Sabtu, 01 Februari 2014

First Snow : Hydrokinesis (episode 8)





“kasihan ya rafa..dia gag tau kalau orang yang selama ini dikaguminya..yang Menuhin dinding-dinding kamar dengan foto orang itu_ternyata…adalah seseorang yang mencoba nguasain bumi, dan manfaatin dia jadi sandera” ucap Merry kepada Faza, dalam bahasa informal,Banmal-nya Indonesia.

Faza mengangguk, menancapkan tusuk lidinya ke tteobokki yang sejak tadi mengisi perutnya, Menemani obrolannya bersama Merry di teras hanok,di lokasi drama “Daejanggeum”, bagian dari blok K-drama.Malam ini Merry dan faza kebagian tidur di rumah tradisional korea ini.

“sebenarnya…Danny itu orang baik. Dia gag tau apa-apa. Hanya saja The Antis berhasil ngebrainwash pikirannya, dan kemudian menjadikan dia antek-antek mereka. Apalagi The Script punya pengikut yang lumayan banyak. Fans-fans hardcore yang bakal mengikuti setiap pergerakan idolanya_ya…kayak rafa gitu” ucapnya lagi.

Merry membetulkan letak selimutnya. Meskipun hanya buatan, salju yang diciptakan untuk turun di The Old Seoul ini terasa seperti sungguhan. Dingin. Beberapa kali Merry mengusapkan kedua telapak tangannya, dan lantas menempelkannya ke dua sisi lehernya.

“lalu siapa The Antis sebenarnya ?” Tanya Merry.

“mereka adalah para scientist sayap kiri, yang sudah tidak percaya lagi dengan kekuatan Tuhan. Mereka meyakini bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin di jagat raya ini. Kelahiran, kematian, takdir, masa depan..semua bisa direkayasa. Dengan kata lain, mereka hendak melawan hukum alam”

“termasuk membekukan kutub utara dan kutub selatan dengan cara mencuri kekuatan cryokinesis-xiumin dan menukarnya dengan keruntuhan kejayaan Kpop?” Tanya Merry semakin tertarik pada topic ini.

“Yap. Mereka yang semula netral akhirnya percaya pada kekuatan dan kemampuan The Antis yang bisa menanggulangi masalah Global Warming ini. Padahal..mereka lupa bahwa harus ada Yin dan Yang di bumi. Semua elemen harus seimbang. Dan salah satu penyimbang tersebut adalah..keberadaan planet EXO, planet ke-10, planet yang menggenapkan kesembilan planet lainnya dalam tata surya ini”

“Berarti jalan satu-satunya adalah…menutup The Black Hole ?”

“Termasuk mengembalikan semua makhluk-makhluk planet EXO yang ada di bumi. Sehingga dengan begitu…takdir ini bisa dikembalikan ke semula. Ke kondisi seharusnya. Dan..sebagai akibatnya, kita tidak akan pernah mengenal EXO lagi. EXO tidak pernah debut. Karena sebenarnya tujuan mereka debut sebagai Korean idols adalah untuk mengembalikan takdir dan menggagalkan ramalan itu”

Faza menenggak habis soju yang tersisa di botol kalengnya. Alkohol khas Korean ini benar-benar bisa melegakan pikirannya. Sama seperti yang kerap dilihatnya di adegan-adegan drama korea.

“Betewe, kamu kok selama ini gag pernah cerita sih za kalau punya kemampuan ngeramal ?” Tanya Merry penasaran, dan lantas ikut meminum maekju-nya. The Rice Wine.

Faza tersenyum. Satu botol penuh soju sudah mampu membuat wajahnya memerah. Beberapa kali ia cegukan.

“Ya,Merry-ssi ! aniya,Merry Ahjumma !” Faza tertawa. Ia berdiri dengan tubuh olengnya. “Itu juga kenapa aku tidak pernah percaya dengan ramalan telapak tanganmu. Hahaa…igo wae ? karena aku tau bahwa kenyataan akhirnya…tidak akan seperti itu…hik” faza cegukan, dan lantas tertawa lagi.

“aisss…kau tak sadar bahwa sekarang kau sudah mabuk,onnie”

“KONBEEEEEE !!!” teriak faza tiba-tiba, membuat jantung Merry terasa mau copot. "Konbe/Keonbae" tak lain bermakna sama dengan kata “Bersulang” atau “cheers”. Merry mengambil botol maekjunya dan ikutan meneguk, membuat kerongkongan dan tubuhnya terasa hangat.

Faza dan Merry tertawa bersama. Seandainya saat ini rafa sedang ada bersama mereka, tentu dia sudah ikut-ikutan mabuk. Tidak dengan soju, ataupun maekju, tetapi dengan Wine mahal-nya.Entah mengapa, tiba-tiba baik faza ataupun Merry ,mereka sangat merindukan sahabatnya itu.Keheningan seketika menjalar. Bersamaan dengan hadirnya dua orang laki-laki yang bersiap akan membopong tubuh kedua wanita mabuk itu,sebelum faza dan merry tertidur di teras sampai pagi.

“ckckck…sudah tau tidak terbiasa minum-minuman alcohol, wanita yang sedang mabuk memang menunjukkan sifat aslinya..”


In Faza’s Dream

“Oppa, no gwenchana ?”
 Tanya faza dari arah belakang. Ia melingkarkan kedua tangannya erat ke pundak laki-laki bernama onew. Piggyback adalah salah satu scene di drama korea yang sangat ingin dilakukannya. Untuk itulah dia mati-matian menjalani diet ketat. Onew menggelengkan kepalanya. Dan lantas menurunkan ‘beban bawaannya” ke sebuah tempat duduk di Han-gang Park.

“aaaa…akhirnyaaaaa…banpo bridge rainbowwww !!!!” teriak faza. Suasana malam di musim dingin di bawah jembatan banpo yang membelah sungai Han begitu melegakan pikirannya, setelah berkutat dengan ujian thesis master degreenya di SNU.

“jinjja chuwoyo” ucapnya kemudian, dan menggosok-gosokkan kedua telapak tanganya.Onew lantas mengambil tangan kiri faza, dan lantas memasukkannya ke dalam saku coatnya.

“chigeum ottohke, anchuwo ?” Tanya Onew, disertai dengan jawaban “Ne” dari faza.

“gomawoooo oppa” ucap faza. Pipinya terasa memerah. Detik berikutnya, onew melepaskan sebelah kanan earphone, dan mengenakannya ke telinga faza. Sebuah melodi dari sebuah lagu mengalun ditelinga faza dan onew.

..stand by me, nalbarabwajo,ajik sarengeul morejiman
..stan by me, nal jikyobwajo, ajiksarangeunsuttonkeotgatta..
(song : Stand By Me –SHINee)

Kilauan cahaya warna-warni berbarengan dengan air mancur keluar dari tepi-tepi jembatan banpo..Atraksi Banpo Bridge Rainbow..

“Saranghae” bisik onew pelan dan lantas merangkul erat faza.


In Merry’s Dream

Merry berlari menjauh, pasir pantai terasa berat di kakinya. Dia hampir kehabisan tenaga. Sementara itu tak jauh darinya Mario Maurer tengah mengejarnya.

“khophunkab lakimlakoy a” ucap Merry dalam bahasa Thailand ngawurnya. Merry dan Mario menghentikan langkah bersamaan.

Merry merebahkan pantatnya di atas pasir putih halus. Sebentar lagi senja datang.

“it’will be the greatest sunrise moment ever in my life” ucap Mario, dalam bahasa inggris logat Thai-nya.

“Me too…Thanks God we meet finally” ucap Merry. Ia kemudian berjalan menuju api unggun, mengambil ikan hasil tangkapan di perairan pulau tak berpenghuni di laut tenggara Thailand.

“take this” ucap Merry, menyerahkan ikan hidup-hidup yang masih bergerak-gerak di dalam ember.

“euuuuiii…you wanna me to eat this ??” ucap Mario bergidik ngeri.

“Hahaahaa…Nooo…I mean, you take this one, and let it goo..somebody said if we release fish into the sea, and then we make a wish..it will come true. Trust me,it’ll work”

Ooooo…

Mario lantas memilih satu ikan berukuran sedang dari dalam ember. Bersamaan mereka kemudian berjalan menuju tepi pantai.

“Ready ?” Tanya Mario, disertai dengan anggukan Merry.

Dengan hitungan “il-i-sam” nya mereka pun bersamaan melepas ikan tersebut kembali ke lautan.

“by the way, what did you pray,Mario ?” Tanya Merry penasaran.

Mario terdiam. Memandang cakrawala langit Thailand berwarna campuran biru-orange-merah dan ungu.
“you wanna know ?” tanyanya gantian.

“Yes, sure” jawab Merry Girang.

“I wanna spent the rest of my life like this moment_forever

….

“NUNA-deul !!!! Ireonaaaaaa….wake up !”

Byuurrrr sebuah guyuran air seketika membanjiri lantai dan..membasahi Faza dan Merry yang masih terlelap sejak tiga puluh menit yang lalu dibangunkan.

Suho menggeleng-gelengkan kepalanya. Kekuatan hydrokinesisnya ternyata juga tak mampu membuat dua wanita di hadapannya ini tersadar dari mimpi “liar”nya.

“ayo, kita siapkan makanan sendiri. Sepertinya efek soju belum benar-benar hilang” ucap Lay yang seketika menyerah, dan mengurungkan niat untuk mengeluarkan kemampuan “healingnya”_menyembuhkan pengaruh alcohol dari para nuna-nya ini.


“nado saranghaeeee..” ucap faza dan Merry berbarengan,dari alam bawah sadarnya.

-BERSAMBUNG-

0 komentar on "First Snow : Hydrokinesis (episode 8)"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez