Selasa, 04 Desember 2012

Tersesat di Guro






Sebaik-baiknya tupai melompat, pasti bakalan jatuh juga. Secara positifnya saya terjemahkan peribahasa ini adalah, sepaham-pahamnya kita terhadap sesuatu pasti bakal ada kita ngalami kekeliruan ini juga (versi terjemahan sendiri).


Ini saya alami ketika menggunakan moda transportasi umum subway di korea. Bagi saya pribadi, sistem transportasi subway di seoul dan incheon (untuk subwaynya) lebih mudah saya pahami. Ketimbanng petas subway negara tetangganya (jepang) yang pernah saya lihat di sebuah buku perjalanan. Kaktor bahasa jadi penentunya. Pengetahuan bahasa dan aksara korea sangat membantu terhadap hal ini. Bisa jadi karena saya gag tahu blas dengan bahasa dan aksara jepang, jadinya peta sistem dengan garis-garis meliuk berbagai warna itu terasa rumit banget untuk saya. Selain karena saya pribadi belum pernah ke sana.,:P
Kata teman saya yang pernah ke singapore dan korea, peta subway korea lebih rumit dibanding singapore. Dan benar saja, pas saya liat, jalur-jalur MRT yang ada di singapore gag sebanyak dan secomplicated dengan peta subway korea. Bersyukur negara pertama yang saya datangi adalah korea, jadinya kalaupun nanti saya trip ke singapore atau malaysia, saya gag perlu parnoan lagi dengan “kerumitan” transportasi negaranya. 


Kekeliruan yang saya alami adalah ketika hendak pulang dari seoul ke incheon. Sekedar informasi, subway di seoul melakukan operasi terakhir tepat pukul 10 (sepuluh) malam. Karena hal inilah, yang membuat petualangan kekeliruan ini semakin mendebar-debarkan kami. (saya,alya dan satu teman kami_rika).
Malam itu, demi mengejar subway yang akan selesai pada pukul 22.00 waktu setempat, jam 21.00 sudah kami pastikan bahwa kami telah duduk dengan tenang di dalam subway jalur 1 yang biasanya membawa kami dari seoul ke incheon dan sebaliknya. Kekhawatiran ini bahkan mengalahkan kekhawatiran ditutupnya gerbang asrama pada pukul 24.00. Yang kami pikirkan saat itu adalah bagaiman caranya tiba di juan station maksimal pukul 22.00 malam. Perjalanan itu dilakukan setelah kami menghadiri acara buka bersama mahasiswa-mahasiswa indonesia di KBRI korea selatan.


“ni kita naik jalur 1 kan ?” tanya rika. Tangannya dan tanganku memegang buku petunjuk perjalanan yang selalu kami bawa ketika bepergian ke seoul. Sementara alya_dia memilih untuk mengikuti saja kemana kami berjalan, dikarenakan malam itu energinya sudah keburu habis karena kami mencari-cari kantor KBRI yang susah banget buat ditemukan (maklum,kunjungan pertama).


Aku hanya mengangguk. Sembari memperhatikan papan penunjuk dengan simbol angka 1 yang berada pada lingkaran berwarna biru. Gag sampai satu detik kemudian, kereta ekspress yang kami tunggu pun tiba.
“tumben ya lapang kayak gini. Biasanya jam-jam segini kita desak-desakan sama orang kantoran” ucapku ,mengambil tempat di kursi berwarna biru. (sekedar informasi tambahan, kursi berwarna merah maroon yang biasanya terletak di ujung gerbong, itu hanya diperuntukkan bagi manula).


Perjalanan pun ditempuh dengan lega, karena sekarang yang kami lakukan hanya dengan menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam ke depa. Alya memilih untuk terlelap di posisinya, sementara aku dan rika tetap terjaga, Sembari mengamati tiap pemberhentian stasiun. Hampir tiga puluh menit, kami lalui tanpa ngobrol sedikitpun. Sampai akhirnya...


“mbak, kok kita lewat stasiun xxx (saya lupa namanya). Coba d perhatiin” ucap rika sembari menunjuk papan arah digital dan mencocokkannya dengan jalur biru di dalam buku.


“eh ia..kok ada percabangannya ya ? biasanya kalau naek line 1 udah pasti langsung nyampe ke juan” ucapku. “ya ampunn.... kita salah jalur” 


“ia nih. Kita udah kelewatan tiga stasiun neh” ucap rika. “kita keliru pas di percabangan ini” tunjuknya pada bulatan bertuliskan “GURO”.


Menyadari kekeliruan urgent ini, kami pun membangunakan (paksa) alya dan memutuskan untuk berhenti di stasiun berikutnya. Kekhwatiran mulai dirasakan lagi. Mengingat hampir 30 menit lagi jam bergeser ke angka 22.00. Sementara kami harus kembali ke titik dimana kami berbelok arah berseberangan dengan arah menuju incheon.


Dan tibalah kami di stasiun guro. Sedikit sulit menetralkan pemikiran di tengah kekeliruan dan sisa waktu yang ada. Apalagi pada saat itu hujan turun dengan derasnya. Kami tidak membawa mantel ataupun payung sebelumnya. Bayangan tidur ngemper di stasiun rasanya sulit untuk dideny.
“kita tanya aja sama penjual yang di sana” kata alya menunjuk pada sebuah gerai sepatu yang kami temui tepat begitu tiba di stasiun guro.


(dalam bahasa indonesia)


“permisi pak. Kami barus saja salah jalur, dan sekarang kami hendak menuju incheon. Kami harus jalur mana lagi ya ?” tanyaku kepada bapak-bapak kurus, bermata sipit, dan berambut gondrong keriting belah tengah. Bapak itu adalah penjual sepatu-sepatu yang disale, secondhand. Mungkin karena logat saya yang gag lokal, jadinya rada butuh waktu yang gag cepat untuknya menangkap maksd pertanyaanku. 


“ke incheon, lewat mana pak ?” jawabku mempersingkat.


“aaa.....saya paham. Lewat sini” tunjuknya ke sebuah papan penunjuk arah. Dan benar saja ada tulisan incheon di sana.


“ke incheon? Saya juga mau ke arah sana. Sama saya saja” tiba-tiba seorang ibu-ibu muda bersama anak laki-lakinya yang kira2 baru berumur 5 tahun berbicara kepada bapak pejual sepatu itu.


Ahjossi itu kemudian berbicara kami, dan mengatakan bahwa kami bisa mengikuti ibu itu agar tidak tersesat lagi. Karena tujuan kami sama. Thanks God akhirnya kami baru benar-benar bisa bernakas dnegan sangat lega. Bayangan ketinggalan subway, menginap di subway hilang dari pikiran.


Dan bonus lainnya lagi..gara-gara “tersesat” di GURO ini , kami jadi menemukan banyak boots2 lucu yang dijual dengan harga hanya 10000 won (all item). Dan karena ini juga, saya dan alya bolak-balik ke GURO hanya untuk menemui toko ini, membeli sepatu hingga 3 buah, dan berkenalan dan berfoto bersama anak dan ibunya ahjossi ini. Benar-benar sebuah kenangan akan keramahan orang-orang korea...

Tips gag “tersesat” di subway :
  1. Beli buku panduan perjalanan di indonesia yang ada peta subwaynya. Lebih bagus lagi kalau peta subwaynya yang paling update. Pas saya bawa buku perjalanan yang ada peta subwaynya, ternyata di seoul telah ada satu penambahan jalur baru,line 9. Meskipun kami hanya sekali menggunakan line ini selama di korea. Tapi keupdate-an peta, amat sangat membantu sekali.

  2. Kalaupun gag bisa bahasa korea, at least pelajarilah cara baca aksara hangul (aksara korea)/ Karena hal ini sangat mempermudah sekali dalam mencari subway, exit keluar, dan nama jalan. Karena saya pernah menemukan di salah satu subway, dimana aksara hangul ditulis berbarengan dengan aksara latin “exit”. Padahal aksara hangul itu bukan merupakan versi hangul dari kata yang berarti sama dengan “exit”. Tapi merupakan nama dari subway tersebut. Tenang saja, bagi saya pribadi aksara hangul lebih mudah dipelajari dibandingkan katakana hiragana ,terlebih aksara cina mandarin. Saya pernah mempelajari bahasa jepang dan korea secara otodidak (belajar lewat buku). Dan saya kesulitan sekali dengan bahasa jepang (untuk penulisannya), dibanding hangul.

  3. Bisa karena biasa. Semakin sering naik subway, akan semakin sering anda menghapal dan memilih jakur-jalur cepat ke tempat yang anda tuju.
    1. Jika ingin ke suatu tempat, selain jalurnya anda juga WAJIB harus tau jalur exit (keluar) nya. Karena tiap-tiap exit akan mengarahkan anda ke tempat dan lokasi yang jauh berbeda. Hal ini pernah saya alami ketika mencari gedung SM Entertainmnet, yang membuat saya menempuh jalan yang jauh hanya karena keliru memilih jalur keluar. 

  4. Selalu re-load “T-money” card anda sebelum bepergian. Pengisian ulang kartu ini bisa dilakukan di minimarket manapun. Kalaupun lupa, jangan khwatir di setiap stasiun pemberhentian terdapat mesin-mesin pengisi kartu. Dengan menggunakan instruksi dalam bahasa korea dan inggris yang sangat mudah dijalankan. Saya sendiri belum pernah ngalamin di mana kehabisan pulsa di tengah jalan. Karena setiap menempelkan kartu di mesin palang masuk subway, makan dengan sendirinya saya jadi aware sama saldo T-money card saya.

0 komentar on "Tersesat di Guro"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez