“ya lo mau gag mau harus sabar ri,
namanya juga karyawan. Kalau mereka mogok kerja, kita sendiri yang
kewalahan”
Sally menuangkan teh ke dalam cangkir
porselen di hadapannya, “nih, diminum dulu. Biar relax dikit”
Riri mengambil teh yang diberikan
sally, meneguknya hingga tak tersisa.
Diusapnya wajahnya, “Gw sebel
sall. Maunya dia apa sih, selalu telat nyetor kerjaan. Ujung-ujungnya
gw sendiri yang mesti nerima keluhan klien”
“sabar ri..sabar..”
faza menepuk
halus pundak riri. “Permasalahan kayak gini _gw juga pernah
ngalemin. Ya biasalah..karyawan kalau udah nerima gaji, kinerja
mereka pasti nurun. Coba deh next time lo hire aja fresh graduate.
Mereka biasanya jauh lebih bersemangat ketimbang yang udah senior.
Ntar gw bantu deh buat cari link, kebetulan gw punya kenalan di salah
satu sekolah fashion terbaik di singapore. Banyak juga lho mahasiswa
indonesia yang kuliah di sana”
Faza mengeluarkan sebuah kartu nama
dari dalam dompet kulitnya. “nih, namanya sungmin. Lee sungmin”
Baik riri, maupun sally_mendengar nama
yang disebut faza barusan, membuat mereka mau tak mau mengerutkan
dahi.
“well...sesuai namanya, he’s
korean. But...dia fasih kok ngomong bahasa indonesia” jelas faza.
Dikeluarkannya lagi tablet samsungnya. Menekan-nekan layar_untuk
kemudian berhasil membuka sesuatu dari sebuah laman pencarian.
“dia punya beberapa gerai butik di
singapur, tapi kebanyakan bisnisnya dijalankan di seoul. Dan...”
Faza menyerahkan tabletnya pada riri.
Sally ikut-ikutan menengok sesuatu hal yang baru saja diperlihatkan
faza.
“ini punya dia ?” tanya sally,
disertai ucapan “yup” dari faza.
“How come ??” riri berteriak
setengah tak percaya.
“Wait..ini..inikan..Elf Junior ??!!”
Faza mengangguk mantap. “betul
banget,Dia CEOnya”
Riri hampir saja menjatuhkan cangkir
teh kosong tepat disamping sikunya. Elf Junior ? Sebuah brand
terkenal luar negeri yang sangat ingin diajaknya kerja sama untuk
brand fashionnya “rereririruru story”. Dan sekarang..jarak begitu
amat sangat dekat antara dirinya dan..mimpi besarnya : Ngajak
kolaborasi Elf Junior.
“Kenapa lo gag bilang dari dulu sih
kalo lo kenal sama ownernya Elf Junior ??” tanya riri masih
setengah tak percaya.
“Ya mana gw tau jeung. Lo gag pernah
cerita kalau lo suka banget sama fashion asia. Sejauh ini yang gw
tau..lo tuh ngiblat banget sama gaya western” jelas faza , nyaris
tertawa lepas begitu melihat wajah riri yang sangat cepat sekali
berubah.
Padahal kurang lebih 5 menit yang lalu, didapatinya wajah
sahabatnya ini penuh dengan kerutan. Bukan karena mikir, tapi karena
terlalu banyak hal yang mestinya gag dipikirkan. At least_belum
saatnya untuk dipikirkan.
“sumpah thankyou bangettttt...”
riri memeluk faza. “lo juga sall. Bersyukur gw punya sahabat kayak
kalian” ucap riri merangkul kedua wanita masing-masing di sisi kiri
kanannya.
“Kalo lo, gimana kabar wonderful
ortho ? Udah ngelebihin target pasien bulan ini belum”
Tanya pada sally.
“Biasa za.. kalo itu gw udah gag
ngurusin lagi. Bukan bagian gw sekarang”
Kali ini faza nyaris melakukan hal yang
hampir dilakukan oleh riri_menumpahkan teh ke lantai. Beruntung riri
dengan sigap menangkap cangkir teh yang sudah setengah posisi jatuh.
“Anjrittt...serius lo ? Manager
wilayah sekarang ?” tanya faza. Sally mengangguk mantap. Matanya
tampak berbinar. “Thank you guys, lo bedua orang yang berhasil
yakinin gw_bahwa gw sebenarnya bisa mencapai posisi itu. Bulan depan
gw resmi pindah ke nagoya”
“mwo ???” baik faza maupun riri,
keduanya sama sama mengeluarkan respon yang sama atas statement
kepindahan sally.
“Sall, lo lagi gag bercanda kan ?”
tanya faza berusaha untuk menemukan kejanggalan pada raut wajah
sally. Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya pelan.
“Sebenarnya..gw gag tau mesti gembira
atau gag dengan berita ini. Guys..lo pada tau, this’s not what i
really want. Aku gag benar-benar mencintai dunia ini. Karena ini
bukan duniaku”
“Jangan bilang kalo lo mau resign
trus beralih karier sebagai member girlband ?” tanya riri pelan..
Faza dan sally tergelak.
“Musik kpop Cuma hobby gw doang
kok,bukan passion” ralat sally.”terusss...?” lanjut riri lagi.
“Lo kemana aja sih ri, udah
ketinggalan berita banyak banget” jawab faza setengah bercanda.
“Haha...lo terlalu sibuk nomaden dari
satu fashion show ke fashion show laen sih” lanjut sally. “But
setidaknya..lo udah berhasil nemuin dan jalan di bidang yang lo mau.
Sementara gw ?” tanya sally retoris.
“Setiap orang punya waktunya
sendiri-sendiri kok sall. Contohnya kayak faza, okelah dia pernah
betah banget di kampus biru tercintanya di bulak sumur. But now,
see_kota di negara mana sih yang gag pernah dijelajahi oleh urban
traveller kita satu ini ?”
“eh, aku tuh city hunter ya lebih
tepatnya” ralat faza ke riri.”Ya, whatever istilahnya elo lah za”
sambung riri sampai tergelak.
“Gw.. gw sebenarnya pengen ngejar
karier gw sebagai seniman” zaa sally pelan. “Gw pengen jadi
pelukis ri” terangnya pada riri.
Sebenarnya melukis bukanlah hal baru
yang ditemukan oleh riri pada sally. Keahliannya menggambar dan
menciptakan sketch membuat riri ataupun faza sering bilang kalau
sally salah jurusan. Harusnya dia ngambil arsitektur, atau kalau gag
desain komunikasi visual ketika duduk di bangku kuliah.
“By the way, kalau lo terima tawaran
ini, itu artinya...lo bakal lebih lama lagi di perusahaan ini ?”
tanya faza.
“Ya_begitulah. Itu juga kenapa gw ke
sini.gw pengen minta saran kalian berdua juga tentang hal ini. Mana
yang sebaiknya gw ambil. Tawaran posisi jabatan baru dari
perusahaan,atau..gw tolak, dan gw memulai karier gw sebagai pelukis.
Ya..seenggaknya, jadi atau gagnya gw sebagi pelukis nantinya, paling
tidak gw bahagia hanya dengan ngegambar”
Faza merangkul pundak sally. Begitu
juga dengan riri.
“Ikuti kata hati lo sall. Jangan
pernah takut sama resiko. Apapun yang lo pilih, selalu ada resiko di
dua-duanya”
‘Yups,bener banget. Jalani apa yang
lo butuh, bukan apa yang Cuma sekedar pengen. Taunya butuh dari mana
?dari sini” tunjuk riri ke jantungnya.”karena hati gag bakal
pernah bisa boong”
Sally mendekap kedua sahabatnya sejak
bangku kuliah. Pertemuan mereka di sebuah komunitas bisnis bernama
“madjo” (kumpulan orang2 yang gila “Mad” buat djoalan)
akhirnya berlangsung hingga umur mereka di atas seperempat abad.
“Apapun yang lo pilih pada akhirnya.
Kita selalu dukung keputusan lo kok sall” sambung faza.
......
Changi International Airport,
2019..
“ririiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....”
seru suara dari arah pintu keluar kedatangan luar negeri. Yang
dipanggil segera menuju sumber suara, “gila ya lo sekarang, bikin
gw pangling” lanjut riri, begitu selesai menyambut kedatangan sally
dengan cipika cipiki.
“gag tau neh, jalanan milan nempa gw
jadi kurus kering kayak gini” ucap sally, dimasukkannya paspornya
ke dalam tas selempangnya. Dilepaskannya mantel tebal berbulu. Berapa
belas jam yang lalu, udara dingin memang menyelimuti
keberangkatannya. Sementara sekarang, cuaca tropis singapore tentu
berbeda dengan winter di kota milan, italy.
“cieee....jalanan milan atau gallery
gucci ??” riri mencoba menggoda sally,”sumpah ya, gw iri setengah
hidup sama lo. Jadi visual advertising ilustrator buat rumah produksi
gucci”
“ketemu gw di milan fashion week gag
nyapa-nyapa ya” balas sally.
“ya ampunnn...sorry banget. Secara gw
sibuk dan stress banget di backstage. Pas gw mau nyari lo,eh lonya
udah gag ada” ucap riri. “Tapi tenang aja, nih sebagai gantinya”
riri memberikan sesuatu ke sally, sebuah kartu nama bertuliskan
“Seoul-Indonesia in Harmony”.
“Seoul Fashion Week 2019 ???”
Riri mengangguk mantap.
“Wow.,great, dear.Gag kebayang, mimpi
lo buat kolaborasiin batik sama hanbok akhirnya kesampaian” sally
berkata setengah berteriak. Kebiasaannya untuk berbicara keras ketika
merasa kaget,tidak pernah hilang pada dirinya.
“Dan lo, gw undang secara pribadi_
buat jadi_ salah satu model dadakan gw !!!”
Kali ini sally bukan hanya kaget, tapi
andai saja tidak ada riri disebelahnya_tentu dia bakal loncat-loncat
kegirangan.
“ya ampun, thank you banget ri. Gw
janji sebelum hari H, gw bakal belajar jalan biar kaki X gw gag
kelihatan di catwalk”
“rebesss..ntar ada trainer yang emang
udah gw sediain”
“Cuma gw doang neh ?” tanya sally
menunjuk dirinya sendiri.
“Kagak lah say. Nah tuh partner lo
udah datang” tunjuk riri pada sesorang yang baru saja celingukan
keluar dari pintu kedatangan luar negeri.
“Fazaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....”
kompak keduanya berlari menuju seseorang yang menggunakan backpack
merah dan menggunakan topi safari.
“gembel gila lo” ucap riri begitu
ketiganya berangkulan bersama. Sudah 3 tahun mereka gag saling
ketemu, sejak riri memutuskan untuk mengembangkan kariernya di negeri
tetangga, sally mengejar mimpinya belajar melukis hingga ke italy,
dan...
“soryy banget guys..gw baru nyampe
london 3 jam sebelum berangkat ke sini. Ada undangan pembukaan tour n
travel gw di zimbabwe. Jadinya..ya gini, bau bau africa masih
kelihatan di gw”
“Ini mah emang udah kelihatan dari
dulu.lo gag berubah ya za” ucap sally.”kulit lo jadi gosong gini”
lanjutnya lagi sembari tertawa terbahak-bahak.
“eh,enak aja, ini efek panas benua
afrika tauk. Nih gw kesehariannya” tunjuk faza memamerkan dirinya
dalam balutan style kerjanya bersama kolega-koleganya di UK.
“wuidihh...ibu-ibu kantoran kita”
ucap sally dan riri berbarengan. Keduanya tertawa bersama.
“Betewe, gw udah baca email dari lo
ri. Oke,..gw siap dengan tawaran itu. Cuma...ya lo tau sendiri, gw
gag cukup cantik buat didandanin ala model” ujar faza hopeless.”dan
gw gag cukup tinggi kayak kalian berdua”
“tenang aja...berapa senti hak yang
lo perluin sih za, ntar gw desain khusus buat lo”ujar riri.
“seppppp dah. Kita mau ke mana habis
ini ? naek MRT yak ?” tanya faza.
“Ya ampun, lo gag tau za ?” tanya
sally.” Wae wae wae ?” lanjut faza.
“Tuh, ada bosnya riri yang lagi
nungguin kita” tunjuk sally pada seseorang yang lagi duduk sambil
berbicara pada sesorang lagi di gerai starbucks bandara changi.
Faza memasang kacamata minusnya.Dan
betapa nyaris kagetnya dia ketika melihat sesorang itu.
“astaga, ri ?” tanya faza,menoleh
pada riri, meminta penjelasan. Riri hanya tersenyum kecil.
“Gw bikin brand baru bareng oppa,
namanya Elf Rere Story”
“mwo ???” ucap faza berbarengan
dengan sally.
“lo tau siapa brand ambassador produk
kita?” tanya riri.
Faza dan sally menggeleng, menunggu
jawaban mengetjutkan lainnya.
“tuh..”tunjuknya pada seseorang
yang membelakangi mereka. Orang itu tengah berbicara pada oppa
sungmin.
Baik faza,maupun sally_keduanya mencari
tau siapa laki-laki yang dimaksud.
“oppa...” panggil riri ke arah
sungmin. Sungmin membalasnya dengan lambaian tangan.
Sungmin berkata pada pada laki-laki
yang ada dihadapannya, sambil menunjuk ke arah mereka bertiga.
Laki-laki itu menoleh. Faza tidak bisa melihat dengan jelas siapa
laki-laki yang sedang berada di depan oppa sungmin_yang detik ini
membalikkan badannya ke arah mereka. Laki-laki itu melepaskan kaca
mata hitamnya, dan..
“mwo ????????” kali ini hanya faza
yang berteriak setengah pingsan.
“surpriseeee...”ucap riri dan sally
berbarengan.
“i...itu...itukan.....” faza
menutup mulutnya yang ternganga_ia masih tak percaya pada apap yang
dilihatnya.
Bertahun-tahun, dan sekarang..
“o....o.....”faza masih
terbata-tata. Sally dan riri berusaha menenangkan sahabatnya yang
lagi “gag stabil” ini.
“ooooo....onew-ssi.....” lanjut
faza. Air matanya membuncah. Campur aduk antara senang-kaget-haru.
Tapi yang faza yakin sekarang_entah mengapa jantungnya kini berdetak
kencang, dan pipinya tiba-tiba terasa memanas.Makin hebat,makin tak
keruan, apalagi ketika dia sadar, oppa sungmin dan laki-laki yang
berhasil membuatnya terserang “demam dadakan” saat ini tengah
berjalan menuju mereka.
“aaa.....annn...annnyeong jinki-ya”
2 komentar on "Annyeong "
Kyaaaaaa,, aq jadi keren banged disini ^^
Tengkyuu za, udah bikin cerita,, ya mimpi itu juga harus terwujud ^^
Ga sabar qta bakal seperti di cerita itu,,,
Gomawoo chingu ^^
iaps m.,amiennnn kita bakal seperti yang ada di cerita itu ^^
Posting Komentar