Kamis, 30 April 2009

Kenangan itu bernama MIMPI...


Banyak hal yang saya alami beberapa saat belakangan ini ,seolah mencoba flashback seperti apa kehidupan saya dulu. Sangat berbeda,itu yang saya rasakan.Entah mencoba untuk sedikit melakukan "wisata reuni", tapi memang,wisata itu saya lakukan sendiri,tanpa berada di situasi layaknya prosesi itu digelar (di aulla, dengan beberapa tamu undangan yang hadir beserta rupa yang menggambarkan mereka sekarang,lengkap dengan obrolan yang melibatkan masa dulu dan masa sekarang).Dan kenangan itu kini muncul,terekam jelas...
Seorang saya,bukanlah siapa-siapa. Yang keberadaannya sangat memungkinkan untuk terlupakan. Tak ada plakat,piagam,ataupun cukup sebuah pengumuman tentang betapa membanggakannya seorang saya,tidak.Dan itu berlanjut hingga tiga tahun berlalu,dan hampir dua tahun saya berada di sini. Yogyakarta seolah telah menjadi "ruang kebebasan",di mana tak perlu untuk menjadi eksis jika sekedar ingin dikenal. Saya benar-benar berkutat dengan dunia saya itu. Mencoba banting stir, atau meminjam istilah putar haluan.
Saya bukan lagi seorang saya yang dulu. Tak berada di bawah nama siapapun,karena saya menikmati hidup dalam kesendirian saya. Jaringan pertemanan saya hanya komunitas buku yang saya ikuti setahun belakangan ni (dan ini telah menjadi rumah kedua bagi saya), serta dunia tulis menulis ini. Saya percaya,jika memang benar, buku atau tulisan adalah jendela dunia. Kita bisa merasakan hidup di masa datang, masa lalu,terlebih sekarang.Hanya lewat tulisan (anda mempercayainya ?).
Saya memang menyukai situasi dimana saya mulai mengenal orang baru. Dari situ saya bebas mengenal karakter dan tipikal bawaannya, tanpa perlu saya lihat CV atau track record perjalanan hidup yang mesti saya kumpulkan dari bebrbagai informan. Cukup dengan memulai obrolan. Namun, sekarang,saya mulai menemukan komunikasi yang lebih efektif lagi. Yakni lewat tulisan. Kebebasan itu lebih dapat ditangkap lagi. Tak terbatas oleh tampilan ragawi seseorang, tak perlu harus terikat dengan bentuk luar, saya pun bisa mengenalnya hanya dengan lewat jenis tulisan, yang tertampil lewat tutur kata,pemilihan bahasa. Dan benar, memang saya rasakan sekarang...


Ya,saya akan hidup dengan dunia itu...
Berawal dari mimpi. Terkadang, saya setuju dengan potongan bait dari gita gutawa yang kerap saya nyanyikan,dan ini menjadi salah satu lagu favourite saya

...dunia boleh tertawa,melihatku bahagia
walau ditempat yang kau anggap tak biasa
dengarkanlah kata hatiku
bahwa kau ingin untuk tetap disini

tak perlulah aku,keliling dunia
biarkan ku di sini...



Terimakasih untuk seseorang yang telah memberiku ilham di awal hari ini

0 komentar on "Kenangan itu bernama MIMPI..."

 

aku punya blog !!! Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez