Kamis, 01 Oktober 2009

Postingan Liburan #1


Selama liburan ini ada “ritual”yang tak bisa saya tinggalkan, tetap menjadi sebuah kebiasaan yang dari dulu sampai saya melakukan mudik panjang dari kota yogyakarta kali ini pun, tetap dilakukan_yakni menonton televisi.Karena di rumah,hampir selama 24 jam saya habiskan waktu tersebut di sana, membuat saya begitu akrab denagn beberapa program acara yang selama beberapa hari ke dapan saya berada di rumah akan menjadi program wajib yang pasti akan saya tonton.
Dan salah satunya adalah program yang bisa jadi menjadi tontonan favorit and a juga. “Take Me Out” !.Salah satu program import lisensi andalan di sebuah stasiun teve swasta yang memang kerap meluncurkan program acara pioneer lahirnya program-program serupa, satu contohnya program pencarian bakat yang dulu sempat booming di era tahun 2000an, akademi fantasi indosiar (AFI), namun kini justru hilang, tergerus kalah bersaing dengan program lain dengan format dan gregetan yang lebih menggoda penonton.
Dan kali ini terjadi juga dengan program yang tengah saya ulas ini.Take me out untuk wanita yang dipilih, dan sekuelnya_take him out, untuk para pria yang terpilih. Keduanya,tetap saya suka.Karena baik him atau me, dua-duanya memberikan sensasi fresh kepada saya bagaimana sesuatu yang baru coba disuguhkan bagi para penikmat tayangan teve yang akhir-akhir ini dilanda kejenuhan akibat tontonan reality show yang semakin hari kian jelas kelihatan banyak campur tangan “rekaan” dari yang empunya cerita.Tak ada rekaan atau scene yang dibuat-dibuat demi meningkatkan animo penonton di sini. Semuanya terjadi secara natural, bagaimana dua jenis manusia mencoba mencari perutungan jodoh hanya dalam satu malam (lebih tepatnya dalam beberapa jam) pada beberapa orang yang baru dikenal, dengan menggunakan pertimbangan phisicly (of course), dan beberapa keterangan-keterangan singkat_semodel usia, pekerjaan, berikut hal-hal singkat tapi dirasa penting sebagai pembuka penjelas seperti apa sebenarnya karakter orang yang akan dipilih tersebut.
Hal ikhwal perjumpaan dengan acara ini, jujur_tidak terlalu begitu suka.Dengan pertimbangan bahwa acara ini tak ubah seperti halnya sebuah acara yang tak begitu terlalu efisien.Karena bagaimana mungkin dua orang bisa lantas dengan begitu saja memantapkan hati pada sesorang yang baru ditemuinya beberapa menit,bahkan detik_dan lantas menetapkan “oke, ur’ my destiny”.Well,klise banget kan ? apalagi dengan menggunakan informasi-informasi kecil, yang jelas tidak bisa dijadikan tolak ukur apakah orang itu layak atau pantas diputuskan menjadi tambatan hati.Tidak dengan obrolan panjang, penjajakan yang jelas lebih “transparan”, tapi lebih kepada sugesti phisicly semata.
Tapi,semakin beberapa kali penayangan yang saya ikuti,justru keunikan acara ini menjadi semakin kentara.more tahn u know, more than u addicted..
Pertama, sisi esensial normatif.. Bagaimana seseorang bisa menjadi terpilih tidak mesti pertimbangan luar, tapi lebih kepada faktor dari dalam,apa yang kita namakan kecantikan dan pesona dari dalam.Hal ini tampak dari tayangan berdurasi pendek yang menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi potensi dari wanita atau pria yang akan dipilih.tak selamanya pakem bahwa pria akan memilih wanita yang secara luar terlihat cantik (dengan stereotip cewek bertubuh langsing,tinggi, berkulit putih,hidung mancung dan segala tetek bengeknya) akan terus menancap dalam pemilihan tersebut. Tapi semuanya lebih kepada bagaimana seorang wanita bersikap, menunjukkan kelebihan-kelebihan apa saja yang telah menjadi buah kerja kerasnya selama ini, serta yang menjadi klimaksnya_bagaimana pada akhirnya wanita atau pria pemegang keputusan menetapkan pilihan terakhir dari sekian pilihan yang hingga babak terakhir masih tetap menyalakan lampunya.Atau di sisi kurang beruntung alinnya, bagaimana wanita dalam hal ini menjadi sorotan saya, akhirnya_berlapang dada dengan kondisi di mana pada kesempatan tersebut dia akan pulang dengan tangan kosong, tanpa ada satupun alternatif pilihan, dengan penerimaan alasan-alasan penolakan yang terdengar klise (sangat). Alasan hobby, kurang chemistry, tak ada greget,LDR prinsip,taruma hubungan masa lalu terkait sang terpilih, dan beberapa alasan-alasan lain yang kurang lebih sebenarnya menunjukkan sejauh mana prinsip pemilihan yang dipegang oleh wanita atau pria tersebut.Well, begitulah dinamikanya.
Tapi tetap saja, this is just a game,guys...setiap orang harus berlapang dada dengan setiap keputusan yang diterima.tanpa harus merasa sakit hati berkepanjangan.Karena, dapat atau tidaknya pasangan pada malam hari itu_jodoh tetap ada yang mengaturnya.Belum bisa dijadikan patokan,not final result.Bisa saja,jika di kemudian hari dalam masa penjajajakan tidak menemukan kecocokan,atau menemukan sesuatu yang justu menjadi batu sandungan_maka bisa saja, semuanya menjadi kenangan dari sedikit dari potongan masa pencarian itu.Dan bagian inilah, yang semakin mebuat saya memberi penilaian bahwa tayangan ini jelas berbeda dari apa yang saya pikirkan selama ini.bahwa semuanya tidak jelas saklek begitu saja. Cocok atau tidak,lanjut atau stop hubungan tersebut,semuanya masih bisa saja terjadi.Dengan kata lain, acara “Take Me Out”ini tak ubahnya acara serupa semodel “katakan cinta”,”mak comblang” atau mungkin,yang lebih mirip_”kontak jodoh”.Dengan format dan kemasan acara yang sedikit lebih “high class”dan kreatif.
Selain itu,acara ini juga menjadi gambaran kita sebagai masyarakat indonesia ini senidri.bagaimana pemilihan standar pasangan (hidup), tetap tak jauh-jauh dari standar basic eksternal semata.Kalau pria,memilih wanita dari gerbang awal ketertarikan fisik,bagaimana seorang wanita berlomba-lomba menyajikan satu paket utuh bagaimana dia bersikap.Barulah selanjutnya, prisnsip-prinsip remeh temeh lainnya (latar belakang pekerjaan yang diutamakan tidak terlalu high dibandingkan strata pekerjaan pria yang memilih; latar pendidikan_how she looks smart lewat buah pikir yang diucapkan lewat berbagai statement pendek; serta bebeerapa aksesoris penujnag lainnya,semisal bisa masak atau tidak, hobbynya apa,dll).Berbeda dengan wanita.Fisik memang menjadi gerbang awal, tapi itu semua tidak lantas menjadi sebuah kemutlakan,karena faktor eksternal pada seorang pria bisa saja runtuh dengan point lain yang jauh lebih penting,bahkan utama.And here are...kemapanan pria!.Yupz, sebagian golongan pesimis menganggapnya sebagai faktor materialistis.tapi hello...karena di sini saya berbicara sebagai sudut pandang perempuan,jelas...faktor ini menjukkan seberapa jauhnya seorang wanita mempertimbangkan masa depannya.Karena peran seorang laki-laki selayaknya memang tak akan dapat kita kaum perempuan gantikan, tulang punggung sebuah rumah tangga.Jadi normal saja (bagi saya) jika perempuan mana yang tak mempertimbangkan ukuran kemapanan seorang pria.Dan hal ini, semakin hari bukan lagi menajdi sebuah pembicaraan tabu, wacana dan opini perempuan.sah-sah saja.Meskipun...one more...materi bukan satu-satunya penentu keberlansungan sebuah hubungan,tapi setidaknya...memfasilitasi semua kebahagiaan itu.hanya saja, yang patut digarisbahwahi bahwa ukuran kemapanan tiap-tiap orang jelas berbeda.Tergantung dari sudut pandang serta berbanding lurus dengan kebutuhan hidup orang tersebut.
Well,apapun pro dak kontranya...setidaknya acara take me/him out ini menjadi hiburan segar bagi kalangan penonton indonesia yang kian hari mengalami titik kejenuhan akibat bombardir kencang tayangan-tayangan televisi, khususnya sinetron-sinetron buatan anak negeri yang selalu dan selalu “menguras paksa” air mata, bukan karena ide dan jalan cerita yang mengundang dilema menadayu-dayu_tapi melainkan betapa mirisnya gambaran hasil karya anak negeri yang selama ini telah kehilangan ide segar nan kreatif,sehingga pada akhirnya memilih untuk menyuguhkan sesuatu yang berkesan hiperbolis,tak realistis, tapi malah mendidik_ke satu arah yang justru tak edukatif.Demi mengejar kepentingan pasar dunia hiburan semata.
So, lets vote buat karya anak bangsa lewat_Stop Pembajakan!
Di akhir keputusan,baik yang mendapatkan pasangan atau tidak,duaa-duanya tetap tidak akan pulangan dengan tangan “hampa”begitu saja.Akan ada seorang penasehat cinta yang akan memberi wejangan di sini. Kalau di hari-hari biasa,tampil mike rose, yang kesehariannya notabene adalah seorang peramal.Namun pada edisi khusus bulan ramadhan dan moment syawalan, telah disediakan komentator tersendiri pula.Mereka menamakannya “Ustad Cinta”.bagi kaum religius, hal ini justru menjadi sorotan.Tapi bagi saya,its okay...this is just a game guys..Dunia hiburan,yang semuanya terkesan abu-abu,tidak hitam atau putih.Lagipula, banyak hal lain yang layak untuk kita kaji dan permasalahkan yakni...seberapa jauh kita telah mendidik dan menginstropeksi diri kita sendiri.
Terkadang, wejangan-wejangan yang diberikan menjadi angin segar nan bijak, betapa terkadang kita tidak bisa berpikir rasional menerima keputusan bahwa...jauh sebelum upaya pencarian jodoh itu,yang di atas,dalam hal ini Tuhan_telah menetapkan dan mempersiapkan siapa sebenarnya yaang akan menjadi pelabuhan terakhir tersebut.Tidak di acara itu, di luar_entah bermil-mil jauhnya terpisah,he/she there will be for us,guys...
Oke, apapun itu...take him/me out menjadi tontonan segar pelepas kepenatan hidup yang tengah melanda kita,masyrakat negeri ini.
Setuju atau tidak, tulisan ini hanya sebuah opini....
Lets Enjoy it!

Sungailiat,home_21 September 2009

0 komentar on "Postingan Liburan #1"

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez