“Happy birthday,happy birhtday to...naya..”
Tepuk tangan membahna diiringi dengan tiupan
lilin berbentuk angka 20. Hiruk pikuk semakin menjadi ketika dari arah yang tak
disangka,tak lama setelah salah satu dari sekian tamu undnagan yang hadir
menunjuk ke arah langit di mana kembang api berwarna-warni menyembur ke
udara.Megah,menghiasi langit yang malam ini terasa cerah.
Seorang wanita yang malam itu menjadi center
dari semua manusia yang hadir berkumpul di sebuah taman yang telah didesaign sedemikian
rupa,mengerjapkan matanya yang berbinar,sebinar cahaya kembang api.
“Selamat ya nay...Met Ultah bo’”
Lamunannya terganggu dari sebuah suara yang
tiba-tiba saja hadir di hadapannya. Ada
rafa dengan sekotak cokelat di tangannya,yang dia comot dari meja goodie
bag untuk para tamu yang hadir.Malam itu semua didesaign serba cokelat,sesuai
temanya “Naya n d’chocholate victory”. Dari mulai hiasan yang bernuansa cokelat
(meskipun konsepnya mengusung outdoor party), kue ulang tahun yang berbentuk
sebutir bulat cokelat gede utuh,tuh!, sampai dresscode para tamu undangan yang
kudu wajib pake baju warna cokelat plus bando lucu berbentuk permen,cake dan
semua makanan olahan cokelat, yang khusus dibikin ma panitia sebagai passing
item.
“Thanks banget ya guys..kalo gag ada lo
semua,mana mungkin gue bisa ngewujudin dream party gue ini”
Sahut naya sembari merangkul dua
sahabatnya,rafa_dan salah satu lagi dean,yang kebetulan tiba-atiba lewat sambil
bawa kotak kado berbentuk dorayaki(yang pastinya berwarna cokelat dan
ngelambahngin dean bangett..yang emang maniak banget ma doraemon).
“Yoi donk..Cheers dulu donk”
Celetuk dean sembari memberikan dua bulah
gelas berisi ice chocholatte blended untuk naya dan rafa,and next saying
“cheers” kompak.Diiringi gelak tawa mereka di malam kebahagian naya.
“Eh wait..Nay,lo mau gue kasih tau something
yang seru gag”
Ucap dean setelah menenngak habis minumannya.
Mata naya membelalak heran.
“Apaan ??” teriak naya begitu disadarinya dari
panggung utama,para tamu undangan udah riuh pas tahu siapa yang jadi guest star
pesta malam ini gag laen dan gag bukan “hot ice coffee”,grup indie yang lagi
naik daun di kalangan remaja tahun ini.dan sengaja diundang,karena gag laen
sang keyboardist adalah justin,notabene abangnya naya.
“Sumpah,gila..gue mesti di garda terdepan
neh.Justin mesti liat gue malam ini”
Teriak rafa yang emang fans sejatinya justin.
Kalau udah kayak gini,dean dan naya Cuma liat-liatan
doank.Sembari melambaikan tangan ke rafa yang langsung cabut tanpa tendeng
aling-aling,berbarengan dengan dimainkannya musik yang bikin semua orang
ngedance bak kembali ke era 70an.
Dentuman musikpun membahana.semua tamu
undangan pun mulai satu persatu turun ke dance floor yang emang udah sengaja
dibikin,dan pastinya jadi rider listnya “hot ice coffee” band.
“Buat adek gue tersayang,..alnaya
chamomile,kita semua ngucapin “Happy birthday”,semoga sukses terus menaungimu
girl,..”
Teriak justin dari arah atas panggung.
Semua mata menoleh ke arah naya yang segera
membalasnya dengan melaimbaikan tangannya ke arah justin.Dua kakak beradik yang
sama-sama populer,dan sama-sama punya tampang oke.
Musik kembali dimulai.Semua ikut
terhanyut.Merasakan kegembiraan yang naya juga rasain.
“Gue mau lanjutin yang tadi”
Teriak dean gag kalah keras dengan musik yang
bergema.Sambil ikut joget-joget kecil,mengikuti irama yang mengalun.
“Apaan ?” teriak naya lagi.
“Ikut gue” jawab dean sembari menarik paksa
tangan naya dan membawanya ke sebuah tempat yang gag pernah diduga naya
sebelumnya.
***
“Ini buat lo.Selamat ulang tahun,nay”
Sebuah kotak kado berbungkus cokelat,dengan
pita emas,berpindah tangan ke naya.
“Bukannya elo udah ngasih ke gue ?”
Naya heran.Beberapa menit yang
lalu,seingatnya,sebuah kado berbentuk dorayaki,diberikan dean padanya,dengan
cara yang sama.
“Itu bukan dari gue.Tapi dari...”
Hening sesaat.dean berusaha mengumpulkan
keberaniannya.
“dari reinard”
Kali ini naya lebih kaget lagi.
Halaman depan rumah naya yang hijau,dan Cuma
diterangi oleh satu dua buah lampu taman, terasa tiba-tiba redup bagi naya.
Reinard gag hadir di acara ulang
tahunnya,akhirnya.
“Bagaimana bisa benda ini di lo de ?”tanya
naya kemudian,karena dia tahu,seperti apa persisnya isi dari kado
tersebut.Karena gag laen,kado ini pernah jadi milik reinard,sebelum
akhirnya,sekarang,berpindah tangan ke sang pemberi kado_naya.
“Apapun alasan reinard,gue tau itu yang
terbaik buat lo nay.Gue harap lo bisa sedikit dewasa.Keputusan reinard untuk
tetap menganggap lo sebagai sahabat,itu udah jadi keputusan pribadinya.”
Naya membuang mukanya ke sisi lain.Menatap
hamparan langit malam yang terasa makin gelap.Padahal di dalam sana,gemuruh
suara musik beradu dengan gegap gempita siapa saja yang hadir di ulang
tahunnya,sangat berbeda dari apa yang tengah dirasakannya saar ini.Sunyi..
“Nay..”
Suara dean jelas telah memecahkan kesunyian
itu.
“Gue tahu..perasaan lo ke reinard mungkin udah
jauh.Gue tau itu.Lo gag bisa bohong,kita temenan gag Cuma setahun dua tahun
nay.Gue tau,yang bikin lo bela-belain gag ikut ortu lo ke Jogja,karena reinard
kan ?Pesta ini dibuat semua untuk ngelepas keberangkatan rei ke aussie ?Gue tau
itu”
Naya diam.Semua tudingan dean itu benar.
“Ada hal yang lain yang perlu lo tau..”
Sambung dean,dan ini ampuh membuat nay
mengalihkan kembali pandangannya ke dean.
“Reinard...reinard jelas gag bisa nerima
lo.sampai kapanpun..”
Kelu dean.
“Kenapa ?Rafa ?”
Entah darimana dean harus menjelaskan
semuanya.Ia tahu ini mungkin gag adil buat naya,ataupun rafa,sekalipun
rei.Bertiga,mereka adalah sahabatnya.
“Ok,gue fair.Gue mundur..kalau memang dugaan
gue benar..”ucap naya pelan.
Dan ia berusaha untuk menyiapkan diri kalau
memang kenyataannya seperti itu.Di sisi lain,apa yang dirasakannya selama ini
adalah kekeliruan yang besar.Menyukai rei adalah hal terbodoh yang pernah
dilakukannya.
“Bukan itu,nay..”
Hening.lantas ??
***
Hujan turun semakin deras.Mengguyur siapa saja
yang tak berlindung malam itu.Sementara di atas sana,petir menggelegar.Tubuh
naya basah.Ia membiarkan terpaan derasnya air hujan membasahinya malam
itu.Tanpa sesuatu apapun yang menghalanginya.
Pesta bubar dengan klimaks yang aneh.Semua
kaget begitu mengetahui naya,hilang tanpa kabar.Tidak juga dean,yang memilih
untuk tak mengucap sepatah katapun.Ia tahu seperti apa kecamuk perasaan naya
sekarang.Hancur,itu juga yang dirasakannya beberapa bulan yang lalu,saat ia
tahu orang yang disayanginya ternyata balik menyayangi orang yang salah.cinta
yang keliru.
“Gue gag tahu dengan jalan kehidupan
persahabatan kita,de” ucap rafa membelah kesunyian.Di tepi kolam,yang airnya
memantulkan cahay silau ke arah tulisan di atas spanduk bertuliskan ‘Happy
Birthday Alnaya”.Padahal baru saja,seingatnya,tempat di mana mereka kali ini
duduk ramai dengan tawa kegembiraan.Tapi sekarang...
“Tapi,yang gue yakini...cepat atau lambat,hal
ini pasti akan terjadi.Gue gag nyalahin keputusan lo untuk ngasih tau yang
sebenarnya ke naya malam ini.Besok adalah hari baru naya untuk memulai
semuanya.Meskipun untuk awal yang tak indah”
Jelas rafa.Jemarinya memainkan air
kolam,membasahi tepian gaunnya yang dibiarkannya tersentuh dan basah kemudian.
Dean menoleh ke arah rafa.
“naya memang harus tahu,..”
Hening kemudian.Pelataran taman belakang rumah
naya yang luas terasa semakin lenggang.Kecuali ramai akan air hujan,yang
semakin deras,melewati sisi atap tenda yang menaungi tempat mereka berada.
“Gue harap,baik reinard ataupun
naya...keduanya menemukan jalan yang tepat selanjutnya”
Dean mengangguk.Dan kemudian mendekap erat
rafa,sahabatnya,selain naya dan reinard.
Entah kenapa,tiba-tiba semua kenangan masa
kecil mereka berempat terpampang jelas dalam ingatannya.Persahabatan yang
mereka lalui sampai akhirnya,malam ini...semuanya menemui ending tersendiri.Rei
memilih untuk meninggalkan semuanya.Dan naya harus bisa menerima kenyataan yang
tak biasa ini_
Berpuluh meter dari tempat dean dan rafa,naya
tampak duduk pelan di sebuah bangku kosong di sebuah taman dekat rumahnya.Taman
permainan masa kecilnya.
“Ee,yang menang aku dong..Sini,permennya untuk
aku semua.”
Ucap seorang anak laki-laki berambut sedikit
ikal dan berkulit putih,yang terbiasa memakai topi berwarna merah.
“Aku gag dikasih ??”tanya seorang anak
perempuan yang juga menggunakan topi yang sama,setelah sebelumnya memegang
beberap buah permen rasa,yang selanjutny harus berpindah tangan ke anak
laki-laki berambut ikal yang memenangkan permainan tantangannya.
“Ni,kamu yang rasa stowberry saja.Ini
aku...cokelat satu untuk kamu”
Ucapnya pada anak perempuan berkepang yang
tampak malu-malu menerimanya.Dan tak ikut bermain,
“Satu lagi...semuanya,untuk kamu”
Ucapnya pada seorang anak laki-laki yang sedari
tadi memilih untuk berkutat pada kegiatannya,memainkan tongkat softball
barunya.
Ya,semuanya terekam jelas kembali.Ia tahu kali
ini,meskipun sulit..
Naya teringat pada kado yang diberikan dean
beberapa jam yang lalu.
Segera dibukanya bungkusan berwarna cokelat
itu.Dan,betapa terkejutnya naya begitu mengetahui bahwa ternyata isi di dalam
kotak tersebut.Memang masih sama seperti yang diberikannya dulu,tapi
sekarang...
Kalau dulu yang dimasukannya adalah sebuah
frame bergambar mereka,dimana fotonya dan reinard dibiarkannya lebih menonjol
dibanding dean ataupun rafa,tapi sesuatu kali ini lebih terasa mengejutkan baginya.Dan menjadi
pembenaran atas pernyataan dean beberapa jam yang lalu.
Yang tersisa,tak ada naya...ataupun gambar
rafa di sana !
Berarti benar...rei ternyata seorang...
..Aku menyukai dengan cara yang berbeda darimu
nay,maaf.._reinard,
“Reinard telah memilih jalannya
sendiri.Keputusannya meninggalkan jakarta adalah keputusan pribadinya.Dia
menginginkan kita dapat menerimanya disaat yang sudah seharusnya kita siap
menerimanya sebagai seseorang yang berbeda dari yang kita tahu selama
ini..Selamat ulang tahun..”
Bisik dean sembari mendekap tubuh nay.Beberapa
jam yang lalu...
Langit tak berwarna hitam malam ini.
Jauh Di tempat yang berbeda,dean telah
mengubur kenangannya.Berharap hari besok datang,dan menunggu waktu di mana nay
menyadari bahwa dari dulu,perasaanya terhadap naya tidak akan pernah berubah.
_Selesai_
0 komentar on "Malam Perayaan (Cerpen Selesai)"
Posting Komentar