Rabu, 10 Oktober 2012

Loveable Namsan (ep 5)



Langit tidak yakin apakah keberadaannya di sini, adalah hal yang tepat. Kalau bukan karena keterbatasan biaya akibat minimnya persiapan, tentu langit akan memilih untuk tidak merepotkan kwang jo sebagai pemilik rumah. 

Sama hal seperti kejadian tadi siang, saat tanpa sengaja langit membuka kamar kwang jo, dan karena kecerobohannya, kwang jo marah-marah.

“aa..mianhae,jeongmal mianhae. Aku hanya ingin menanyakan dimana aku bisa menjemur pakaian dalamku “ ucap langit sambil membungkukkan badannya hampir 90 derajad.

“yaa ! kalau kamu ingin bertanya padaku harusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu” ucap kwang jo. Suaranya terdengar sedikit meninggi.

“aa...maaf, aku melihat pintunya sedikit terbuka sebelum aku masuk. Sekali lagi aku minta maaf”

Langit mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Mencoba untuk tidak kepikiran tentang kejadian tadi, langit memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya sekarang. Tiba-tiba matanya tertuju pada spanduk besar yang terpasang di sebuah tiang menuju komplek bangunan besar bergaya eropa, mirip seperti film-film barat klasik.

"Korea University"

Langit mengamati sekali lagi tulisan yang terdapat di tempat lain, sebuah papan pengumuman berisi peta area.
Dan, betapa terkejutnya dia, langit kini tengah berada di suatu tempat yang sangat ingin dikunjunginya,

“omooo...ini kan kampus tempat lokasi syuting drama-nya kim tae hee ??” langit menutup mulutnya yang membesar.

Dia berlari menuju sisi dalam dari pintu masuk. 

“kyaaaaaa.....”

Langit melompat kegirangan, salah satu drama favouritenya pernah mengambil scene di sini.

Korea University, merupakan salah satu dari universitas bergengsi di korea. Meskipun berstatus private university, tapi kualitasnya bisa disejajarkan dengan universitas negeri ternama lainnya semacam Seoul National University ataupun KAIST.

Memiliki bangunan-bangunan berasitektur unik karena meskipun terletak di kota seoul, namun ketika menginjakkan kaki di area ini, kita seperti sedang berada di kota-kota di eropa. Hal ini dikarenakan hampir semua gedung di kampus ini didesain dengan gaya arsitektur eropa, menyerupai kastil kastil kuno.

Langit mengeluarkan DSLRnya, mengambil spot-spot unik yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Matanya tertuju pada sebuah bangunan yang mirip seperti gereja kuno.Dia sangat ingin berfoto di sana.Tapi, arghhhh...langit lupa kalau dia tidak sedang membawa tripod. Beginilah salah satu hal yang tidak dsukainya dari solo travelling. Partner in Crime-nya sedang tidak ada dalam travellingnya kali ini. Tiba-tiba dia jadi kangen sally...

Langit mengeluarkan tablet androidnya, memfoto bangunan yang ada dihadapannya, dan kemudian menguploadnya ke dalam akun twitternya, dengan caption : “i miss you @miss_lolol already, TT. Bagaimana persiapanmu di sana ? ^^ “

Miss lolol tak lain adalah nama akun twitter sally. “lolol” sendiri diambil dari kecintaan sally pada salah satu member reality show Running Man,_Garry Oppa , yang kerap mengucapkan kata “lolol”.

“jogiyo...”

Sebuah suara membuyarkan lamunan langit. Langit menoleh ke sumber suara berlangsung,

“sajinhaeyo, juseyo ??” 

Ucap Seorang laki-laki yang sedang menenteng ransel berukuran sedang di belakang punggungnya. Membawa kamera yang sama, tapi beda tipe sepertinya. 

“aa...hanguk saram aniyeyo..i’m not korean”
 jawab langit dengan menggunakan dua kalimat yang berarti sama “ maaf, bukan orang korea”, jadi please...pake bahasa yang mudah dimengerti saja.pikir langit.

Laki-laki itu melepaskan kaca mata hitam yang sedari tadi menutupi kedua matanya.Matanya sipit, tapi dari warna kulitnya, langit bisa menyimpulkan kalau dia juga bukan orang korea, sama seperti dirinya. 

“aa..sorry., i didn’t know if you can speak english.” Ucapnya sambil tersenyum untuk pertama kalinya. 
Senyum yang memperlihatkan deretan behel di kedua barisan gigi atas bawahnya. Dan lagi-lagi, langit jadi ingat sally. Sahabatnya itu memilih menggunakan behel bukan karena giginya bermasalah, tapi hanya karena dia ingin terlihat kurus dan tirus menjelang hari H-nya. Ingat itu, bisa-bisa langit tertawa pada saat ini.

“hello.,”

Laki-laki itu melambaikan tangan kanannya searah pandangan langit. Langit terkejut, betapa malunya dia kalau baru saja dia tertangkap jelas sedang menghayal.

“sorry..by the way, what can i do for you ?” tanya langit.

“o, can you take photo this one for me,please ?”ucapnya sambil menunjuk ke arah bangunan yang sama. Bangunan yang menyerupai gereja klasik abad pertengahan.

Langit mengangguk , “ sure..”

Laki-laki itu menyerahkan kameranya pada langit. Dan kemudian berjalan menuju pintu bangunan yang siap untuk difoto oleh langit.

“well.,ready, one...two...”

Pada hitungan ke tiga, langit menekan tombol di kamera. Satu jepretan baru saja dilakukan.

“hanbonman juseyoo..”

Ucap laki-laki itu sambil mengacungkan jari telunjuknya. Mengerti maksudnya, langit mengangguk. Dan kemudian melakukan hal yang sama, satu kali lagi.

Laki-laki itu berjalan ke arah langit. Langit menyerahkan kameranya., “thankyou so much.,do you want it too ?”

Langit tidak yakin apakah jika ia mengiyakan,justru akan menyusahkan orang yang baru dikenalnya ini.

“oh come on., it’s okay.gwenchanayo, i’ll take the nice picture for you” ucapnya.

Dan langit pun berjalan menuju posisi yang sama. “lets say...kimchiiiiiii...” instruksinya pada langit.

Langit menarik kedua sudut bibirnya. Memasang pose andalannya, dengan dua jari_telunjuk dan jari tengah_membentuk huruf V.Jprettt!

“nice...”

Ucap laki-laki itu. Sesi saling foto berakhir. Langit berjalan menuju laki-laki yang kemudian menyerahkan kameranya.

“do you study here ?” tanyanya pada langit. Logat bahasa inggrisnya begitu kental. Tapi dari wajahnya, langit tau kalau dia bukan bule. Dan juga bukan orang asli sini. Meskipun matanya sipit. 

“no.,i just walk around here. And then i found this place., how about you ?”

“nado.,i want to meet my friend here.,she’s student at korea university. My senior high school friend in singapore”

Mendengar sebuah nama negara disebutkan, langit sedikit terkejut.

“wow., do you come from singapore ?” tanyanya. Laki-laki itu mengangguk, “and you too ?”

Dengan nada yang lebih mirip “jangan-jangan kamu juga ??”

Langit mengangguk, “actually, i come from indonesia, but i lived in singapore almost 5 years.,i studied there, at NUS”

“wow...really ?? i studied there too..”

“mwo ??” kali ini langit benar-benar berteriak. Menyebabkan orang-orang yang tengah lalu lalang di kiri kanan mereka, kontan menoleh ke sumber suara berasal.
Mereka berdua tertawa.

“thanks God i found you”ucapnya.

Pembicaraan semakin bergulir. Menemukan laki-laki ini membuatnya seperti menemukan teman travelling. Tuhan ternyata “mengirimkan sally “ melalui laki-laki yang tak lain adalah teman satu almamaternya di Nanyang.

Cerita pun bergulir dari saling tanya jawab mengenai jurusan yang mereka ambil , Tidak heran jika mereka tidak pernah bertemu, karena mereka berada di jurusan yang berbeda. 

“aku pernah juga ke indonesia, ke batam” ucapnya dalam logat bahasa indonesia yangs sedikit terdengar aneh. “kakeknya dari kakekku adalah orang indonesia, jadi aku masih ada darah indonesia”

“oia ?? wow..tapi caramu berbicara jelas menunjukkan kau tidak terlalu tahu banyak dengan indonesia”

Laki-laki itu tertawa.”lahir dan besar tidak di indonesia membuatku tidak tau banyak dengan tanah leluhurku” ucapnya. Langit tersenyum.

Mereka memutuskan untuk berbicara sambil melanjutkan berjalan-jalan mengitari kampus KU (korea university). Laki-laki itu bertanya banyak hal pada langit, dan langit membalas dengan menanyakan hal yang sama. 

“i am on my summer holiday here. Since i am so bored in my office, so i decided to take a breaktime for one week.how about you ?”

“its almost same. I never thought to travel to south korea before. But...my friend suggested me to come here, she knew i need a holiday”

“how long will you be here ?” tanyanya pada langit,”one month” ucap langit yang membuat laki-laki itu berdecak, “its gonnna a long time. Do you have a plan to looking for a job in seoul ?”

Langit berpikir, sejujurnya istilah “mencari pekerjaan” akan sangat mungkin dilakukannya, mengingat keterbatasan budget yang tengah dialaminya. Tapi tidak mungkin menceritakan hal tersebut kepada orang yang baru pertama kali ditemuinya. Langit tidak ingin menyebutkan hal itu sebagai clue untuk orang lain tahu lebih banyak tentang masalahnya.

“mm..i think no. I just want to travel here..” ucap langit sambil tersenyum singkat.

“well, where’s your friend ?” tanya balik langit.

“i dont know..i think she will be late.,so, maybe i stay to wait her “ ucapnya sambil melihat ke arah ponselnya.

Matahari mulai semakin turun, langit melirik arlojinya. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Musim panas membuat “siang” menjadi lebih panjang. Pantesan saja langit tidak merasakan waktu telah berjalan semakin lama, jam 8 malam di korea nyaris sama dengan jam 6 di indonesia. 

“sorry,.aku harus segera kembali ke tempat tinggalku, aku khwatir temanku akan mencariku” ucap langit. Ia jadi ingat kwang jo, tapi langit tak yakin bahwa kwang jo memang benar akan mengkhawatirkannya karena tidak pulang sementara malam sudah beranjak turun.

“oo.,ok. Aku juga senang bisa bertemu denganmu..semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi”

Langit mengangguk. Dan kemudian melambaikan tangannya “annyeong...”

Laki-laki itu melambaikan tangannya juga. Langit memutar balik badannya, dan kemudian memutuskan untuk setengah berlari. Kekhawatirannya berubah jadi rasa takut, takut kalau begitu tiba di flat nanti, akan didapatinya kwang jo akan marah padanya lagi. Di sisi lain, langit tidak ingin menjadi orang yang selalu menyusahkan lagi. Menyusahkan orang yang barus saja dikenalnya.



0 komentar on "Loveable Namsan (ep 5)"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez