhirnya…mesin mobilpun di matikan.
“Sekarang kita sudah sampai. Coba kamu lihat ke depan”
Dan…mataku membelalak !!! Di depanku, dengan penyinaran yang cukup terang, terpampang sebuah pemandangan yang…so amazing ! Aku bergegas ke luar mobil.
“Vito…ini keren banget”
Lilin kecil yang dihanyutkan di atas sebuah danau kecil, membentuk tulisan Defa..ya…Defa !. Wow…keren banget !
“Ok. Itu baru sebuah penyambutan…selanjutnya. Coba kamu lihat ke atas sana”
Dan…ya ampun…Sebuah rangkaian bunga berhiaskan lampu kelap-kelip membentuk kata “HAPPY BIRTHDAY”.
Dan…bisa kutebak, pasti akan ada kejutan-kejutan lain lagi yang akan ditunjukkan Vito. Tapi yang mana ya ?!Ayolah Vit, katakana kalau ada hal lain lagi yang ingin lo tunjukkin ke gue…please…
Lama aku mencari-cari hal lain itu, ternyata…kosong…yang ada hanya lilin-lilin yang disusun di setiap anak tangga yang menuju ke sebuah bukit. Bukit kecil tapi, bentuk apa itu ?! Dalam kegelapan aku tidak bisa melihatnya !
“Vit..thanks banget ya…lo udah susah-susah nyiapin ini semua. Meskipun tadi gue sempet kesel pas lo bawa gue ke sini”
Vito mengacak rambutku (sebenarnya sih lebih kea rah mengusap rambutku).
“Ini pertamanya gue ngerayain ulang tahun buat seorang cewek. Dan itu lo, sahabat gue sendiri. Aneh ya, waktu kita kecil dulu, gak pernah sekalipun gue kepikiran sama hari ulang tahun lo”
“Gue juga…Soalnya setiap ulang tahun, mama sama papa selalu ngajak aku liburan ke luar kota. Jadi, yang kuingat hanya hari ulang tahunku”
“Mm…Def, coba…”
Tess…
Tanpa di duga gerimis mulai jatuh, makin lebat..
“Vit…ayo kita kembali ke mobil. Aku udah lihat semuanya kok”
“Tapi Def…Masih ada lagi…”kudengar suara Vito di tengah deru hujan yang mulai turun dengan begitu derasnya.
“Aku udah tahu kok. Jumlah lilin yang 19 itu kan ? Aku udah tahu. Ayolah..kita balik lagi”
“Defa…”
Namun hujan kurasakan makin lebat. Tanpa pikir panjang, Vito segera menyalakan mobil. Dan detik berikutnya mulai membelah malam, yang mulai basah terkena hujan yang mulai turun dengan begitu lebatnya.

0 komentar on "nonamelicious #10"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez