Bangkok International Senior High School,2012
“Boleh gw duduk disini ?” sebuah suara membuyarkan lamunan
kaka. Ia nyaris tersedak dengan lemon squash_begitu ditengadahkannya
pandangannya ke sumber suara.
Ma-ri-o Mau-rer.. eja kaka dalam hati begitu melihat nama di
saku seragam anak laki-laki yang berbicara padanya.
“silahkan” ucap kaka singkat. Ia menggeser duduknya.
“i’m sorry. Gag ada kursi kosong ditempat lain, jadi mau gag
mau gw nebeng di sini” lanjut laki-laki yang bernama mario, “mm, gw mario,”
anak laki-laki itu mengulurkan tangannya.
Gw udah tau dan udah baca dari tadi dodol, batin kaka.
“kaka” jawab kaka sembari membalas uluran tangan mario,
“tapi lo bisa panggil gw merry” lanjutnya.
“sendirian ?” tanya mario lagi. Kaka mengangguk. “lo sendiri
?” tanya balik kaka.
“nunggu sepupu. Janjian ketemu di sini”
Jawab mario. “tuh orangnya” lanjut mario sambil menunjuk
seorang anak laki-laki yang tengah berjalan menuju mereka.
Kaka membelalakkan matanya.Jadi..?
“kaka ??” seperti yang sudah kaka duga barusan. “kamu
sekelas sama mario ?” tanya anak laki-laki yang tak lain adalah top peach
ithipat, alias top,mantannya kaka.
Kaka menggeleng, “gw baru aja kenalan sama sepupu lo” jawab
kaka. “dan gw gag nyangka, kalo lo punya sepupu kayak dia” lanjut kaka. Kata
“kayak dia” terdengar lain di telinga top. Sama persis dengan apa yang ingin
dimaksud kaka. Meskipun baru mengenalnya, tapi setidaknya pribadi ramahnya
mario berhasil membuat kaka kaget begitu mengetahui berita kilat kalau mario
adalah sepupu top.
“tumben lo sendirian ?” tanya kaka lagi. “gag bareng cewek
lo ?” entah mengapa, dengan begitu lancar dan mudahnya kaka menanyakan hal
yang_setengah tahun lalu_sangat sulit untuk diucapkannya. Bahkan untuk sekedar
menyapa top.
“dia lagi ada latihan basket” jawab top singkat.”by the way,
sejak kapan kalian saling kenal ?”
Mario dan kaka saling melihat satu sama lain, dan dengan
kompak jawab “barusan”, membuat top setengah berteriak dan mengeluarkan
beberapa bahasa thailand, yang masih sulit dicerna maksudnya oleh kaka maupun
mario.
Sedikit mengerti maksudnya, mario mulai menjelaskan singkat
cerita bagaimana mereka bisa satu meja, dan menutup ceritanya dengan kata
sederhana_”kebetulan”.
“kaka !” sebuah suara tiba-tiba memecahkan keheningan yang
terjadi antara kaka-mario-dan top.
Suara itu tak lain berasal dari seorang
perempuan yang tengah berlari ngos-ngosan menuju mereka bertiga. Perempuan itu
adalah Faza Kendall Munich. Teman satu geng kaka dari kelas seni 2A.
“ka...lo...lo mesti..dengar cerita gw” ucap faza dengan
suara yang masih ngos-ngosan, efek lari-larian dari kelas ke cafetaria yang
memang harus ditempuh turun tangga dua putaran.
“tenang, tenang..lo tarik nafas dulu za” ucap kaka,menenangkan
sahabatnya yang memang kerap “impulsive” ini.
“oke...wait a minute”
faza membetulkan letak kacamata bingkai cokelatnya. Demam Kpop yang
melanda thailand akhir-akhir ini memang membuat siapa saja mencoba dengan keras
untuk terlihat layaknya korean idol lainnya, tak terkecuali faza. Kaca mata
bingkai besar, headphone warna-warni yang tergantung dileher, dan sepatu sport
merk nike colourful ala boyband korea, sukses bikin faza cukup berhasil dengan
adaptasi fashionnya.
“lo tau gag ? kata rafa, ada anak baru di kelas sebelah
pindahan jerman bo’” lanjut faza nyaris menjerit.”sumpahh...ganteng banget.
Kata rafa sih....soalnya gw sendiri belum pernah ketemu sama anaknya”
“anak baru ? kelas sebelah..berarti...kelas gw dong “ jawab
kaka. Secara posisi, letak kelasnya dan kelas faza memang berdekatan. Faza satu
kelas dengan top. Itu juga mengapa, ketika melihat bahwa top sedang berada
bersama kaka_atas dasar solidaritas teman yang lagi ketemu mantannya_faza memutuskan
untuk gag menyapa langsung ke top. Cukup menyunggingkan senyum singkatnya ke
mantan sahabatnya itu.
“yupz. Bener banget” jawab faza singkat. “eh tunggu...kalau
sekelas sama lo, lo harusnya udah ketemu dan lihat anak baru itu dong”
Kaka mencoba mengingat lagi ke beberapa jam yang lalu,
dimulai sejak dirinya melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolahnya. Sekolah
yang mayoritas isinya adalah anak-anak multikultural kayak kaka, faza,
rafa,dan..
“namanya siapa ?” tanya kaka memastikan. Dia baru ingat,
bahwa sejak jam pelajaran pertama dirinya memang tidak masuk kelas. Mr. Pachara
memanggilnya ke ruang guru, karena suatu dan lainhal_terkait kegiatan sekolah
yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
“aduh..gw rada lupa namanya..Bentar..coba gw ingat.
Ma...ma...aduh, tadi sempat ingat banget dibilangin rafa..ada ma ma nya
gitu.Ma..mario Maurer ! Iyak, mario maurer !” seru faza girang. Karena saking
kerasnya ia berteriak menyebut nama yang dimaksud, beberapa siswa yang tengah
asyik ngobrol dan makan sekitar mereka tiba-tiba menoleh ke mereka berempat.
Kaka dan top kompak liat-liatan ke satu titik. Titik yang
sama, mengarah ke seseorang yang sedari tadi kebanyakan diam,hanya
mendengarkan.
“elo dong ?!” jawab kaka, membuat faza kali ini menoleh ke
arah yang ditunjuk oleh kaka.
Dan, tiba-tiba faza mau pingsan saja. Rumor yang beredar
selama satu jam terakhir yang menyebutkan perihal ketampanan anak baru yang
disebut-sebut akan mengalahkan Top selaku cowok paling populer di seantero
BISHS (Bangkok International Senior High School) ini ternyata benar adanya.
Bukan sekedar informasi gag valid yang biasa disampaikan rafa.
“ka..kamu...mario ?”tanya faza terbata-bata.
Mendapat teman baru lagi, mario mengangguk mantap. Aura
bahagia terpancar di wajahnya, tak seperti yang dibayangkan, ternyata hari
pertama di sekolah barunya ini berjalan dengan mulus. Tidak ada bully, tidak
ada sorotan-sorotan aneh ala penghuni lama kepada pendatang baru layaknya
tradisi di sekolah-sekolah negara barat.
“kenalkan, namaku mario maurer. Cukup panggil aku mario,
karena maurer adalah nama keluarga daddy. Ibuku adalah wanita thailand , tapi
aku lahir di canada. Senang bertemu denganmu” ucap mario, mengulurkan
tangannya. Belum sempat membalas uluran tangan itu, entah mengapa faza
merasakan penyakit asmanya kambuh. Segera dikeluarkannya inhaler dari saku
seragamnya.
“naa....naaa...nice to meet you..shawadikab..”
.....
Berlima, mereka akhirnya jadi teman yang terbentuk dengan
sendirinya. Lebih tepatnya mereka adalah 4 sekawan, optional dengan kehadiran
rafa. Jadwal latihan belajar untuk persiapan menghadapi olimpiade sains
international regional asia tenggara_mengharuskannya menghabiskan hampir
seluruh jam sekolahnya dengan mendekam di ruang belajar khusus lantai atas
gedung sains BISHS.
Berada di antara dua cowok ganteng di BISHS untuk saat ini,
bikin siapa aja bakal melirik iri dengan dua cewek”super beruntung” seantero
sekolahan saat ini juga_kaka dan faza. Terlebih faza. Bisa kemana-mana bareng
mario aj, udah lebih dari yang diharapkannya. Mario juga yang membuat fokus
“Kpop Fever”nya berhasil teralihkan.
“aku gag nyangka kalau kalian dulunya..pernah pacaran” ucap
mario suatu ketika mereka berempat sedang nongkrong bareng di lapangan bola
sekolah. Mendengar statement mario, kontan kaka dan top yang saat itu tengah
menghabiskan bekalnya_lantas tersedak parah.
“itu..itu udah lama kok” ralat kaka.
“bener banget. Aku aja udah lupa saking udah lamanya” lanjut
top.
Sementara faza, dia memilih untuk diam dan menyaksikan
pembicaraan topik yang cukup sensitif ini.
“Kalau boleh tahu, kenapa kalian bisa putus ?” tanya mario.
Entah karena saking polos atau karena rasa penasaran yang tinggi, pertanyaan
barusan lebih terdengar seperti “interview press conference” bagi kaka.
“simple sih..karena...karena kita udah gag cocok aja” jawab
kaka.
“karena masing-masing dari kita sibuk banget sama kegiatan
masing-masing” lanjut top.
“akan lebih baik kalau kita jadi temenan aja” sambung kaka
kali ini.
“dengan begitu,kita bisa lebih fokus sama diri
masing-masing” ucap top.
Kalau bukan karena mario si penanya, tentu hal seperti ini
sebisa mungkin dijauhinya. Sekalipun oleh faza selaku saksi hidup kisah kaka
dan top sebenarnya.
“well... kalau memang ketidakcocokan adalah hal yang bikin
kalian bubar. Aku...aku..”
“aku rasa aku masih punya kesempatan”
“apa ??” baik top, kaka maupun faza, ketiganya berteriak
barengan.
“ma...maksdmu ..dengan punya..kesem..patan?” tanya top
terbata-bata.
Mario mengalihkan pandangannya kebawah ,ke arah
rumput-rumput hijau lapangan sepak bola.Ia menghela nafas panjang.
“Sebenarnya..yang menjadi alasan kenapa aku pindah ke
thailand, dan memilih sekolah ini.gag lain dan gag bukan, karena..karena kamu
ka” ucap mario.
“what ? a...aku?” tanya kaka sambil mengarahkan telunjukknya
ke hadapan wajahnya.
Mario mengangguk pasti. “mungkin kamu udah lupa,ka.
Tapi..aku gag bisa lupa sampai saat ini”
Baik kaka, top, maupun faza..makin tidak mengerti dan belum
bisa menangkap apa yang sebenarnya dimaksud oleh mario. Mengapa kaka yang
menjadi alasannya pindah jauh-jauh dari jerman ke thailand ? lintas benua,
lintas samudera, dan bahkan lintas budaya.
“kalau kamu masih ingat..tepatnya 6 tahun yang lalu..waktu itu..di bumi perkemahan provinsi
aran..ada seorang anak laki-laki..yang berhasil kamu tolong waktu insiden
tenggelamnya di rawa-rawa di kegiatan lintas alam jambore international
anak-anak sekolah dasar” cerita mario.
“Seorang anak perempuan yang jago renang dan nyelam..
berhasil menyelamatkan anak laki-laki itu. Waktu itu gag ada satu orang pembina
atau panitia yang lewat disekitar mereka.Karena memang, kondisinya mereka
berdua lagi tersesat ke hutan. Mereka berjalan keluar dari jalur yang
ditentukan. Sementara hari sudah beranjak sore, sebentar lagi malam”
Entah mengapa, karena bayangan film-film horor yang kerap
ditontonnya,tiba-tiba faza merasa
bergidik mendengar cerita dadakan dari mario.
“Kalau gag ada anak perempuan itu..bisa jadi..anak laki-laki
itu akan tenggelam. Sejak saat itu, anak laki-laki itu terus mengingat kebaikan
yang sudah dialaminya. Anak perempuan itu sudah seperti malaikat untuknya.
Malaikat yang telah menyelamatkan hidupnya”
“Tapi..ternyata itu hari terakhir..mereka bertemu. Jambore
selesai, mereka pulang ke negara masing-masing. Tapi anak laki-laki itu tidak
akan pernah bisa melupakannya. Dan dia bertekad,suatu hari nanti dia bisa
bertemu lagi dengan anak perempuan itu”
“dan sekarang..harapannya terwujud. Kaka Merryana
Noer,ma...maukah kamu jadi pacarku ?”
Sontak kaka, top, dan faza terkejut bukan main. Tanpa ada
tanda-tanda sebelumnya_selain pertanyaan-pertanyaan menyelidik tentang penyebab
putusnya top dan kaka, tak ada hal yang menunjukkan bahwa ternyata diam-diam
selama ini mario telah menaruh hati pada kaka, siswa international blasteran
indonesia-thailand.
“kamu gag perlu jawab sekarang,ka” lanjut mario begitu
melihat ekspresi kebingungan kaka.
“mm...mm...a..aku” jawab kaka.
“it’s okay. Aku bisa nunggu jawaban kamu sampai kapanpun
kamu siap”
“mm..bukan, bukan itu..aku Cuma merasa..”
“merasa kenapa ? kamu gag enak sama top ? hanya karena top
sepupuku ?” tanya mario, sembari menghela nafas pendek. “ka,sebelum ngomong
ini, aku..aku udah pernah nanya ke top. Meskipun sampai saat ini top belum
pernah jawab pertanyaanku. Tapi aku rasa..gag ada alasan buat top gag ngizinin
aku. Lagian dia udah punya ayaz sekarang” jelas mario sembari menyebut sebuah
nama seorang siswi blasteran perancis-thailand. Wanita itu tak lain tak bukan
adalah ceweknya top sekarang.
Kaka menggeleng pelan. Keringat dingin mengucur di dahinya.
Entah mengapa tiba-tiba langit yang tadinya terang benderang, tiba-tiba menjadi
gelap.Mendung.Karena merasa gag punya waktu banyak sebelum mereka bakal
kehujanan di lapangan bola, kaka memutuskan untuk mengatakan apa yang
sebenarnya tengah dipikirkannya.
“mar..jawab dengan dengan jujur, darimana kamu kenal
a..aku,mm.maksdku kenal yang namanya kaka merryana noer ?” tanya kaka nyaris
setengah berbisik. Matanya memperhatikan kondisi sekitar.
“maksdmu ? bagimana aku bisa kenal denganmu ? dari hari
pertama jambore international itu” jawab mario. Kali ini, dia yang merasa
bingung dengan apa yang sedang terjadi saat ini.
“hari pertama ?” tanya kaka lagi. Mario mengangguk pasti,
dan berlanjut dengan pertanyaan ,
“memangnya kenapa ?”
Merasa bahwa saatnya menjelaskan apa yang menjadi kebenaran,
kaka berusaha untuk mengatakannya pada mario.
“mario..aku tidak tahu apakah kau jujur dengan apa yang baru
saja kau ceritakan. Anak perempuan yang menyelamatkanmu ketika kau tersesat di
hutan dan nyaris tenggelam di rawa-rawa..itu.. itu ..”
Hening. Kilat tiba-tiba muncul dari balik awan hitam yang
menimbulkan bunyi “ctarrrrr” yang keras.
“itu sebenarnya..bukan diriku”
“apa ?? apa maksdmu ? jelas..jelas aku masih sangat ingat
dengan apa yang kualami ketika aku masih sd itu”
Kaka menghela nafas panjang. Keringat dinginnya makin
mengalir. Bulu kuduknya tiba-tiba merinding.
“Anak perempuan itu memang benar adalah Kaka Merryana Noer.
Dan dia..dia adalah saudara kembarku...yang meninggal di tempat yang sama
karena tenggelam di rawa-rawa, di jambore thailand..tepat satu tahun sebelum
jambore angkatanmu”
“A..APA ?? “ mario bergedik ngeri. Hal yang sama dirasakan
oleh top dan faza.
“dan aku..ini namaku ..”
Kaka menunjukkan kartu pelajar yang dikeluarkannya dari
dalam dompet di saku seragamnya.
Dan betapa
terkejutnya mario,satu detik setelah melihat apa yang tertera di kartu yang
diberikan oleh kaka.
Di kartu itu, tertera sebuah nama : Khanza Merryana Noer.
“kau memang bertemu dengan seseorang yang mirip
denganku,sangat mirip. Tapi..itu adalah mendiang saudara kembarku.Kaka adalah
panggilan kami berdua, Dan aku..aku tidak pernah mengikuti jambore sampai detik
ini”
CtARRR !!!! Kilat menyambar di tengah mendung yang tak
hujan-hujan.
Entah berhalusinasi atau apa..tiba-tiba mario melihat
sesosok putih transparan muncul tepat di belakang kaka.Sosok itu menatapnya
nanar, dan selanjutnya..tersenyum samar kepadanya...
0 komentar on "Bangkok Story"
Posting Komentar